Part 5

8.5K 253 1
                                    

Ivanna menatap andriana yang teramat pilu mendengar kisah masa lalunya dengan adit

"Mau aku lanjutkan ceritanya?" Tanya ivanna pada andriana "atau kalau kamu terakiti aku bisa berhenti" tawar ivanna yang melihat kesakitan diwajah andriana

"Jangan,, lanjutkanlah..." jawab andriana berusaha tegar

Ivanna menatap cemas kearah gadis bule cantik itu dan melanjutkan ceritanya

--

Flashback

Ivanna POV

Masa MOS telah berakhir dan kami mulai mengikuti pelajaran untuk pertama kalinya sebagai anak SMA. Dan yang membuatku senang adalah kami berdua kembali satu kelas, karna setelah MOS banyak para siswa siswi yang ditukar kelasnya. Dan kamipun kembali duduk bersama, yaa.. dia mencari alasan lagi, katanya dia hanya mengenalku padahal aku tau itu hanya bualan adit saja, karna banyak teman SMPnya yang juga sekolah disini dan berada dikelas yang sama dengan kami. Namun tak apalah toh aku senang bisa selalu dekat dengannya.

Masa-masa putih abu-abu yang sangat indah selalu menghampiriku dengannya, entahlah kenapa aku begitu nyaman berada didekatnya, dan akupun masih belum berani mengatakan bahwa ini cinta. walaupun teman sekelas sering meledek kami dan mengatakan kami sepasang suami istri yang bahagia namun hubungan kami hanya teman. Ya...teman...

Pagi itu aku sedang ngobrol dengan celia teman baruku selain adit tentunya

"Cel...itu siapa sih?" Tanyaku pada celia sambil menunjuk seorang cowok yang duduk paling pojok yang sedang asik membaca buku

"denzel.. anaknya bu vika, guru matematika kelas xll" jawab celia "napa, loe naksir??" Tanya celia sambil mengamati wajahku

"Apaan sih,, cuman tanya doang, dibilang naksir" jawabku dengan bibir yang sengaja kubuat agak monyong

"Yaa...sapa tau, elo dah bosen ma adit, dan mau cari gacoan baru.." goda celia

"Ehh..nyebut neng, gue ma adit gak ada hubungan apa-apa ok, we just friend you know!" Paparku dengan bahasa sok inggris membuat celia terkikik

"Just friend tapi mupeng getooh" goda celia lagi

"Ihh...nyebelin loe.." jawabku sambil berdiri dan beranjak meninggalkan celia si ratu resek

"Hahaha...klo marah berarti bener.." teriak celia yang membuatku menoleh kearahnya

"What-e-ver.." jawabku dan langsung meninggalkan kelas namun begitu sampai dipintu aku langsung merasakan sebuah dada bidang memelukku.

"Ah..lepass..." aku mendongak dan shock melihat wajahnya yang lebam, tanganku refleks memegang wajah lebamnya namun tangannya lebih cepat meraih tangannku dan membawaku kebelakang kelas.

Dibelakang kelas adalah tempat favorite aku, adit dan celia. Tempatnya adem, ditumbuhi ilalang dan beberapa pohon jati, kami biasanya duduk dibawah pohon jati untuk sekedar melepas capek setelah belajar

Sampai dibelakang kelas aku melepaskan tangannku yang dalam genggamannya dan menyentuh lebam-lebam itu. Air mataku tak terasa telah mengalir dipipiku

"Hikzz..kamu kenapa?" Tanyaku, yang tak dijawab olehnya.

Adit hanya diam tanpa mau menoleh wajahku, pandangannya kosong

"Pliss...kasih tau aku, kamu kenapa dit? Siapayang udah mukulin kamu?" Tanyaku dengan nada tak sabar yang hanya melihatnya diam mematung

"Mama sama ayah" jawabnya singkat

Keningkupun berkerut mendengar jawaban singkatnya

"Kenapa mereka mukulin kamu dit? apa yang kamu lakuin?" Tanyaku jengkel

Endless Love (Complete)Where stories live. Discover now