Epilog

22.9K 539 17
                                    

Sesi pra nikah dimana keduanya diberikan pertanyaan didalam ruang terpisah tiga bulan sebelum hari H oleh pembimbing pernikahan,

"Apakah anda yakin dia jodoh anda?'

"Sangat yakin."

"saya yakin."

" Apakah anda yakin sudah siap untuk menikah?"

"Sangat siap pak"

"Hm.....siap bu"

"Apakah anda tahu hobby calon suami/istri anda dan sebutkan"

"Makan...makan yang sangat banyak." Samuel tersenyum lebar

" Memata-matai saya ." Jawab Carolina dengan wajah cemberut.

"Apakah anda tahu kelemahan calon anda?'

"Mandi lama, make up lama, Mudah tersinggung, suka mencubit, kalau marah meledak-ledak." Samuel menghela nafas pasrah.

"Posesif, pencemburu, jahil, ditaktor." kata-kata Carolina terakhir diakhiri dengan sedikit geraman.

"Apa yang paling anda suka pada calon anda.?"

"Semuanya." jawabnya mantab

"Semuanya....terutama kepribadiannya." Carolina tersenyum lebar

"Apakah anda dapat menerima segala kekurangan pasangan anda kelak?"

"ya tentu saja."

" ya ."

keduanya menjawab dengan sangat yakin.

Sesi bersama dalam bimbingan pranikah.

"Bapak Samuel dan ibu Carolina ini adalah hasil jawaban pada sesi sebelumnya silahkan anda berdua baca tanggapan calon pasangan anda prihal kepribadian, kelebihan dan kekurangan masing-masing."

Keduanya segera menerima lembar jawaban pasangannya tentang diri dan keduanya sama-sama terdiam.....terdiam cukup lama....sangat lama hingga pembimbing mereka kembali berbicara. "Bagaimana apakah anda ingin membicarakannya?"

"ya" Samuel dan Carolina menjawab bersamaan.

"Aku duluan!" sambung Carolina tajam. "Pertama...makanku tidak banyak! , kedua...aku tidak lama saat mandi dan make up, hanya saat aku sengaja ingin membuatnya menunggu lama," bantah Carolina kemudian memandang Samuel geram, "dan aku tidak mudah tersinggung, marah dan aku tidak pernah meledak-ledak!!!!" setiap jawaban diselingi desisan .

Samuel yang mendapat bantahan pun kemudian membalasnya, " Aku juga tidak suka memata-matai dan aku menjaga mu bukan posesif, lagipula buat apa aku cemburu jelas-jelas terbukti aku jauh lebih tampan dari semua teman dan mantanmu." balas Samuel dengan angkuh, "Walaupun aku ditaktor kamu suka kan dengan kepribadianku itu." sambung samuel percaya diri.

"Ya tentu saja aku suka pribadimu, perusahaan pribadi, rumah pribadi, intan pribadi, buku cek pribadi, alpard pribadi, deposito pribadi, dan masih banyak pribadimu yang aku suka." balas Carolina seenaknya karena didorong perasaan kesal.

" Apa?! jadi kamu mau bilang kalau kamu hanya menyukai hartaku?" Suara samuel mulai meninggi .

"Sudah...sudah...sekarang bapak mau tanya sekali lagi....apakah kalian yakin untuk meneruskan ke pernikahan?" tanya pembimbing itu dengan khawatir.

Samuel dan Carolina berpandang-pandangan sesaat kemudian sama-sama membuang muka.

"Bagaimana? apakah akan diteruskan?" pembimbing kembali bertanya. Keduanya masih saling membuang muka namun kemudaian keduanya mengangguk pelan.

In My Dream (Completed / Selesai)Where stories live. Discover now