🐟 31 🐟

3K 399 8
                                    

5 tahun berlalu

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berjalan begitu cepat. Keluarga kecil itu pun tampak harmonis dalam kehidupannya.

Kini kedua anaknya pun sudah beranjak dewasa dan sudah menjadi anak SMA. Tapi Shani selalu dibuat pusing dan khawatir dengan anak bungsunya.

Christy memutuskan untuk memasuki ekskul karate di sekolahnya. Hal itu sangat membuat Shani tidak suka karna sering kali Christy pulang pasti ada saja lebam maupun luka yang ada di tubuhnya.

Seperti sekarang ini, Christy yang baru saja pulang sehabis magrib dengan mengendap-ngendap masuk ke dalam rumahnya.

Saat ia akan membuka pintu kamarnya, suara bundanya langsung mengalihkan atensi Christy.

"Dari mana aja pulang jam segini?" Tanya Shani dengan menyilangkan kedua tangannya

Perlahan Christy membalikkan badannya dan cengengesan di hadapan bundanya.

Ia mendekati Shani dan memegang lengannya
"Jangan marah dong bundaa.. Hari ini kan dede ada ekskul jadi telat pulangnya"

Tangan Shani terulur membuka masker yang digunakan Christy. Lalu menyingkap rambut Christy yang menutupi pelipisnya.

Ia pun menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Setelah itu ia membawa anaknya masuk ke dalam kamar.

"Duduk" Ucap Shani memerintakan Christy agar duduk di tepi kasur

Christy menurut atas permintaan bundanya.

Shani pun segera mengambil air dingin yang dicampur es batu berserta kainnya.

Lalu ia mulai mengompres lebam yang ada di wajah Christy.

"Bunda tuh harus bilang berapa kali sih sama kamu, stop ikut ekskul itu. Bunda gasuka nih kalo kamu udah lebam gini" Ucap Shani yang dengan telaten mengompres wajah anaknya

"Aku lebam tu bukan karna ekskulnya bunda. Tapi karna ngelawan orang jahat diluar sana yang ga ada akhlak" Bantah Christy

Lalu tanpa di duga Shani malah menekan area lebam Christy dengan sengaja

"AAARRGH BUNDA SAKIT BUNDA" Pekik Christy

"Biarin, udah tau sakit tapi tetep aja dilakuin" Ujar Shani dan langsung meninggalkan anaknya seorang diri di kamar

Christy pun menghela nafas pelan
"Hufft salah lagi salah lagi. Bunda emang ga pernah salah. Tapi kan aku tu pengen jadi anak yang baik aja, yang suka nolongin orang.. hufftt"

Lalu ia lanjut mengompres lebam nya sendiri.

Tak lama dari itu ia beranjak untuk ke kamar bundanya. Christy mengetuk pintu kamar orang tuanya

"Bundaa, ka zizi kemana?" Tanya Christy pasalnya ia tidak melihat kakanya itu ada dikamarnya

"Nginep dirumah temennya" Jawab Shani dari dalam kamar

Setelah itu Christy kembali lagi masuk ke kamarnya sendiri.

Saat ia sedang melepas jaketnya, Shani masuk ke dalam kamarnya.

"Mandi, bunda siapin bajunya" Ucap Shani dengan datar dan menuju walk in closet milik Christy

Sedangkan Christy tersenyum tipis karna bundanya itu ternyata tidak semarah yang ia pikir.

Lantas Christy pun langsung masuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian ia telah menyelesaikan ritual mandinya namun ia tidak melihat bundanya yang tadi ada di kamarnya.

DIA, BUNDAKU? [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant