Part 13

12.1K 496 5
                                    

"Mau kemana kita?"

" Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Aku jamin kamu pasti suka." jawabnya sambil tersenyum penuh misteri.

"Hm....bukan tempat yang aneh-aneh kan?" sebesit curiga melintas dihati Carolina.

"Justru yang aneh-aneh itu biasanya AMAZING."

Carolina menangkap binar jahil di kedua mata Samuel membuatnya semakin curiga.

"Kita mau kemana sih?!"

"Sabar nona, tidak pernah adakah seseorang yang berkata padamu bahwa kamu ini tidak sabaran?!" Samuel melirik gadis disampingnya dengan wajah penuh kesabaran yang sengaja dibuat-buat.

"Tidak pernah!" saut Carolina ketus.

"Ah....pantas." gumam samuel.

Carolina yang mendengar gumaman Samuel menjadi malu sendiri sekaligus kesal. "Menyebalkan!" gerutunya sambil membuang muka keluar jendela.

Melihat tingkah laku gadis disampingnya membuat Samuel tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya. 'dasar cewek aneh' pikirnya geli.

Setelah satu jam lamanya berkendara, akhirnya mereka sampai juga di sebuah pintu gerbang yang sangat besar , mobil mereka terus melaju kedalam, tampak sebuah air mancur ditengah-tengah membelah jalan kemudian kembali bertemu ditengah dan kembali melaju , sepanjang jalan dikanan dan kirinya berdiri tiang -tiang obor yang menyala hingga tampaklah sebuah bangunan rumah bergaya victoria dengan sorotan lampu yang menambah kesan megah namun klasik . 

Dengan mulut menganga Carolina takjub dan terpesona dengan bangunan yang ada didepan matanya. Baru kali ini dia melihat sebuah bangunan seindah ini hingga ia tidak sadar bahwa Samuel telah memarkirkan mobilnya dan keluar hingga dia tekejut ketika tiba-tiba pintu mobil disampingnya terbuka .

" Ayo..." samuel mengulurkan tangannya sambil sedikit membungkuk.

" Ini tempat apa?" tanya Carolina yang masih terpesona dengan bangunan didepannya.

"Kita akan masuk kedalam dengan begitu kamu akan mengetahui tempat apa ini."

Carolina mengulurkan tangannya menyambut uluran tangan Samuel , saat itulah ia baru sadar bahwa saat ini ia hanya mengenakan bluss tanpa lengan dengan rimpel-rimpel dikerah dan ditemani bawahan berupa rok berenda. Sedangkan samuel mengenakan celana panjang hitam dengan kemeja yang dilapisi semi jas. Seketika tubuhnya bagai diterjang gelombang panic. dengan pakaiannya sekarang tidak mungkin ia dijinkan untuk masuk kedalam.

Samuel yang menggenggam tangan Carolina seketika merasakan ketegangan yang terjadi ditubuh Carolina, tangan yang ada digenggamannya kini telah berubah dari hangat menadi dingin. Samuel mengamati wajah Carolina dan tersentak kaget ketika melihat wajah gadis didepannya telah berubah menjadi begitu pucat.

" Ada apa Nate?" Tanyanya kebingungan saat Carolina hanya menundukan kepalanya dan menggeleng.

"kalo tidak ada apa-apa ayo kita masuk." seketika Carolina menengadahkan wajahnya dengan panik dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"A...aku tidak bisa..aku..." cicit Carolina

"Kenapa ?"Samuel semakin kebingungan dengan sikap Carolina yang tampak begitu panik, dengan seksama ia mengamati Carolina yang memandang bangunan dibelakangnya sambil menggigit bibir sedangkan sebelah tangan yang tidak digenggamnya meremas-remas ujung pakaian, seketika sebuah kesadaran menghampirinya dan ia pun tersenyum lembut.

"Jangan takut. kamu cantik dan pakaianmu sangan sopan , terlebih lagi...." ucapan Samuel terputus, bibirnya tersenyum miring matanya bersinar jahil dan melanjutkan ucapanya, " tidak sadarkah kamu bahwa saat ini kamu didampingi oleh pria paling tampan diseluruh dunia." dada Samuel membusung dengan  senyum lebar jumawa, tangannya mengangkat kerah semi jas yang dia pakai.

In My Dream (Completed / Selesai)Where stories live. Discover now