Something Odd

4.3K 252 29
                                    

"Sa lo balik sama siapa? Di jemput Zayn?" tanya Cara padaku.

"Sasaaa." teriak Cara.

"Saaaasaaaa!" panggilnya lagi dan aku belum berniat untuk menyahutnya.

"AYESAAAAAAAA!" teriak Cara sambil mengguncang-guncangkan badanku.

Astaga telingaku berdengung. Aku mengalah lalu menoleh padanya. "Cara lo kenapa sih? Bikin gue jantungan aja."

"Abisnya gue panggil dari tadi nggak nyaut, udah deh lo nggak usah ngelamun terus gue yakin Niall nggak bakalan nyakitin lo deh." kata Cara lagi sambil memasukan buku-buku kedalam tasnya.

"Gue takut."

"Takut kenapa?"

"Gue takut Niall niggalin gue."

"Gue yakin dia nggak bakalan ninggalin lo." ucap Cara santai sambil mengusap-ngusap pundakku.

"Iya nih Sa udah jangan ngelamun terus. Oh iya kita kerumah sakit nanti sore ya kita mau nyari tugas dari Miss Anna buat besok. Kalau lo mau ke rumah sakit ke sana aja, kerjaan lo biar gue yang kerjain deh." ucap Fiona.

"Iya gue tunggu lo semua disana, thank you ya Fi." ucapku lemas.

"Sa makan dulu yuk, liat muka lo pucet gitu." ajak Maria sambil memasang tampang khawatir.

"Iya iya yuk makan dulu." Fiona langsung menarik tanganku dan mengajakku ke kantin.

"Gue nggak lapar." aku menolak ajakan mereka.

"Kalau lo nggak makan kerjaan lo nggak akan gue kerjain nih." ancam Fiona.

"Yah Fi, ya udah deh iya ayo makan." dengan malas aku pun berdiri dan berjalan bersama mereka bertiga ke kantin.


* * *


"Ayo keburu perpusnya tutup, kita duluan ya Sa. Lo di jemput Zayn kan?" tanya Maria memastikan.

"Iya dia on the way kok." jawabku.

"Oke bye, titip salam ya buat Niall." kata Cara.

"Oke." aku pun bangkit dari kursi kantin dan berjalan lemas menuju gerbang.

Panas banget mana Zayn sih? Setelah 5 menit menunggu akhirnya sebuah Range Rover hitam berhenti tepat di hadapanku dan kaca mobil itu pun terbuka.

"Kok kamu?" tanyaku heran, karena yang nongol dari mobil itu Harry bukan Zayn.

"Zayn lagi nganter Perrie, dan dia nyuruh gue buat jemput lo, sekalian gue juga belum ke rumah sakit nih." Kata Harry.

"Ya udah deh ayo." Aku pun masuk kedalam mobil.

"Oh iya lo mau pulang dulu ganti baju?"

"Boleh deh." jawabku.


* * *


"Niall udah dipindahin ke ruang penginapan VIP." kata Harry.

"Oh, kalau Lucy?" tanyaku ragu-ragu.

"Tenang dia beda ruangan kok sama Niall." Harry mengacak-ngacak rambutku.

"Syukurlah. Harry aku mau tanya sesuatu."

"Tanya aja."

"Salah nggak sih kalau aku sebel sama Lucy?"

"Kalau menurut gue sih nggak sih, tapi yang pasti Lucy juga sebel sama lo."

"Kok gitu?"

"Iya mungkin dia ngenes aja, dia yang suka duluan tapi lo yang dapetin duluan."

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang