@6

16.2K 191 1
                                    

Akhirnya aku kembali juga ke wisma tempat ku bekerja, sudah ku duga sambutan heboh pasti berasal dari mayda sahabat ku. aku merindukan mereka semua, meski jujur ku akui aku tak begitu mengenal seluruh nama nama penghuni wisma. gimana mau kenal coba , aku nya saja sibuk jarang kumpul . 

mayda langsung menyeret ku ke kamar, ah aku tahu dia pasti ingin tahu cerita ku tentang Jay. Sebenar nya ku malas membahas masalah ini, bukan karena apa, buntut nya juga sama aku di suruh nglupain Jay. 

" Jadi  gimana , udah ketemu Jay kan kemarin. trus keputusan mu apa sekarang, mau nglanjutin ngejar dia atau mundur secara teratur ? "

tuh kan mayda pasti gitu kalau nanya to the point , langsung ke titik permasalahan. aku hanya tersenyum kecut, la mau jawab apa coba kalau aku sendiri saja masih bingung , untuk menentukan langkah selanjut nya. 

" xer... dengar gak sich gue ngomong, kok malah bengong."

" trus lo mau gue jawab apa may, gue saja bingung , kenapa rasanya sakit banget ea may, padahal tiap hari kita ketemu banyak laki laki dari berbagai golongan, tapi gak pernah aku merasakan seperti ini. kenapa harus dia, yang baru pertama kali sudah merampas hatiku. rasanya sakit may, apalagi gue tahu bener dia gak akan tertarik padaku, jangankan tertarik, melirik saja enggak. masak gue mau bersaing sama laki laki may . tapi untuk melupakan dia juga gak semudah membalik telapak tangan may ."

aku sudah gak mampu lagi menyimpan in semua, akhirnya ku keluarkan apa yang ada di hatiku. di depan mayda aku merasa nyaman, dan bebas mengungkapkan isi hatiku. aku sudah tak perduli kalau airmata ku membasahi baju mayda. usapan tangan mayda di kepalaku membuat ku terasa nyaman.  

Entah sudah berapa lama aku seperti itu, aku gak tahu pasti. aku hanya merasakan lelah. aku ingin tidur sebelum memulai aktifitas ku nanti malam. aku tak berniat melepaskan diriku dari pelukan mayda. entah mengapa aku ingin sekali tidur dalam pelukan mayda kali ini. 

************

Waktunya ngumpulin duit, gak ada galau galau lagi. aku butuh uang untuk membangun masa depan ku. aku ingin keluar dari tempat ini suatu saat nanti, dan menikah dengan orang yang mencintai ku dan ku cintai. itulah impian ku , ku harap memang masih ada seseorang yang mencintai kami dengan tulus, bukan hanya sekedar pelepas napsu sex saja . yah semoga saja. 

Kupandangi diriku sekali lagi di cermin, sempurna. gaun merah maron itu membungkus sempurna tubuh ku. ku kenakan sepatu high heel ku,  aku akan menjadi ratu malam ini. rambutku ku sanggul acak ke atas , menampilkan leher jenjangku, menambah kesan sexy  penampilan ku malam ini, aku yakin para lelaki pasti berfantasy begitu melihat ku. 

andai jay laki laki normal akankah dia juga akan berfantasy seperti laki- laki lain. kenapa mesti ingat dia lagi sich. tanpa sadar angan ku di bawa ke waktu kemarin, saat aku bersama Ryan. 

flash back 

" jadi Nico itu teman mu ?"

tanyaku pada Ryan , begitu dia membawa diriku ke salah satu Villa milik keluarganya yang ada di kawasan Malang itu. 

" ya... tepat nya dia itu teman ku dari masih orok ."

aku hanya diam berharap Ryan melanjutkan ceritanya. 

" xer, kalau boleh ku tahu , kenapa sih lo penasaran banget dengan kehidupan Jay ?

" hah, aku tersentak mendengar pertanyaan Ryan , tidak ada gunanya juga berbohong pada dia, mending aku jujur saja. 

" jujur saja ea Ryan ku suka sama Jay ."

aku yakin Ryan pasti akan kaget, dan semoga saja dia tidak punya penyakit jantung. urusan nya bisa panjang nanti kalau dia masuk Rumah Sakit. lagian gak lucu juga kali masa gara gara dengar jawaban ku dia masuk karantina, hikz.

BLACK FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang