Masih Flashback
2 Tahun Kemudian
Aku bekerja disebuah mini market sebagai seorang kasir. Kesibukanku hanya bekerja dan bekerja. Aku ingin kuliah seperti teman-temanku namun sepertinya ayah masih tidak memiliki biaya. Tak apalah toh aku masih bisa bekerja dan memenuhi kebutuhanku sendiri dan juga nenekku.
Selama itu juga aku tak pernah mendengar kabarnya, celia sering menemuiku dan bertanya bagaimana kabar adit namun mana aku tau, dia pun tak pernah memberikan kabar padaku.
Hari ini shiftku akan berakhir satu jam lagi. Disaat aku tengah menata tumpukan tissue ada seorang pemuda bertopi mendekati meja kasirku dan menyodorkan secarik kertas, keningku berkerut membaca kertas itu
Pulang kerja, kita makan bareng ok?!
Segera kutatap wajah pemuda itu dan aku tersenyum manis menatapnya, yaaa...dia lelaki yang sangat aku rindukan beberapa tahun ini. Yang membuat jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya
Yaaa dialah adit... lelaki yang kucintai selama 5 tahun ini"Woii...kok ngelamun?" Ucapnya sambil tersenyum manis
"Masih hidup?" Ucapku konyol
"Seperti yang kamu lihat, masih sehat dan tambah ganteng hehe" jawabnya diiringi ketawa
Ya,, kamu memang tambah ganteng dit, aku aja sampai gak tau gimana caranya aku bernafas bila melihatmu, batinku
"Aku tunggu didepan ok!" Ucapnya sambil berlalu keluar dari mini market
Setelah shiftku berakhir aku dengan tergesa-gesa berganti baju dan menyisir rambutku apa adanya dan membetulkan make up ku yang sudah luntur. Aku segera berlari keluar menemuinya yang duduk diatas motornya. Dengan langkah pelan aku mendekatinya
"Mau jalan sekarang?" Tanya dia sambil mengedipkan sebelah matanya yang membuatku tersenyum geli dan segera kuanggukkan kepalaku "silahkan naik tuan putri" sambungnya sambil mempersilahkanku naik dibelakangnya
Kududukkan pantatku dibelakangnya
"Jangan lupa sabuk pengamannya ok!" Ucapnya dan membuatku geleng-geleng kepala dengan ulahnya. Segera kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan dia langsung menjalankan motornya menembus jalanan yang lumayan padat karna jam pulang kerja
"maaf ya, jemputnya cuman pake motor..." ucapnya sambil menyetir
"Gak papa, yang penting itu kamu bukan motornya" jawabku asal
"Berarti klo aku ajak kamu jalan kaki, kamu tetep mau dong?" Tanya dia lagi
"Yang penting jalannya sama kamu" jawabku lagi
Entahlah kenapa aku tidak pernah bisa marah padanya, walaupun rasa kecewa itu masih ada dihatiku, namun tidak munafik, rasa cintaku mengalahkan rasa kecewaku terhadapnya.
Kami sampai disebuah pusat perbelanjaan dan dia mengajakku kesebuah stand foodcort. aku menatapnya yang tengah memesan makanan dan tidak lama berjalan kearahku. Dia masih sama bahkan terlihat lebih dewasa dan lebih tampan dari dulu, dan hatiku masih berdetak seperti dahulu ketika melihatnya. Dia tersenyum manis padaku dan duduk didepanku.
YOU ARE READING
Endless Love (Complete)
RomanceAndriana Smith harus menerima kenyataan pahit disaat calon suaminya Adittya Putra meninggalkannya sebelum pernikahan mereka dan yang lebih menyesakkan lagi ketika Andriana tahu bahwa bukan dirinyalah cinta pertama dan terakhir dihati adittya, melain...