🐟 13 🐟

3.9K 462 63
                                    

Flashback on

Christy sedang menunggu dijemput oleh bundanya. Murid-murid yang lain sudah bubar semua dan sekolah mulai sepi. Ia menunggu seorang diri di depan gerbang sekolah.

Lalu sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Keluarlah seorang pria dengan memakai topi dan mendekatinya.

"Non Christy ya?" Tanya pria tersebut yang bernama Sean

Christy mengangguk dengan wajah polosnya.

"Ayo non kita pulang" Ucap Sean dengan manis sambil menggenggam lengan Christy

Christy pun menahan nya dan tidak melangkah sedikit pun.

"Aku lagi nunggu bunda jemput om. Lagian aku ga kenal sama om. Kata bunda aku ga boleh pergi kalau sama orang yang ga aku kenal" Ucap Christy

Pria tersebut pun membalikkan badannya dan menghadap Christy.

"Saya teman bunda kamu ko. Bunda Shani gabisa jemput kamu dan dia minta tolong sama saya untuk jemput kamu di sekolah. Kalau kamu ga percaya saya ada chat nya" Kata Sean lalu menunjukkan layar ponselnya kepada Christy yang memperlihatkan roomchat nya dengan Shani. Tapi itu hanya rekayasa semata.

Christy pun membacanya dan menatap pria itu kembali.

"Gimana? Saya ga bohong kan"

Christy masih tidak percaya dengan pria ini tapi chat yang ia baca memang jelas kalau bundanya itu tidak bisa menjemput dirinya.

"Ayo, bunda kamu udah nunggu pasti" Ia langsung menarik tangan Christy untuk masuk ke mobilnya.

Tapi Christy berontak melepaskan tangannya yang diseret oleh pria itu. Tidak ada cara lain, Sean langsung membekap Christy dan membuat Christy tak sadarkan diri dalam sekejap.

Buru-buru ia masukkan Christy ke dalam mobilnya dan melajukannya dengan sangat cepat.

Flashback off

Pagi hari ini Shani meminta Gracio untuk bertemu disebuah cafe. Ia harus segera membicarakan masalah yang sedang terjadi ini.

Semalaman Shani tidak bisa tidur. Yang ia lakukan hanya menangis dan menangis karna memikirkan anak semata wayangnya yang entah ada dimana.

Sekarang ini wajah Shani pun terlihat seperti orang yang kehilangan semangat hidup. Kedua matanya sembab dan tatapannya sayu.

Gracio yang duduk dihadapan calon istrinya itu pun bertanya-tanya kenapa dia seperti ini?

Gracio menggenggam tangan Shani diatas meja.

"Kamu kenapa sayang? Dari tadi kita cuma diem aja, sebenarnya apa yang mau kamu ceritain ke aku?" Ucap Gracio dengan lembut

Dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca dan bibirnya yang bergetar, Shani menjawab pertanyaan Gracio

"Angel disekap mas"

"Sama Anin" Lanjutnya

Tentu saja Gracio terkejut mendengarnya.

"Ko bisa?" Tanya Gracio

Shani menggeleng lemah
"Dia mau kita membatalkan pernikahan kita mas. Dia mau kamu menikahinya" Ucap Shani lirih

Gracio langsung melepas genggaman tangannya

"Oh ngga ngga, ngga ada ya Shan kayak gitu. Aku ga akan sudi nikahin dia dan dia jadi istri aku, ngga pokonya" Tolak Gracio dengan keras lalu membuang mukanya ke arah lain

Shani memasang ekspresi memohonnya pada Gracio

"Mass.. Aku mohon-"

"Ngga akan Shani!" Gracio menyela ucapan Shani

DIA, BUNDAKU? [END]Where stories live. Discover now