13||About Lion Potter

1.7K 240 22
                                    

Halo guys, I'm back yayy( ˆ͈̑꒳ˆ͈̑ )੭♡
Mohon maaf seandainya ada typo.
Happy reading❛˓◞˂̵
.
.
.

Chapter sebelumnya.

Keempatnya tengah menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Madam Pomfrey dan Profesor Snape kepada Hadrian.

"Umh...Drake apa yang membuatmu mengamuk?" tanya Theo hati hati.

"Something..." jawab Draco, pandangan matanya kosong, jantungnya berdegup kencang.

"Kau tidak mungkin marah karena aku menyentuh adikmu kan Drake?" tanya Blaise.

"Tidak sama sekali..."

"Atau kau marah karena si Potter?" tanya Pansy tepat sasaran.

"How do You know?"

"That Easy! Tak lama kau masuk ke Great Hall, si Potter juga masuk dengan wajah yang merah padam karena marah, dan ia terus menatap tajam kearahmu. Bahkan ia juga terlihat panik saat tahu Hadrian pingsan." jelas Pansy.

"Aku tidak tahu, tapi bisakah aku meninta bantuan kalian? Tolong bantu aku untuk menjaga Hadrian dari tangan Si Potter itu." pinta Draco.

"Tentu! Tanpa kau minta pun kami akan menjaga baby Yan dari si idiot Potter itu!" ucap Blaise yang diangguki Pansy dan Theo.

***

Tanpa keempatnya sadari sepasang mata dark brown mengawasi dibalik tembok batu dengan wajah datar,  Dia Lion Potter, the boy who life sekaligus pewaris rumah kuno Potter. Lion kemudian beranjak menuju kelas Transfigurasi, selama perjalanan menuju kelas, pikirannya berkecambuk.

Tok
Tok
Tok!

Pintu terbuka, memperlihatkan Professor Mcgonangall dengan wajah merah karna marah.

"Kuharap ada penjelasan atas keterlambatanmu Mr. Potter?!" tanya Profesor Mcgonagall menatap tajam Lion, ia tidak suka jika ada yang terlambat dikelasnya, terlebih itu siswa tahun pertama.

"I am so sorry profesor, saya tersesat saat berjalan menuju kemari." balas Lion dengan lihai berbohong tanpa masalah.

"Okey, aku memaafkanmu kali ini Mr. Potter, but not another time. Shit down please!" Mcgonagall berbalik dan melanjutkan kelas.

"Thanks Profesor!" secepat kilat Lion duduk dikursi, samping Neville Longbottom.

Seharian itu Lion tampak  tenang menjalani harinya, tapi percayalah, isi kepalanya lebih ramai dari kebisingan Diagon Alley.

***

"Hai Mate! darimana saja?" tanya si bungsu laki laki Weasley.

"Bukan urusanmu." dengan nada dingin Lion menjawab, menurutnya si Weasley muda satu ini sangat menyebalkan.

"Mate? kau kenapa?"

"Bisakah kau diam Mr. Weasley?" Lion duduk diatas ranjangnya setelah mengambil perkamen dan pena, menulis surat untuk seseorang.

"A-apa? kenapa kau memanggilku dengan Weasley?!" emosi Ronald Weasley tersulut dengan mudah.

Lion menghela napas, "Bukankah itu namamu?"

"Hey kita adalah sahabat! panggil aku Ron, bukankah sudah aku bilang kemarin?!" wajah Ron memerah karna marah. Saking merahnya, warnanya hampir nenyerupai warna rambutnya.

"Sejak kapan aku menjadi sahabatmu dan kau menjadi sahabatku," dengus Lion diakhir kalimat, ia lalu beranjak keluar kamar menuju perpustakaan sekolah, meninggalkan Ron sendirian.

***

"Dasar kepala merah!" umpat Lion selama perjalanan menuju perpustakaan sekolah, mengingat kelakuan si weasley muda. Langkah kakinya berputar arah menuju Great Hall, ia lapar.

Setelah mendudukkan tubuhnya dikursi asramanya, kepakan sayap burung hantu terdengar terbang ke arahnya.

"..."

Tangannya mengelus bulu putih salju burung hantunya, Hedwig.

'Dear Lion

Bagaimana kabarmu? Ibu sangat merindukanmu, bagaimana dengan makanmu, apakah makanan disana sesuai dengan seleramu?

Lillyana juga merindukanmu... dia terus merengek menanyakanmu, kenapa tidak membalas suratnya?
Bla bla bla....'

Lion berdecak saat membaca surat dari ibunya, isinya tidak jauh-jauh dari adik perempuannya. Ya, Lion punya adik perempuan yang usia nya terpaut 2 tahun, Lillyana Adeline Potter. Lion sangat membenci adiknya, ia membenci sifat angkuh dan arogan adiknya. adiknya juga sangat manja.

Dirumahnya, bukan hanya Lion yang tidak menyukai adiknya, ayahnya James Potter bahkan sangat tidak menyukai Lillyana. Dikeluarga Potter tidak pernah ada keturunan perempuan setelah kejadian kelam dimasa lalu. James Potter takut kejadian kelam dimasa lalu terulang.

Dua minggu lalu, James Potter menceritakan tentang Lion yang mempunyai adik kembar laki-laki yang menghilang.

Flashback On

Tok
Tok
Tok

"Masuk..."

"Ada apa ayah?" tanya Lion saat diperbolehkan masuk ke ruang kerja ayahnya.

"Hah... ada sesuatu yang harus aku beritahu padamu," wajah James terlihat serius, matanya menatap lurus Lion yang berdiri tepat didepannya.

"Tentang apa ayah?"

"Lion, sebenarnya kamu tidak hanya memiliki satu adik. Kamu punya adik kembar, dia laki-laki."

"Ayah bercanda?!" Lion benar benar syok, rahasia sebesar ini baru diberitahukan kepadanya.

"No dear! kamu memang mempunyai saudara kembar."

"Lalu dimana dia sekarang ayah? kenapa tidak bersama kita?" Lion berseru marah, ternyata benar apa yang dikatakan Uncle Pettigrew -tentang ia yang punya saudara kembar.

"Dia menghilang.... tepat dihari tragedi itu, awalnya ayah kira dia meninggal karena serangan yang terjadi saat itu. Tapi ayah tidak dapat menemukan jasadnya dimana pun. Dan saat ayah mengeceknya dengan bola kristal, ada pria yang mengambil dia tepat sebelum kejadian." James menghembuskan napasnya dengan kasar, hatinya berdenyut sakit saat mengingat memori kelam dimasa lalu. Wajah menggemaskan milik putra bungsunya terus terngiang membuat rasa bersalah kian dalam.

"Bagaimana dengan yang lain? apakah Padfoot, Moony, dan Uncle Pettigrew membantu ayah mencari saudara kembar ku?" tanya Lion dengan tak sabaran.

James menggeleng lemah, "Hanya Wormtail saja yang peduli, dan mau membantu ayah mencari adikmu."

"Bahkan ibu?" dan James hanya menggeleng sedih. Lion tidak bisa berkata dan mulai bertanya tanya, apa yang sebenarnya terjadi, mengapa orang-orang disekitarnya nampak tidak peduli dengan hilangnya saudara kembarnya, bahkan Ibunya sendiri tidak peduli.

"Ayah sebenarnya apa yang terjadi, kenapa adikku bisa hilang? kenapa tidak ada yang membantu ayah mencari adik?"

"Karena ramalan-ramalan yang menyertai kalian,"

Flahsback Off

'Ck, gantung sekali ayah berceritanya.' batin Lion kesal, dia tidak sabar untuk libur natal, ia ingin bertanya secara langsung mengenai ramalan-ramalan tentang dia dan adik kembarnya.

Mengingat kembali kejadian di Greathall, apa yang terjadi pada Hadrian Malfoy seperti ciri-ciri kutukan turun-temurun keluarga Potter terhadap anak kedua dalam keluarga.

Apakah Hadrian Malfoy benar benar adik kembarnya yang hilang?

.
.
.

09 Januari 2023
Haii, gimana ceritanya membosankan nggak?
Beberapa hari yang lalu saya sempet kepikiran buat Unpublish cerita-cerita punyaku. Motivasi menulis saya juga sempet ilang, karena setelah dipikir-pikir ceritanya nggak mendatangkan manfaat. Menurut kalian gimana?

Paypayヽ(´▽')/

The GreenWhere stories live. Discover now