Date?

7.7K 404 12
                                    

Ayesa

"SASA! Gue nggak mau tau pokoknya lo harus cerita sama kita kenapa lo bisa ketemu Niall!" Cara berteriak tepat di depan mukaku saat aku sudah duduk di sebelahnya.

"Sasa! Kenapa lo bisa ketemu Niall?" Maria ikut-ikutan bicara dengan nada tinggi.

Aku melirik pada Fiona yang sepertinya akan menyemburkan kata-kata dengan nada keras.

"Apa lo? Mau ikutan teriak-teriak juga di depan muka gue?" tanyaku galak.

"Nggak kok, gue cuman mau bilang AYO CERITA!" Fiona ternyata ikutan teriak juga.

"Kalau kalian teriak-teriak lagi, gue nggak akan cerita apapun sama kalian!" Kataku berpura-pura ngambek.

"Eh iya iya! Jangan dong Sa, eh Sa lo tau nggak? Semalaman gue nggak bisa tidur gara-gara lo tau, gue mikirin lo ketemu Niall Horan ekspresi lo begimana ekspresi dia begimana ah! Nggak mau tau pokonya harus diceritain!" Ucap Maria heboh.

"Iya Sa, sumpah Sa gue sampai ngespam tuh si Niall eh nggak dapet-dapet juga follow, sumpah ngenes sampai gue limit berapa kali, lo kok bisa beruntung banget sih?!?!" Cara bersuara lagi.

"Iya, iya gue cerita oke sini mendekat semuanya, jadi gini yah kemarin kan gue..."

Aku menceritakan apa yang aku alami kemarin, dan mereka hanya bisa ber-oh ria sambil melongo dan senyum-senyum sendiri. Cukup konyol juga sih liat ekspresi mereka semua yang serius mendengarkan aku bercerita panjang lebar.

"Heh! Gue udah beres ceritanya bengong mulu." Kataku saat aku telah selesai bercerita.

"Lo lucky banget sih, Sa gue pengen banget sumpah, mana fotonya liat liat!" Cara histeris dan langsung menyabet ponselku.

"Ra, nyantai aja, awas aja lu ponsel gue jatoh nanti ilang kenangan gue!" ujarku pada Cara.

"Iya-iya nyantai, Sa." Kata Cara lagi.

"Sasa! Sumpah demi apa gue pengen banget jadi lo, itu sih udah gila banget namanya, udah ketiban pohon duren runtuh! Lo bikin gue ngiri banget sama lo sih!" Kata Maria sambil berbicara lemas.

"Gue jadi bisa ketemu mereka dong? Sekarang kan lo udah kenal mereka mana lo di terima lagi di tengah-tengah mereka ya, ya, ya? Gue pengen banget ketemu mereka!" Fiona histeris abis serem juga liatnya.

"Fi, nggak usah horor gitu kali muka lo!" Kataku pada Fiona.

"Gue udah nggak bisa berekspresi lagi Sa gue udah capek teriak-teriak lo emang beruntung banget!" Kata Fiona lagi.

"Lo salamin gue ke babe Harry nggak?" Tanya Cara antusias. Kebetulan Cara sangat menyukai Harry.

"Iya gue salamin kok, katanya salam balik ya."

Karena memang kemarin aku bercerita panjang lebar juga soal teman-temanku ini pada mereka.

"SERIUS LO? ASIKK HEY SEMUANYA DENGERIN YA GUE DAPET SALAM DARI HARRY STYLES ONE DIRECTION HAHA LO SEMUA HARUS TAU ITU!" Cara teriak-teriak dan tertawa seperti orang kesurupan.

"Cara! Lo jangan teriak-teriak mulu berisik tau!" ucap salah seorang temanku yang berada di kelas yang sedang menghafal karena setelah istirahat ini akan ada ulangan matematika.

"BODO AMAT YANG PENTING GUE LAGI HAPPY PAKE BANGET!" kata Cara lagi. Sementara temanku yang tadi memarahi Cara hanya menggelengkan kepala.

"Kalau gue di salamin gak sama bang Liam?" tanya Maria dengan senyum lebar di wajahnya.

"Iya kok, katanya salam balik aja, sama lo juga, Fi gue salamin ke Zayn kok. Pokoknya kata mereka semua salam balik." Jawabku.

"Wah! Asik dong dapet salam balik dari One Dir—" kalimat Fiona terpotong karena kaget mendengar teriakan Cara yang super histeris.

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang