Part 15

12.1K 468 7
                                    

Jalanan terasa begitu padat sore ini ketika Samuel menjemput Carolina sepulang kerja. Sesuai janji beberapa hari ini Samuel sudah jarang menunggui Carolina saat jam kerja namun itu membuat Samuel tidak tenang sehingga tanpa sepengetahuan Carolina , Samuel menyuruh anak buahnya menjadi mata-mata.

__________________

'Posesif' itulah istilah yang dilemparkan Frank saat menanggapi sikapku, apakah aku memang posesif ?!, Entahlah aku sendiri juga tidak tau . Ini adalah pengalaman pertamaku dalam menjalin sebuah hubungan serius dengan seseorang , biasanya aku akan mendekati seorang gadis dalam kurun waktu yang cukup lama namun belum sampai jadian aku akan meninggalkannya begitu melihat sedikit saja ketidak cocokan, dan aku selalu berhati-hati dalam memilih gadis yang aku dekati, namun baru kali ini aku begitu cepat dalam memutuskan untuk meningkatkan status hubunganku bahkan hanya berapa minggu saja sejak berkenalan , terlalu cepat bagiku dan terkesan gegabah. Entah apa yang membuat Carolina menjadi pengecualian, namum dengannya aku benar-benar ingin segera mengikatnya dalam sebuah hubungan serius.

Memikirkan semua itu membuatku semakin bingung , bingung dengan sikapku sendiri.

__________

"Apakah Frank satu-satunya teman yang kamu punya?"  tanya Carolina tiba-tiba memecahkan lamunanku .

"Tentu saja tidak , aku punya banyak teman, kenapa?"  tanyaku
Ditundukan kepalanya tampak menimbang sesuatu. "emmmm.... Nggak kok" gumamnya sambil mengigit pelan bibirnya.

" suatu saat  kamu akan aku kenalkan dengan temanku yang lain , karena semua temanku sibuk jadi kami jarang kumpul. Walau begitu kami tidak pernah lost contact, dan  mereka semua juga sudah tidak sabar untuk minta dikenalkan pada gadis yang berhasil menaklukanku ....itu istilah dari mereka."  ingatanku melayang pada obrolan ku dengan seluruh teman-teman digrup medsos yang heboh-nya keterlaluan saat aku mengumumkan pergantian statusku. dan tentu saja ada andil Frank dalam menyebarkan headline news.

" kok kamu senyum -senyum sendiri ? " dahinya berkerut penasaran membuatku tertawa kecil.

"Kamu akan sangat menyukai mereka , percayalah . Mereka sekelompok orang yang tidak memperdulikan rasa malu, suka sekali makan dan super cerewet."  jawabku tanpa menahan seringai geli yang sealu muncul jika mengingat teman-temanku yang hiperaktif.

Carolina memandangku dengan ketertarikan yang tidak bisa di sembunyikan. "Baiklah aku akan mengenalkan mu dengan mereka besok malam, lagipula mereka juga sudah semakin berisik. kamu bisa kan besok? " tanyaku sambil terus mengemudikan mobil dan berusaha mendahului beberapa mobil serta motor yang menghalangi jalanku.

"Aku bisa lagipula lusa aku off jadi kita bisa keluar sampai larut malam. " serunya bersemangat , membuat niat jahilku bangkit.

" WOW !!!! Aku tidak pernah menyangka ajakan pulang hingga larut malam akan datang dari mu terlebih dahulu nona" seruku kegirangan dan dia hanya bisa salah tingkah.

" jadi.....tidak masalah nih kita pulang larut malam, bahkan mungkin sampai pagi?" tanyaku yang langsung di jawab erangan kesal.

" bukan begitu maksudku...." jawabnya dengan suara yang semakin melemah dan kalah.

" lalu? " tanyaku hanya untuk menggodanya, " Apakah menurutmu akan lebih baik jika kita pulang siang hari keesokan harinya?" ucapku dengan suara selugu mungkin walau wajahku mungkin tidak selugu suaraku.

Carolina mendengus kesal dan memutar bola mata, dia merebahkan punggung  disandaran dan membuang muka ke jalanan di sampingnya, membuatku semakin geli dengan tingkahnya yang menggemaskan  saat kesal.

In My Dream (Completed / Selesai)Where stories live. Discover now