18|| Pindah ke Slytherin? Ide bagus!

1.3K 184 7
                                    

Yuhuuuuuu~ I'm back
Happy reading guyss
Kalau ada typo mohon maaf ya
( ˆ͈̑꒳ˆ͈̑ )੭♡
.
.
.
.

Waktu terus berjalan, Kini sudah memasuki bulan Desember.

Kuali besar dengan api menyala terang berada diarea kuburan dengan 3 orang berjubah hitam mengelilinginya. Sebuah batu kemerahan dimasukkan kedalam kuali. Mantra ajaib dilafalkan, benang sihir berwarna emas kehijauan terjalin menyatu dan masuk ke dalam kuali besar yang meletup-letup itu. Ledakan kecil terjadi, tak lama cahaya hijau terbang keluar dari kuali, bersinar terang yang kemudian membentuk tubuh pria kekar yang hanya mengenakan celana hitam panjang.

Kaki telanjang itu menapak lembut ditanah, rambut hitam pendek bergelombang menjuntai diatas kepala pria itu. Mata tajamnya menunjukkan warna merah, wajahnya tampak awet muda.

Salah satu dari 3 orang yang menunggu kuali tadi, segera memberikan sebuah jubah kepada si pria bermata merah itu.

"Selamat datang kembali my lord!" seru Ketiga orang itu sambil menyingkap tudung jubahnya. Ternyata ketiga orang itu adalah Lucius Malfoy, Gallert Grindelwald, dan Anggelios Demon Prince.

"Selamat anda kembali mendapatkan tubuh baru yang kuat. Saya menunggu hal hal besar terjadi." ucap salah satu dari 3 orang tersebut.

"Terima kasih, aku tidak akan mendapatkan tubuh baru jika bukan karena 'dia' dan cucu kesayanganku." sahut Pria bermata merah.

"Luke.."

"Yes my lord?" tanya Lucius dengan sopan.

"Kirim surat untuk cucu ku, suruh segera pulang." perintah pria bermata merah itu.

"Tapi my lord, 2 minggu lagi Yule akan diselenggarakan. Dan saat itu sekolah libur, bukankah lebih baik menunggu Baby Green pulang?" usul Lucius.

"Hmm baiklah."

"Kalian bisa kembali!" lanjut pria bermata merah itu.

Grep

"Kenapa kalian memegang lenganku Pak tua? bocah?"

"Kami ikut anda my lord!" pinta Demon dengan nada datar.

"Ya lagipula selama kau menjadi ular, kami menempati manormu." sahut Gallert dengan santai.

"Ap-APAA?!"

"Tenang saja itu adalah manor Riddle." lanjut Gallert. "Cepatlah ber-apparate! kami lelah."

"Betul my lord kami lelah!"

"Kep*r*t!" umpat pria bermata merah itu sambil merapalkan mantra appearate.

Lucius yang melihat keributan kecil itu hanya mampu menghela napas lelah, semoga tuannya bertahan menghadapi duo ular beda generasi pikir Lucius meninggalkan Kilatan kuning saat Appearate.


***

"Kenapa kau, wajahmu nampak kusut?" tanya Blaise ke Lion yang nampak kelelahan. Omong-omong mereka sudah akrab. Saat ini mereka tengah bersantai di ruang rekreasi asrama Slytherin. Iya, di asrama Slytherin, sudah bukan hal aneh jika pewaris Godric Griffyndor itu keluar masuk Asrama Slytherin seolah itu adalah asramanya. Lukisan Salazar sendiri mengizinkannya, karena sebenarnya tidak ada larangan untuk saling mengunjungi asrama.

"Iya, kau seperti 10 tahun lebih tua. Kau depresi ya?" Theo ikut ikutan.

"Diamlah ular, aku sedang capek, biarkan aku istirahat dulu." mata Lion terpejam seolah menikmati hidupnya yang tinggal 5 menit lagi. Lion memeluk Hadrian erat, sedangkan Hadrian mengizinkan Lion memeluknya erat dan lama karena Lion kelelahan mengurusi masalah-masalah yang diperbuat oleh para penghuni Asrama Singa itu.

"Memang kenapa? apa yang membuatmu kelelahan?" tanya Pansy, ia merasa kasihan dengan Lion yang tiap hari bertambah lelah.

"Rasanya aku ingin resign dari Griffyndor, lelah sekali." lirih Lion, secara perlahan ia terbuai mimpi indahnya.

"Hah maksudnya?" Draco menimpali dengan sinis, ia masih selalu cemburu jika adik kesayangannya ditempeli dedemit rawa.

"Sepertinya ia mabok mengurusi masalah-masalah yang terjadi. Dari yang kudengar si Wesli junior tidak pernah absen untuk membuat onar, setiap hari ia akan berulah." jelas Hadrian mulutnya terbuka lebar menerima suapan kue dari Draco.

Para Slytherin memandang iba ke Lion yang tertidur.

"Kenapa tidak pendah ke Slytherin saja?" Theo bergumam lirih. Tiba-tiba Lion terbangun dan berdiri.

"Pindah ke Slytherin?!" seru Lion bersemangat. Para Slytherin terkejut akan reaksi Lion.

"Tentu saja bisa, itupun kalau kau mau." Blaise menjawab dengan tenang.

"Ide bagus!" Lion berlari sambil menggandeng tangan Hadrian dengan erat.

'Hadeuhh mau dibawa kemana ini?' batin Hadrian jengah.

Aura gelap menguar dari Draco, penganggu itu!

"Ini salahmu Theo!" teriak siswa Slytherin, mereka tidak akan mengira jika Lion Potter pindah ke Slytherin betulan. Dan jika sampai terjadi, mereka berharap kuat untuk menghadapi perang dingin antara Prince Griffyndor dan Prince Slytherin.

"Kenapa aku?!"

***

"My boy~" suara berat menyapa Lion dan Hadrian sesaat setelah memasuki ruang kepala sekolah.

"Ada apa my boy, sesuatu telah terjadi?" tanya Dumbledore dengan kilat mata yang nampak licik.

"Ya, Saya ingin pindah asrama kepala sekolah!" ucap Lion to the point. Hadrian tertegun melihat wajah datar dan dingin milik Lion, pasalnya ini pertama kalinya ia melihat Lion seserius ini.

"Ah my boy, aku salah mendengar bisa kau ulangi pertanyaanmu?"

"Anda tidak salah dengar kepala sekolah, saya memang ingin pindah ke asrama Slytherin." tekan Lion, Wah kupingnya pasti bermasalah batin Lion.

"Aku tahu kau pasti ada dibawah mantra! tenang my boy aku akan menyelamatkanmu!" seru Dumbledore melirik sinis ke Hadrian yang berdiri disamping Lion.

'Si*l maksudnya apa coba ngelirik ke aku kaya gitu?' kesal Hadrian didalam hati.

"Kepala sekolah... saya tekankan sekali lagi. Besok saya ingin diadakan sortir ulang, saya ingin pindah ke Slytherin! dan saya tidak berada dibawah mantra apapun!" Lion berkata dengan nada datar dan dingin. Tangannya kembali menarik tangan Hadrian keluar dari ruangan kepala sekolah.

'Dasar tua bangka!'








.
.
.
.

Gimana? bab ini aneh gak?(´°ω°`)
Matur nuwun sampun mampir~

Minggu, 30 April 2023

The GreenWhere stories live. Discover now