Histeris

7.1K 467 12
                                    

Ini sudah hari kedelapan Na-ya dirawat di rumah sakit tapi tak ada tanda-tanda bahwa Na-ya akan bangun. Semua saudara Na-ya bergantia menjaga Na-ya di rumah sakit, sedangkan Jungkook pria itu sama sekali tak pernah absen untuk menjaga Na-ya dan hari ini ayah Na-ya memaksa Jungkook untuk pulang. Pasal nya pria itu sudah mirip mayat hidup, muka kurang tidur, dan penampilan nya acak-acakan, seakan tak punya semangat untuk hidup.

Sekarang Na-ya tengah di jaga oleh Siwon, Sehun dan Suho. Siwon tak pernah melepaskan tangan nya pada sang putri dan terus mencoba untuk membangunkan nya.

"Sweetheart, bangunlah Dady sangat merindukan mu. Kau tak bermaksud untuk meninggalkan Dady kan. Apa disana sangat nyaman sehingga kau tak mau kembali hm. Dady belum siap untuk kehilangan mu, Dady belum membahagia kan mu sayang. Na-ya sayang Dady mohon bangulah sayang" mohon Siwon dengan berurai air mata

Keajaiban itu muncul, tak lama setelahnya Na-ya menggerakkan tangan nya seolah memberi tanda bahwa dia sudah sadar, kemudian Na-ya membuka mata nya dan mulai meneliti keadaan sekitar nya.

"Na-ya sayang ku kau sudah sadar, syukurlah" ucap seraya memeluk tubuh Na-ya

Tapi Na-ya malah berteriak histeris dan melepaskan pelukan sang ayah "Pergiiiii! Aku mohon jangan sakiti aku! Pergiiii! Jangan sentuh aku!"

Sehun dan Suho yang melihat adik nya berteriak histeris juga mencoba untuk menenangkan Na-ya.

"Shutttt, tenanglah ini Dady. Dady bukan orang jahat. Ini Dady sayang lihatlah" ucap Siwon mencoba memeluk Na-ya

Perlahan Na-ya tenang dan menerima pelukan dari ayah nya "Dady? Ini benar Dady kan?"

"Iya sayang ini Dady tenanglah, tak akan ada yang berani meyakiti Na-ya selama Dady disini" ucap Siwon sambil mengecup kening sang putri

"Hiks hiks Dady aku takut, preman itu mereka mereka hiks hiks hiks" racau Na-ya dengan isakan nya

"Tenanglah sayang mereka sudah Dady kirim ke penjara, mereka tak akan mengganggu Na-ya lagi" ucap Siwon lembut

Setelah Na-ya tenang, Sehun dan Suho mencoba untuk mendekati Na-ya namun Na-ya kembali lagi histeris.

"Na-ya" panggil Sehun dan Suho

"Ahhhhh tidak ku mohon jangan sakiti aku, pergilah ku mohon pergilah" ucap Na-ya seraya mempererat pelukan nya pada sang ayah

"Na-ya ini aku Sehun dan ini Suho hyung" ucap Sehun lembut

"Tidak, ku mohon pergilah. Dady dia dia menampar ku, dia teman preman itu aku takut Dady hiks hiks" teriak Na-ya

"Sayang, dia Sehun saudara mu" ucap Siwon

"Hiks hiks pria itu juga membentak ku Dady. Usir mereka semua, mereka mau menyakiti ku Dad hiks hiks" teriak Na-ya

Siwon memberi isarat pada Sehun dan Suho untuk keluar dari ruangan Na-ya. Sedangkan Sehun dan Suho masih mematung dengan kejadian yang baru saja mereka alami. Mereka tak menyangka bahwa Na-ya akan berteriak histeris seperti itu.

Siwon segera memanggil Donghae dan meminta nya untuk memeriksa keadaan sang putri.

"Bagaimana, kenapa Na-ya bisa histeris seperti itu?" tanya Siwon

"Dia trauma. Dia habis mengalami kejadian mengerikan, kejadian itu masih terputar jelas di otak nya. Apa anak-anak mu pernah berbuat kasar pada Na-ya, jika iya itu juga penyebab nya. Na-ya menganggap mereka adalah salah satu komplotan dari preman itu. Saran ku, jelaskan pada Na-ya dengan perlahan, dan jangan pernah berbuat kasar pada nya itu akan membuat Na-ya mengingat kejadian buruk itu lagi" jelas Donghae

Mereka semua mendengar penjelasan Donghae secara seksama dan sekarang giliran Jungkook yang mencoba untuk bertemu Na-ya.

"Na-ya" panggil Jungkook lembut

Jungkook perlahan mendekati Na-ya "Sayang bagaimana keadaan mu hm"

"Pergiii! Kau juga mau menyakiti ku kan. Dady Dady tolong aku" teriak Na-ya

Jungkook dengan cepat meraih tubuh Na-ya dan memeluk nya "Shuttt, tenang sayang ini aku. Aku Jeon Jungkook mu"

Na-ya awalnya memberontak tapi lama-kelaman Na-ya tenang, Na-ya merasa sangat nyaman berada dipelukan orang ini. Jungkook terus mengusap punggung Na-ya dengan lembut, dia berusaha memberikan kenyamanan untuk Na-ya.

"Jeon" lirih Na-ya

"Iya sayang ini aku, aku disini. Aku tak akan meninggalkan mu lagi" ucap Jungkook

"Jeon, aku takut hiks hiks" lirih Na-ya

"Sayang, aku disini jangan takut tak akan ada yang berani menyakiti mu. Mereka semua sudah di penjara, tenanglah sayang" ucap Jungkook lembut

"Jangan tinggalkan aku" pinta Na-ya

"Tak akan, tak akan pernah" ucap Jungkook kemudian mengecup lembut kening Na-ya

"Sayang, kau ingat kan Dady sudah menikah lagi?" tanya Jungkook

"Tentu saja. Dady menikah dengan Yoona Eoma, dia sangat baik dan juga sangat perhatian padaku. Ohya aku juga punya banyak Oppa. Mereka semua sangat menyayangi ku, mereka menggapku adik kandung mereka" jelas Na-ya riang dan di jeda "Tapi kemarin, Suho Oppa dan Sehun membentak dan menamparku. Aku sangat takut, mereka pasti teman preman itu"

"Sayang, mereka saudara mu bukan teman preman itu. Mereka mau bertemu dengan mu mau ya" bujuk Jungkook

"Tidakkkk! Aku takut" tolak Na-ya

"Jangan takut, ada aku. Aku akan melindungi mu" bujuk Jungkook

Jungkook pun memanggil Sehun dan Suho untuk menemui Na-ya. Sehun dan Suho perlahan mendekati Na-ya.

"Na-ya" panggil Sehun lembut

"Stop! Jangan mendekat kau mau menampar ku lagi kan" ketus Na-ya

"Tidak Na-ya, kami ingin minta maaf" jawab Sehun

"Na-ya Oppa minta maaf karena membentak mu, jika saja Oppa tak mengusir mu kau tak akan mengalami kejadian mengerikan seperti ini, hiks maafkan Oppa karena tak becus menjaga mu" ucap Suho

"Akulah yang paling salah. Hatiku di butakan oleh cinta, aku malah tega menampar mu dan membela wanita ular itu. Maafkan aku hiks semua ini salahku. Padahal aku telah berjanji untuk melindungi mu hiks" ucap Sehun

Suho dan Sehun berlutut di depan Na-ya dan menangis sejadi jadi nya. Na-ya yang berada di pelukan Jungkook menatap kedua saudara nya. Na-ya mengingat kembali kejadian-kejadian indah yang mereka lewati bersama. Kejadian itu terputar jelas di otak Na-ya, dimana Suho yang sangat menyanyangi nya, dan Na-ya juga tak lupa dengan sikap protektif Sehun pada nya.

"Suho Oppa, Sehun jangan menangis. Maafkan Na-ya, Na-ya tak bermaksud membuat kalian sedih seperti ini" ucap Na-ya sambil menghapus air mata Sehun dan Suho

"Aku sudah memaafkan kalian, jangan menangis. Hati ku sedih melihat kalian menangis seprti ini" tambah Na-ya

"Na-ya kau serius memaafkan kami? terima kasih"

Suho dan Sehun bergantian memeluk Na-ya dan tak henti-henti nya mengucapkan terima kasih.

BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang