We Would Never Be (Her Decision)

92 9 4
                                    

Sementara itu, kisah cinta Sendra dan Anna semakin meruncing. Meski Sendra merelakan perpisahan dengan Sella, sang mantan istri, Anna justru semakin menjauh. Egoisme Sendra yang besar membuat Anna merasa terkekang dan memutuskan untuk menjauh. Menurut Anna, tidaklah etis tetap berada di dekat Sendra dalam situasi seperti ini. Anna tidak buta dan bodoh. Anna paham dan mengerti, alasan perpisahan Sendra seperti apa. Meski begitu, Sendra tetap mencintai Anna, meskipun sang pujaan hati tidak ingin membalasnya. Pedih, tetapi ini adalah keputusan yang harus diambil untuk kebaikan keduanya. Anna menggunakan logikanya, akal sehatnya. Sedangkan Sendra tidak. Ia hanya memikirkan keinginannya dulu yang terhalang restu dan kehendak orang tua.

Setelah perceraian dengan Sella, Sendra berusaha memperbaiki diri dan merajut kembali hubungannya dengan Anna. Namun, setiap usahanya tampaknya membuat Anna semakin menjauh. Sendra yang awalnya bersedia merelakan egoismenya kini merasa kehilangan kendali. Keputusan Anna untuk menjauh membuatnya merenung tentang arti sejati dari cinta dan pengorbanan. Terus-terusan Sendra kalut dengan rasa bersalahnya kepada Anna, bukan Sella.

Kedua belah pihak merasakan kepedihan yang mendalam. Sendra, yang mencintai Anna lebih dari yang dapat diungkapkan kata-kata, harus berhadapan dengan kenyataan bahwa perpisahan mungkin menjadi kenyataan. Anna, di sisi lain, mencoba menemukan dirinya sendiri di luar bayang-bayang hubungan yang rumit. Terjebak dalam masa lalu, tetapi dalam situasi yang berbeda.

Dalam sebuah percakapan yang sulit, Anna memberanikan diri untuk berbicara dengan Sendra.

"Sendra, kita perlu bicara."

Mata Sendra berbinar sejak tahu Anna mengajaknya bertemu. "Tentu, Anna. Ada apa?"

Berbeda dengannya yang nampak antusias. Anna justru terlihat lesu. "Aku merasa semakin sulit untuk tetap bersama. Keegoisanmu membuatku merasa terkekang. Ini bukan hal yang sehat baik untukku, ataupun kamu," ujarnya menjelaskan dari lubuk hati yang paling dalam.

"Maafkan aku, Anna. Aku tahu aku salah, tapi aku mencintaimu."

Anna menghela nafasnya dalam. "Cinta bukan hanya tentang memiliki, Sendra. Ini tentang saling memberi dan memahami. Aku butuh ruang untuk tumbuh dan tidak bisa terjebak dalam masa lalu," jelasnya.

"Aku tahu, dan aku rela memberimu waktu. Aku siap berubah," balas Sendra.

Anna sudah hampir menyerah berkata-kata menanggapi Sendra. Lelaki itu betul-betul tertutup oleh awan penuh luka lama yang entah mengapa kembali hadir ingin mengubah takdir.

"Ini bukan kamu," ucap Anna pelan.

"Ya?"

Anna menggeleng. "Tapi apakah kamu siap merelakan egoismu?"

Sendra nampak berpikir sejenak. "Aku tidak ingin kehilanganmu, Anna. Tapi jika itulah yang membuatmu bahagia, aku akan mencoba."

"Aku tidak ingin kebahagiaanku bergantung padamu, Sendra. Aku butuh menemukan diriku sendiri," ujar Anna menanggapi.

Sendra kembali merenung. "Aku akan memberimu kebebasan, Anna. Meskipun hatiku berat, aku tidak ingin menjadi penghalang untukmu."

"Kamu masih pantang menyerah, ya?" gumam Anna, tetapi Sendra mendengar. Anna tahu suaranya sampai di telinga Sendra. "Aku tidak pernah berharap ada di situasi seperti ini, Sen. Aku harus memilih dan pilihanku sudah bulat menjadi jawaban."

"An—"

"Kamu mau bilang berapa ratus kali pun, jawabanku akan tetap sama, Sendra. Mau kamu ungkit perpisahanmu, silakan. Aku tidak pernah meminta kalian bercerai. Itu juga pilihanmu. Satu hal yang aku mau, Sendra. Tolong, mengertilah. Mengertilah situasi kita saat ini sudah berbeda, tidak seperti dulu lagi. Aku dan kamu punya kehidupan masing-masing yang tidak bisa dipaksakan untuk bersatu," jelas Anna membuat detak jantung Sendra serasa terhenti sejenak.

Berat sekali menerima hal itu untuk Sendra yang begitu mencintainya sebagai cinta pertamanya.

Anna menghela nafasnya kembali. "Kalau kamu mau mengerti, aku ucapkan terima kasih, Sendra. Ini bukan berarti akhir dari segalanya, tapi kita butuh waktu untuk merenung dan kembali memahami maknanya."

Sendra tertunduk seraya tersenyum, "aku akan menunggu. Semoga suatu hari nanti kita bisa menemukan kedamaian masing-masing."

Anna sedikit tidak percaya jika Sendra memiliki tekad dan harapan yang cukup tinggi. Ia hanya tersenyum sebelum beranjak dari sana.

"Semoga," jawab Anna singkat lalu pergi, meninggalkan Sendra dengan rasa kehilangan dan harapan baru.

Namun, kehidupan terus berjalan, dan Sendra sadar bahwa cinta sejati tidak selalu berjalan sesuai rencana. Sementara ia berusaha memahami arti sejati dari cinta dan pengorbanan, kedua belah pihak harus menemukan jalan masing-masing dalam perjalanan kehidupan mereka.

Kedua belah pihak, Sendra dan Anna, sadar bahwa takdir telah membawa mereka ke tempat yang berbeda. Namun, di dalam perbedaan itu, mereka menemukan keberanian untuk melangkah maju. Mereka menyadari bahwa jalan hidup masing-masing membawa pelajaran berharga yang akan membentuk pribadi mereka.

End.

let's say happy new year 2024🥳 aku baru sadar cerita ini dimulai akhir tahun 2020, lebih tepatnya awal 2021 dan berakhir awal 2024

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

let's say happy new year 2024🥳 aku baru sadar cerita ini dimulai akhir tahun 2020, lebih tepatnya awal 2021 dan berakhir awal 2024. aku sedih karena selama bertahun-tahun juga aku sering terjebak gak tau mau nulis apa dan dilanjut kayak gimana. gak mudah mikirin alur pun, bahkan aku merasa ending ceritanya masih kureng yah😭🙏🏼 aku mau bikin yang lebih lagi, tapi otakku udah buntu dan gak tau harus berhenti berapa lama lagi untuk bisa dapetin yang lebih😭 emang ya udah, sendra harus begitu ya🥺

aku mau mengucapkan terima kasih banyak untuk semua pembaca dan yang sudah mendukung cerita ini. bahkan ada yang sampai NUNGGUIN???????!!!! aku mau berterima kasih sebanyak mungkin kepada kalian😭💗 TYSM!!!!

makasih para hunjoyyyy sudah mendukung kehaluanku. aku tau ini fiksi, tapi ketika aku inget fakta joy punya pacar orang lain kayak selalu mak deg dan susah buat mikir alur lagi😭🙏🏼🙏🏼🙏🏼

once again, thank you so much guysss. love you, semoga 2024 penuh keberkahan dan kebahagiaan. jaga kesehatan juga yaa💗🥺

The ChoiceWhere stories live. Discover now