part 16

12.1K 458 4
                                    

Gugup....

ya itulah yang saat ini Carolina rasakan , sudah lebih dari satu jam dia terus berada didepan cermin besar yang terletak di ruang ganti karyawan, entah sudah berapa kali dia kembali mengecek ulang make up dan merapikan kembali  dress tanpa lengan yang panjangnya sedikit diatas lutut . menata ulang rambut yang sebagian ditarik  agak tinggi di belakang membentuk kepangan kecil dan curly diujung beserta helaian yang dibiarkan jatuh menutupi pipinya.

'aku sudah terlihat cantik atau belum ya?'  pertanyaan itu terus berulang dipikirannya.

"Mau kencan ya?" sebuah suara mengejutkannya sehingga dia menjatuhkan sisir.

"Merry......" seru Carolina sambil memeluk sahabatnya yang kini kebingungan.

"Penampilanku sudah bagus belum? " tanyaku penuh harap

Merry mengamatinya dari ujung kepala hingga ujung kaki sebanyak tiga kali.

"Hm.....lumayan tapi aku rasa kamu akan tampak lebih hot kalau rambutmu sepenuhnya dinaikan ." Merry menilai.

"Aku bukan ingin tampil hot, tapi tampil manis memikat dan menyenangkan ....patut dibanggakan." ucapku tegas.

"Ah....mau ketemu calon mertua ya."  Merry menaikan alisnya

"Bukan, tapi teman-temannya." jawabku singkat.

"oooooo........menurutku sudah cukup ."  Ucap Merr disertai anggukan kepala dengan sorot mata menilai penampilan Carolina.

"Betul?" tanya Carolina ragu.

"Betul!, trus mau dimana tempatnya? " Merry melanjutkan aktifitasnya dengan menghapus make up sambil melirikku.

"Aku belum tahu Mer." kuhembuskan nafas dengan keras, andaikan Samuel mau sedikit saja memberi informasi dimana tempatnya mungkin akan mengurangi kegugupanku

"Eh ntar kalau ada teman Sam yang masih single, keren, cool, cakep, tajir, baik, perhatian , putih, agak kebulean dikit, mata biru ....kenalin ke aku ya." request Merry dengan mata yang berbinar , entah kenapa seperti ada kilatan di matanya membuatku bergidik ngeri.

"Merry ...aku bukan BIRO JODOH!" jawabku dengan suara keras persis didekat telinganya.

" Aaaarrrggg......iya aku tahu dan aku belum tuli dan jangan sekali-kali kau ulangi!" serunya sambil melotot .

Dengan acuh aku kembali mengecek tatanan rambutku hingga suara pesan singkat masuk ke handphone. Segera aku membacanya dan membereskan semua peralatan make up ke dalam tas.

" sudah di jemput ya?" Tanya Merry sambil menepuk-nepuk pelan kulit wajahnya.

"Iya, sudah ya aku duluan." Carolina memastikan penampilannya untuk yang terakhir kali.

"Ingat pesanku, bawain oleh oleh cowok dengan ciri ciri tadi." seru Merry dari depan kamar mandi .

"Beres...kalau dianya mau sama kamu. " seruku sambil buru-buru melangkah keluar.

_________________________________________

" Cantik"  aku langsung terpana saat melihatnya melangkah keluar dari pintu karyawan.

Tampak dia menoleh kan kepalanya mencariku, segera  aku keluar dari mobil dan melambaikan tanganku kearahnya. wajahnya tampak tersenyum saat melihat lambaian tanganku dan bersegera melangkah menghampiri.

"Hai Sam, maaf membuatmu menunggu." ucapmya dengan suaranya yang lembut.

"Aku juga baru sampai kok. ayo kita berangkat." ajakku yang dijawab dengan anggukan bersemangat.

In My Dream (Completed / Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang