08||Saingan Draco

2.9K 354 2
                                    

Yuhuuuuu
Selamat membaca~

18 Oktober 1990, Whiltsire-Inggris.

Pagi ini ruang tamu Malfoy manor tampak dipenuhi para peri rumah yang sedang bersih-bersih. Hadrian yang datang dari luar sehabis memberi makan burung merak peliharaan bapak Lucius yang ada di samping kiri manor.

"Ada apa ini Ma?" tanya Hadrian yang duduk disofa ruang keluarga sambil membawa sepiring kecil dessert strowberry.

"Hari ini kita kedatangan tamu sayang." jawab Narcissa tanpa menoleh karena sedang merajut sebuah syal.  Hadrian hanya ber'oh'ria sambil mengamati jemari lentik ibunya yang lihai merajut.

"Kami pulang!"

"Selamat pagi Mum, Ree!" sapa Draco yang baru saja pulang dari perjalanan bisnis bersama Lucius selama tiga hari.

"Ini sudah siang Dray, apa matamu hilang fungsi?" sindir Hadrian dengan wajah datar, sedangkan Lucius dan Narcissa tengah berpelukan mesra menyalurkan rindunya masing-masing.

"Mataku sangat sehat Ree, daripada itu mereka sangat tidak tahu tempat sekali." Draco memincingkan mata melirik ke arah orang tuanya yang masih berpelukan.

"Bilang saja kau iri!" sengak Lucius menatap tajam putra sulungnya.

"Duh, gimana dong soalnya aku juga bisa!" Draco menarik Hadrian kepelukannya dan memeluknya dengan erat. Lucius dan Narcissa memutar bola mata mereka dengan malas.

Anak siapa sih ini, cara ngomongnya kek muggle.

"Sialan, lepaskan aku. aku tidak bisa bernapas Dray!" ucap Hadrian memberontak.

"Baby Green language!"

"hehehe,"

"Oh Ree, aku tidak melihat ular ijo itu. kemana dia?" tanya Draco.

"Hah? ular ijo siapa Dray? maksudmu Sea? dia sedang berburu dihutan belakang manor." jawab Hadrian yang sekarang sedang dipeluk Lucius.

"Kamu gak takut si uler ijo dimakan predator lain, mana badannya mungil pula." ucap Draco sambil memegang cangkir teh dan menyeruputnya.

"Hmm, sebaiknya kita bersiap siap. Tamunya akan datang sebelum makan siang tiba, Ayo Draco itu baby diajak bersiap sana!" titah Lucius.

"Yes Father." tangan Draco menarik lembut tangan mungil adiknya menuju sayap kiri manor, kamar tidur mereka.

♡♡♡

"pukul berapa kalian berangkat?" tanya pria berusia 30 tahunan yang masih tampan dengan aura kuat nan mematikan, duduk dikursi meja makan yang terbuat dari marmer hijau kehitaman. disamping kirinya ada pria tua berusia 63 tahun yang masih terlihat tampan, sama dengan dirinya auranya juga kuat dan gelap. Lalu disamping kanannya ada seorang pemuda dibawah umur yang auranya sama kuatnya dengan kedua pria yang berkali lipat usianya dari usia pemuda itu sendiri.

"pukul 12.30 nanti." jawab pemuda itu.

"Hm, bicarakan dengan Lucius mengenai hal tadi. Dan Jangan lupa hati-hati dengan identitas kalian." ujar pria berusia 30 tahun itu.

"Tent-tunggu siapa kau sehingga berani memerintahku? aku lebih tua dari mu dasar ular!" maki pria berusia 63 tahun yang tidak terima dengan ucapan pria 30 itu.

"Sudahlah Grandpa tidak udah marah marah, nanti cepat bertemu Death." ucap yang termuda dengan tenang.

"Sialan! siapa yang kau sebut kakek hah?! memang aku kakekmu!!" sembur yang paling tua dengan urat yang menonjol dilehernya. "Dan apaan itu tadi, kau menyumpahiku agar cepat bertemu dengan Death begitu?!"

The GreenWhere stories live. Discover now