05||Green Patronus

2.9K 389 3
                                    

Yuhu~
Selamat membaca~

.
.
.

Sesampainya Narcissa, Lucius, dan Severus dikamar si kembar. Mereka dibuat terperangah ketika melihat Draco yang melayang dengan sebuah patronus dibawahnya, tangan Hadrian yang menjulur ke Draco dan wajah khawatirnya yang nampak menggemaskan.

"Oh astaga boy? Kalian baik baik saja?" Narcissa menghampiri kedua anaknya, Diikuti Lucius dan Severus.

Narcissa segera mengambil tubuh Draco dan menggendongnya, hal yang sama Lucius lakukan pada Hadrian.

"Baby green tadi kenapa teriak, hm?" tanya Lucius.

"Day atuh Pa! An akana teak," (Dray jatuh pa! Yan makanya teriak) jawab Hadrian sambil menduselkan kepalanya ke dada bidangnya Lucius.

"Benal! Tlus adya ulal awa Dlay telbang! Adinya Dlay ndak atuh! Ulal na unya Yan!" (benar! Trus ada ular  bawa Dray terbang! Jadinya Dray Tidak jatuh! Ularnya punya Yan!) sahut Draco dengan wajah sumingrah.

"Apa? Patronus itu dari Hadrian?" tanya Narcissa kebingungan.

"Anak usia 4 tahun, bagaimana mungkin." lanjut Narcissa masih bingung bagaimana menyimpulkan kejadian hari ini.

"Ini bisa dianggap sebagai sihir tak disengaja Cissy, biasanya dialami anak anak karena pembangkitan sihir yang masih belum terkontrol. Bukankah Dracp juga mengalaminya bulan lalu?" jawab Severus.

"Draco kapan?" tanya Lucius, dahinya berkerut mencoba mengingat peristiwa apa saja yang terjadi bulan lalu.

"Saat Hadrian menangis karena digigit nyamuk, dan membuat nyamuk yang ada diseluruh penjuru manor terbakar. Kedua sihir mereka bangkit sedini ini karena rasa sayang mereka yang takut orang tersayangnya terluka. Itu yang dapat aku simpulkan." ucap Severus menatap kedua anak baptisnya yang sekarang bermain bersama.

•••

Wiltshire, Britania. 5 Juni 1990.

"Uhm..." Hadrian terbangun saat sinar matahari mengusiknya. Kemudian melirik ke belakang dan melihat kakak kembarnya tidur sambil memeluknya, Ia hanya menghela napas melihat kelakuan kakanya.

"Dray! Bangun sudah pagi."

"Tidur saja Ree,"

"Tidak! Hari ini ulang tahun mu Dray! Banguuuuunn!"

"Biarkan saja..." Draco kembali tidur pulas.

Hadrian merasa jengkel dengan kelakuan kakaknya ini. Tangannya menjentikkan tongkatnya dengan mantra Patronus. Lalu keluarlah Patronusnya yang berbentuk ular dengan kabut bewarna hijau, melayang dan melilit tubuh Draco.

Draco terbangun dan berteriak kencang saat mendapati patronus adiknya membawanya kekamar mandi pribadi yang ada dikamar mereka.

"HADRIAANN MALFOYY!!! APA YANG KAU LAKUKAN, turunkan aku! Turunkan!"

Teriakan Draco perlahan menghilang, menyisakan hembusan napas kasar Hadrian yang mencoba menenangkan emosinya. Menghadapi boneka tempur yang berjumlah 5 lebih baik daripada menghadapi Draco yang susah dibangunkan.

"Bagaimana boy, apa Draco sudah bangun?" tanya Narcissa yang melihat Hadrian memasuki ruang makan.

"Sudah, sangat susah membangunkannya Ma. Aku harus menyihirnya agar cepat bangun." adu Hadrian dengan wajah cemberut yang lucu.

Narcisaa terkekeh sambil mengelus surai hitam putra bungsunya. "Sama seperti Papamu yang susah dibangunkan."

"Ya Papa dan Dray sama, sama sama susah dibangunkan!" sahut Hadrian setuju dengan pendapat ibunya. Papa dan Draco sangat mirip dalam beberapa hal.

"Ekhem!"

Deheman itu membuat Narcissa dan Hadrian kompak menoleh kesumber suara, dan mendapati Lucius dan Draco berdiri dengan raut dingin yang menyebalkan.

"Aku mendengar ular kecil mendesis membicarakan  kami." ucap Draco menyeringai.

"Berkacalah dasar ular!" Hadrian memandang sinis Draco.

"Hadrian..." Lucius memperingati, Hadrian mengerucutkan bibir mungilnya.

.
.
.

11 mei 2022

The GreenWhere stories live. Discover now