Bangkitnya si Pengkhianat

866 76 0
                                    

Bagaimanapun juga, perut terasa lapar sampai sakit rasanya. Beberapa anggota klan berburu di hutan terdekat dan menangkap beberapa binatang liar untuk dimasak. Mereka menguliti kelinci liar yang gemuk, atau burung hutan. Jake menangkap rusa liar, meminjam crossbow Gabe dan membenamkan panahnya ke paru-paru rusa tersebut.

Mereka menunggu sarapan siap dan mulai berbagi makanan.

Tepat saat itulah ada lima orang dari klan Brotherhood yang sebelumnya diam di perkemahan dekat Raffenwald, kini datang untuk menyusul. Wajah mereka tidak terlihat senang.

"Saat matahari terbit, orang-orang di desa itu mendadak jadi aneh. Mereka membiru dan sepertinya tampak seperti orang mati namun hidup dan bersuara-suara aneh seperti lenguhan dan gerutu yang tidak jelas. Kami merasa takut dan bergegas kemari," lapor mereka pada Hector, dan Hector akan menyampaikannya pada pimpinan klan, Angelo di Benedito.

"Kau dengar itu?" tanya Gabe.

Jake tidak terkejut sebenarnya, dia memotong bagian kaki rusa yang telah matang itu dan membagikannya pada Gabe. "Seperti pada saat hari bulan Indigo. Kurasa tempat itu disegel sesuatu yang berhubungan dengan Aether."

"Dia bilang tadi pagi pada saat matahari terbit, saat itu kalian baru saja menghabisi golem itu, kan?"

"Mungkin Harmin adalah alasan kenapa Raffenwald menjadi terkutuk ...," Jake mencoba menyimpulkan, namun setelah dipikir kembali, sepertinya tidak juga.

"Pemacu piranti, Jake," seseorang datang untuk bergabung dengan keempat orang pemuda yang memisahkan diri dari kelompok besar di perkemahan itu. Jake sudah tahu siapa orang itu. "Core yang kau retakkan itu adalah mantra yang diucapkan Mecius untuk menyegel tempat ini. Dengan alat itu dia menciptakan ilusi yang mengakibatkan waktu para penduduk desa Raffelwald terulang terus menerus satu hari sebelum mereka terkutuk, kemudian Banshee di utara, dan penjaga pintu kastil. Jadi bila kalian tidak membunuh Banshee, dengan merusak core itu, Banshee itu juga akan hilang sendiri."

"Oh ya, karena ahlinya sudah datang, kenapa bukan dia saja yang cerita?" Jake menyerahkan potongan kaki rusa yang lain untuk Ignus.

"Terima kasih," Ignus menerima potongan kaki rusa itu dan mencabiknya sedikit dengan giginya. Saat matanya sampai pada Jane, dia menyadari gadis itu tersenyum-senyum padanya, Ignus yang selalu berada dalam suasana hati riang, bertanya, "kau cukup bersemangat untuk ukuran seseorang dengan banyak kepribadian."

"Terima kasih," kata Jane sambil memilin ujung rambutnya, dari wajahnya sungguh jelas terlihat rasa tertariknya terhadap Ignus. Selain tampan, juga pandai bicara dan selalu tampak percaya diri. Kalau orangnya seperti ini, bukan pangeranpun Jane bersedia jatuh cinta padanya.

"Bagaimana temanmu? Apakah dia sudah mengatakan sesuatu?" Ignus menunjuk Kia.

"Oh, aku tidak memperhatikan, sepertinya ..."

"Belum, belum banyak. Tapi lumayan, dia sudah bisa berkedip," sejak tadi pagi, saat orang-orang sibuk melawan golem, Gabe menyelinap keluar dari tendanya dan menjaga Kia.

Gadis Pamuyan Selatan itu biasanya pendiam, tapi kini dia benar-benar diam. Dia hanya duduk dengan rambut nya yang panjang bergelombang itu menutupi sebagian wajahnya. Dan sebagian wajahnya yang tidak tertutup rambut menatap lekat pada Ignus, tajam dan dalam. Seakan matanya adalah busur dan ada anak panah es yang sangat dingin yang siap dia luncurkan ke leher Ignus. Tatapan predator yang dingin.

"Kelihatannya dia ingin membunuhmu," Jake menyeringai pada Ignus.

"Kalau begitu, sebaiknya aku tidak berlama-lama di sini. Alasan aku datang kemari adalah untuk memberitahu kalian bahwa Angelo di Benedito ingin kau dan Jane ikut dengannya turun ke bawah sana," Ignus kembali berdiri.

Clash of The Ancient Souls - EinherjarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang