Risky &dea (58)

133 4 0
                                    

"Dekati penciptanya dapat kan ciptaan nya"

🦈🦈🦈🦈






































































Happy Reading











































































"Kau ingin ke sana? " tunjuk Risky pada toko yang ingin dea datangi dan gadis itu mengangguk

Mereka pun berjalan ke toko tersebut dengan tangan saling bertautan. "Dek, ini toko sepatu" ujar Risky

"Siapa bilang ini toko mainan" ucap dea lalu melihat-lihat sepatu

Setiap sepatu yang di lihat oleh dea harganya menurut gadis itu mahal mulai dari yang lima ratus hingga jutaan dan itu membuat dea mengurung kan niatnya membeli padahal ia sangat ingin membeli sepatu baru karna sepatu yang biasa di pakai ke sekolah sudah sobek

"Mahal sekali apa tidak ada yang seratus ribu" gumam dea pada dirinya sendiri

"Abang kita ke toko lain saja" ujar dea

Risky mengerutkan keningnya bukankah tadi dia yang mengajak ke sini lalu kenapa pergi lagi. Bahkan dea tak membeli satu sepatu pun ia hanya melihat-lihat saja

"Tunggu dulu, berapa nomor kakimu? " tanya Risky pada istrinya

"37" jawab dea

Risky pun berlalu pergi sedangkan dea tak mengerti kenapa tiba-tiba Risky bertanya tentang nomor kakinya.

Tak berapa lama Risky kembali dengan sebuah kotak ke arah dea. Gadis itu memicingkan matanya apa yang di pegang oleh suaminya itu?

"Duduk di sana" pinta risky menunjuk sebuah kursi sofa  bulat, dea pun menurut dan duduk di sana . Risky membuka kotak yang ia bawa dan isinya adalah sepasang sepatu berwarna putih dengan corak warna hitam di bagian samping sepatu

"Sepatu? "

Risky memakai kan sepatu tersebut ke kaki mungil istrinya dan pas. "Abang aku tidak ingin membeli sepatu" ujar dea dengan suara kecil karena ada penjaga toko berdiri di belakang Risky

"Jika sudah masuk ke sini maka harus membeli " ujar Risky

"Wah terlihat sangat cocok dengan adik nya" ucap penjaga tersebut. Dea mendongak menatap penjaga tersebut tapi saat akan protes suara Risky lebih dulu terdengar

"Dia bukan adik saya, tapi istri saya" koreksi Risky dengan santainya

Dea terkejut mendengar penuturnya suaminya, "maaf " ujar penjaga toko itu.

"Saya mau yang ini" ucap risky kepada penjaga toko itu

"Baiklah, ingin di pakai atau di bungkus? " tanya penjaga toko

"Pakai saja"jawab risky

"Silakan ikut saya membayar nya" ujar penjaga toko itu

Risky &deaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang