23 || Masuk sekolah

499 52 0
                                    

Yuhuuuuuu~ Maafkan atas ketidakjelasan ini🙇🙏
.
.
.
.
.
“Sudahlah Dray jangan merajuk, jaga image Malfoy,” ucap Hadrian mengingatkan Draco yang cemberut karena ditinggal sendirian kemarin. Dan sekarang Malfoy family ada diStasiun kereta Kingcross Peron 9 ¾ London, Britania. Twins Malfoy akan berangkat menuju Hogwarts.

“Aku masih tidak terima Ree lebih memilih menghabiskan waktu dengan Pak tua Tom itu daripada Bersamaku,” lirih Draco menunduk dengan wajah sedih. Entah kenapa Hadrian melihat ekor naga platinum yang melingkar ditubuh Draco, aura kesedihan menguar kuat.

“Uhh baiklah, nanti Dray tidur dikamarku bersamaku,” ujar Hadrian tidak tega.

Teeeeettttttttt

‘Attention please, Kereta Api Hogwarts Wizard School akan segera berangkat dalam waktu sepuluh menit lagi, dimohon untuk segera masuk kedalam kereta.’

“Nah baby Green, Dragon, ayo lekas Bersiap dan masuk,” ucap Narcissa, segera menarik kedua putranya kedalam pelukannya. Ia akan sangat merindukan putra-putranya.

“Iya Mama/Mother!” balas Hadrian dan Draco berbarengan, Narcissa tertawa dengan anggun.

“Boy jaga adikmu ya,”

Draco dan Hadrian duduk dikompartmen kereta, Draco memeluk Hadrian setelah diizinkan. Kemudian Blaise dan Theo masuk kedalam kompartmen.

“Disini kalian, kami sudah mencari kalian dari tadi.” ucap Theo yang duduk disebrang Draco. Sedangkan Blaise duduk disampingnya Theo.

“Hm”-Draco

“Dimana Pansy? Tumben tidak ikut?” tanya Hadrian heran, biasanya Pansy akan menempeli Blaise, Hadrian piker ada sesuatu antara mereka.
“Pansy sedang bersama dengan Dhapne, tentunya mereka sedang bergosip,” jawab Blaise, wajahnya  nampak muram.

“Kau kenapa Blaise?” tanya Hadrian lagi.

“Pansy mengidolakan Lord Slytherin, kau ingat Lord Slytherin sangat tampan. Dan Pansy menggosipkan itu.” Jelas Theo dengan sederhana namun tidak menjelaskan kenapa dengan Blaise.

“Lalu apa hubungannya dengan Blaise, Theo?”

“Blaise adalah pacar Pansy,” Theo tersenyum setan, dan mulai mengusili Blaise.

“HAH?! Sejak kapan?!” seru Hadrian kaget, kapan kedua temannya itu pacarana, mereka bahkan masih berusia sebelas tahun.

“Mereka dijodohkan sejak bayi dan sudah bertunangan saat mereka berusia tujuh tahun,” balas Draco dengan mata terpejam. Ia sedang menikmati pelukan hangat adik kesayangannya. Theo sedang mengusili Blaise dengan memanasi bahwa Pansy mungkin akan berpaling darinya. HAHAHHA.

Blaise meski terikat dengan Pansy karena perjodohan orang tua sedari mereka kecil, Blaise sangat mencintai Pansy dan begitu menyayanginya.

“Ya begitulah merasa saling mencintai tapi sekarang mungkin hanya Blaise saja..” Theo menyeringai sambal melirik Blaise yang sudah memerah karena marah.

“Theo jaga omonganmu!” bentak Blaise marah.

“Tidak tahu saja Pansy berapa usia Lord Slytherin,” gumam Hadrian dengan keras.

“memang berapa usianya?!” seru Theo dan Blaise.

***

“Selamat datang, selamat datang, anak-anakku! Hogwarts selalu terbuka untuk kalian, HOHOHOHO…. Sekarang kalian berdiri diaula agung Hogwarts, dan dimasa depan kalian akan menjadi….” Dumbledore masih dengan pidatonya Ketika Hadrian dan kawan-kawan memilih berdiskusi sendiri.

“Hah… Pak tua itu benar-benar sesuatu ya,” Dhapne berucap tak berdaya.

“Peraturan tahun ini sangat menjijikan, masa kita harus memanggilnya dengan Saint Ligthing Bold Headmaster of Hogwart. Memang siapa dia?!” geram Pansy, Para ular tahu jika sejak Dumbledore naik menjadi Headmaster, Hogwarts mengalami kemunduran dalam Pendidikan, bahkan banyak mendapat protes oleh darah murni supremacy. Tapi dengan alasan agar Wizard Muggleborn’s nyaman dan tidak bersimpangan dengan kebiasaan mereka.

“Lebih anehnya lagi ada kelas tambahan tentang sejarah Muggle, sedangkan kelas sejarah sihir dan tradisi pureblood tidak ada.” Ucap Theo ikut nyinyir.

“Sepertinya kecintaan Dumblebee pada muggleborn itu  membutakannya dari tradisi kuno sihir.” timpal Marcus Flint yang ‘kebetulan’ duduk didekat kelompok Hadrian.

“Ya, sudah sepantasnya dia pensiun dari kursi kepala sekolah dan kursi Wizengamot.”

“Hah membicarakan Dumblebee membuat sakit kepala, bagaimana jika kita lakukan lelucon untuknya, dia pasti senang.” Usul Lion yang sedari tadi menyimak, dan sekarang kepalanya berisi berbagai macam lelucon konyol untuk Dumblebee.

Para ular hanya bisa menghela napas Lelah dan pasrah, keturunan Potter satu ini memang tidak bisa lepas dari lelucon. Tapi apapun itu yang bisa membuat Dumblebee dipermalukan tanpa melibatkan nama mereka.

.
.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca~

The GreenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang