part 14

11.9K 477 5
                                    

Bagi banyak orang cinta, pacaran, kencan dan sejenisnya adalah sesuatu yang indah terlebih lagi jika kita mendapatkan kekasih yang tampan, keren, plus tajir. Tapi tampaknya untuk kali ini seorang Carolina harus belajar istilah baru dalam cinta, pacaran dan kencan dengan seseorang yang terlihat sempurna...ya "TERLIHAT" sempurna...hanya sebatas "terlihat", istilah baru untuk cinta, berpacaran dan kencan dengan Samuel adalah "Berkat sekaligus Kutukan".

"Berkat" karena Samuel seorang yang sangat kaya tentu saja, tampan, mempesona dan kelebihan lainnya.

"Kutukan" karena.....oh Tuhan!!!!! baru kali ini Carolina memiliki kekasih yang over posesif ditunjang dengan segala kekuasaannya .

Sejak mereka berpacaran Samuel dengan senang hati mengantar jemput Carolina kemana saja, tidak hanya itu saja setiap saat dan entah bagaimana Samuel selalu ada disetiap tempat yang Carolina kunjungi baik siang atau malam.

"Apa yang sedang kamu kerjakan disini ?" tanya Carolina kesal didepan ruang kerjanya, dijam kerjanya...di hotel!

"Menyapamu... sekaligus mengawasi restoranku. " jawabnya dengan santai.

"Setiap hari?" salah satu alis Carolina naik berkedut tanda berusaha menjaga suaranya tetap lembut.

"Ya." senyumnya tampak begitu lebar dengan tampang tidak bersalah.

"Apakah kamu tidak punya pekerjaan lain?" kali ini Carolina berusaha menampilkan senyum terbaiknya namun penuh tipu muslihat.

"hm.......tentu saja ada."

" Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kamu segera PERGI dan TIDAK USAH setiap hari kesini?!" ucapnya mendesis disela-sela senyum palsu.

"tentu saja , tapi semua urusanku sudah selesai tadi pagi dan yang lainnya dikerjakan anak buahku, dan aku tidak setiap hari kesini buat apa aku kesini kalau kamu libur." Samuel menaik turunkan bahunya acuh sementara kedua tangannya masuk kedalam kantong setelan celana panjangnya yang tampak begitu halus dan mahal dengan sikap seolah-olah yang dia lakukan suatu hal wajar. 

"Tidak bisakah kamu tidak ketempatku bekerja barang sehari saja ?.....diluar jadwal off ku." sambung Carolina cepat.

"Ah...aku rasa kamu yang terlalu berprasangka, aku hanya mengunjungi restoranku bukan kamu." senyum culas mengembang dibibirnya.

"SAMUEL!!!!" kesabaran Carolina semakin menipis.

"EHEM...!!!!!" sebuah dehaman keras menyela Samuel dan Carolina.

"Maaf, tapi tidak bisa kah kalian tidak pacaran atau memulai pertengkaran antar kekasih disini saat jam kerja ? " Frank muncul tiba-tiba dibalik tikungan lorong back office.

"Kami tidak sedang pacaran." jawab Carolina dan Samuel bersamaan.

"Oya?!" Frank menghentikan langkahnya tepat disamping Samuel. "Apa yang kamu lakukan disini Sam?" sambungnya

"mengawasi restoranku." saut Samuel singkat.

Frank menatap Samuel dengan tatapan tidak percaya, "kau tidak perlu setiap hari mengawasi gadismu. aku akan dengan sukarela menjadi mata-matamu disini."

"Dengar itu Samuel?!"samvar Carolina meskipun diiringi tatapan tajam kepada Frank

"tidak ada mata-mata yang terang-terangan mengaku dihadapan targetnya." ujar Samuel sinis.

" Dan aku tidak perlu di mata-matai" geram Carolina.

"Ya...ya... what everlah." gumam Frank sambil kembali melanjutkan langkahnya dan melambaikan tangannya.

In My Dream (Completed / Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang