20 || Yule ball dan awal kehancuran

1.1K 118 14
                                    

Yuhuuuuuu~ i'm back guys(๑>؂< ๑)۶
sorry for typo

Disarankan membaca chapter sebelumnya biar gak lupa alur

Happy reading guys
.
.
.
.

Iringan musik yang lembut dan santai itu menjadi latar suasana pesta Yule ball yang ada di Malfoy manor. Hidangan mewah dan lezat tertata dengan cantiknya dimeja khusus, semuanya nampak menikmati acara.

"Sendirian Potter?" tanya Severus Snape menghampiri James yang mengawasi putra sulungnya, Severus hadir diacara ini mewakili keluarga Prince.

"Aku yakin mata mu masih berfungsi dengan baik?" balas James dengan sinis, ia memang selalu sendirian ketika menghadiri acara pesta bangsawan karena Lily tidak mau ikut dengannya alasannya karena ia muak dengan wanita bangsawan.

Severus terkekeh tanpa suara, baginya melihat James yang menderita adalah hal yang menyenangkan dan membahagiakan, jangan salahkan Professor Snape karena bahagia diatas penderitaan orang lain oke, ia masih memiliki dendam pribadi dengan Lord Potter itu. Severus terus menjahili James, biarkan dia membalaskan dendamnya.

***

"Kau ingin sate kambing atau kambing bakar bocah?" tanya Tom yang nasih merapikan dasinya, ia akan menghadiri pesta Yule Ball, ia juga mengajak Damon sebagai kurcacinya.

"Hah? pingin Sate kambing. Emang Uncle Luke nyediain itu? tapi bukannya tu makanan dari indonesia?" tanya Damon melongo.

"Tidak sepertinya, tapi kita bisa membuat Sate kambing ala kita, kebetulan kambing yang kita gunakan adalah kambing kualitas premium. Bukan sembarangan kambing, kambing ini putih bersih dan juga punya kedudukan tinggi dikoloni nya." ucap Tom panjang lebar. Biasanya ia tidak mau berbicara panjang lebar, tapi membayangkan kambing  yang dimaksud(Dumbledor) yang akan ia buat sate sangat menggugah selera, Ah ia jadi tak sabar menyate Dumbledore. Hei Tom kau bukan kanibal kan?!

"Kalau kambing yang begitu enaknya dibuat Steak, dagingnya tebal bukan?" balas Damon menyeringai. Tom ikut menyeringai.

"HAHAHAHAHHAHAHHAHAHA!" tawa membahana keduanya pecah ketika memikirkan skenario-skenario terbaik untuk memasak Kambing putih tua kebanggaan Light side itu.

"Ekhem.... Maaf mengganggu namun perapian menuju Malfoy manor sudah siap My Lord." suara Barty Jr mengintrupsi tawa keduanya.

"Baiklah... ayo bocah kita harus cepat!" ucap Ton sambil menarik kerah kemeja Damon dan menyeretnya menuju ruang tengah.

"Iya!"

"HAHAHAHHAAHHHA!" kedua babu dan majikan itu kembali tertawa jahat.

"Uhuk!" Damon terbatuk saat merasakan tarikan dikemejanya semakin menekan, Si*lan kakek tua ini batin Damon sinis.

***

"Ugh... Ma sudah..." lirih Hadrian saat Narcisaa tidak berhenti mendandaninya. "Aku bukan anak gadis yang kalau berdandan lama Ma... Sudah," lanjutnya lelah.

Narcissa tidak mendengarkan keluhan anak bungsunya. Sedari tadi Narcissa sedang mencocokkan Bros-bros dari berbagai batu mulia, semuanya nampak cantik dan begitu berkilau saat dipakai Hadrian. Narcissa jadi bingung sendiri, anak bungsunya ini sangat disukai perhiasan mahal. Semua akan terlihat sempurna jika Hadrian yang memakainya.

Draco sendiri terkikik dipojok ruangan melihat adiknya yang mulai kesal karena ibu mereka yang tidak berhenti mencocokkan bros. Suit yang digunakan Hadrian dan Draco memiliki desain yang sama, namun warnanya berbeda. Satu set tuxedo dengan sedikit sentuhan emas juga jubah yang menjuntai sampai bawah lutut yang bertabur batu permata kecil. Warna suit yang Hadrian gunakan adalah Hijau lumut yang gelap, dan Draco adalah abu-abu yang sedikit lebih gelap.

The GreenWhere stories live. Discover now