TAXI

33.7K 831 188
                                    

Siang yang panas ini membuatku bermalas-malasan masuk kedalam mobil jemputan. Rasanya setelah keluar kelas ingin sekali langsung sampai di depan pintu rumah, tapi itu sangat mustahil karena kantong Doraemon tak ada di dunia nyata. Sudah hampir tiga tahun aku di antar jemput oleh supir pribadi papaku yang disewa papa untuk aku di sini yap di London, semenjak masuk senior high school sampai di akhir tahunku sekolah disini aku belum diizinkan untuk membawa mobil sendiri. Kapan aku punya pacar, kapan aku di antar jemput oleh pacarku? Apa aku terlalu memilih? Apa aku terlalu terobsesi dengan sesuatu?

Oke, postur tubuhku bisa di bilang normal, wajah ya bisa dibilang cantik karena cukup banyak orang yang bilang aku cantik dan otak lumayan pintar deh meskipun sedikit lemot. Tapi kenapa aku belum punya pacar? Apa aku terlalu terobsesi untuk bertemu dengan idolaku yaitu One Direction? Ya mereka adalah grup musik terkenal sejagat raya itu. Dan aku termasuk salah satu penggemar berat One Direction— aku seorang directioners. One Direction adalah salah satu grup musik ternama dan begitu terkenal diseluruh penjuru dunia. Entah mengapa awalnya orang-orang Inggris sangat terobsesi dengan mereka, dulu meskipun aku tinggal di London aku tidak mengetahui siapa mereka. Tapi setelah aku mendengarkan lagu-lagunya dan juga membaca beberapa fakta tentang mereka, aku jadi tertarik dan mulai menyukainya. Suara mereka sangatlah berkualitas, mereka memiliki ciri khas suara masing-masing. Mereka unik khususnya Niall Horan, aku sangat menyukainya dan aku jatuh cinta padanya, terkadang aku bermimpi jika aku menjadi pacar seorang Niall Horan, ok just a dream.

"Non, langsung pulang?" Tanya supir yang duduk di belakang kemudi bernama Roni ini belum memajukan mobilnya sama sekali karena menunggu perintahku.

Aku memutar balikan otakku, untuk apa aku langsung pulang jika di rumah tidak ada yang bisa aku kerjakan? Itu hanya akan membuatku bosan. Ah bagimana kalau aku pergi saja mencari makan ke Nando's? Itu kan tempat makan favoritnya Niall, salah satu member One Direction yang aku sukai. Aku pernah beberapa kali menonton konser mereka secara langsung, tapi aku tidak pernah berkontak mata langsung dengan mereka. Niall memiliki mata biru yang indah, rambutnya yang pirang dan suaranya yang begitu indah. Aku sangat mengidolakanya, dan aku berharap suatu saat aku bisa bertemu langsung denganya.

"Ke Nando's saja Pak, aku mau makan." Jawabku padanya.

"Tidak bosan apa Non tiap hari ke Nando's?" Tanya Pak Roni yang tiba-tiba membuatku menjadi berpikir. Benar juga, sudah berminggu-minggu tiap pulang sekolah aku pasti ke Nando's dan setiap ke sana aku sedang tidak lucky aku tidak bertemu 1D khususnya Niall disana. Mungkin lain kali. "Biarin deh pak, yuk." Ucapku pada Pak Roni.

"Baik Nona." Ucap Pak Roni patuh, lalu dengan cepat Pak Roni menyalakan mesin mobil dan menjalankan mobilnya.

Hari ini aku sedang unmood, dengan seharian belajar yang membuat aku badmood. Matematika, Fisika, Kimia, ugh. Aku pusing memikirkan semua itu lebih baik aku jalan-jalan dan membeli makanan. Mama Papaku tidak di sini, mereka berada di Indonesia, mereka sedang melakukan sebuah bisnis besar, mereka orang sibuk. Aku tinggal di rumah bersama Tante, om, dan Carisa, dia anak Tante dan Om-ku. Tante adalah adik Mama makanya aku dititipkan di sini karena aku malas jika harus ikut pindah.

Akhirnya sampai di depan Nando's, aku pun turun dari dalam mobil dan berjalan menuju pintu masuk Nando's, tapi sebelum aku berjalan lebih dekat dengan Nando's Pak Roni memanggilku dari belakang. "Nona tunggu." Seru Pak Roni seraya berlari kecil ke arahku.

Aku memutar tubuhku, "Ya ada apa Pak?"

"Maaf Non saya diperintahkan untuk mengantar Nona Carisa, katanya dia mau ke rumah temannya." Jawabnya.

Carisa nyebelin banget sih! Nggak tau orang lagi badmood apa? Carisa sama sepertiku anak semata wayang, makanya kita berdua sedikit manja dan tidak bisa disangkal— walaupun kita sepupu, tapi kita sering bertengkar. Carisa sering menertawakanku jika aku menambah poster Niall atau poster One Direction di kamarku dan dia menertawakanku karena aku terlalu tergila-gila pada Niall. Dia bilang 'Kamu ingin jadi pacarnya Niall Horan? Jangan mimpi deh, dia begitu tenar dan nggak mungkin juga dia mau sama kamu! Lagi pula untuk apa menjadi fans fanatik?' coba dia selalu menganggap aku gila bila aku sedang berbicara atau sedang menciumi poster Niall. Huh, memang sedikit aneh. Tapi aku serius mengenai perasaanku pada Niall Horan.

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang