30. Bayi gengsian

26.2K 1.9K 89
                                    


Dua Minggu Kemudian....

Sudah satu minggu Rian ujian disekolah nya, satu minggu pula ada masa perbaikan, dan hari ini adalah hari dimana Rian akan dibagi raport.

Rian sedang bersiap pergi kesekolah bersama Lani, ya Lani akan membawakan raport Rian.

Disekolah Rian juga sekarang mengadakan acara, semua para siswa dan siswi wajib membawa orang tuanya kesekolah.

Rian sudah rapih bersama Lani yang memakai celana hitam panjang dan juga kaos berwarna hitam, terkesan sederhana namun elegan.

"Lani cantik" puji Rian sambil tersenyum, Lani juga tersenyum ia segera menggendong bayi besar nya ini agar tidak terjadi tantrum dipagi hari..

Mereka sudah berada di mobil dengan Rian dipangkuan Lani, bohong jika Rian mengatakan dirinya tak sedih kala mendengar penolakan dari Daddy nya untuk pergi ke acara yang disediakan OSIS disekolah nya.

"Lani, daddy kenapa gamau antar ian kesekolah? daddy malu yaa nanti bawa rapot na Ian:(" Ucap Rian sedih, ia menyenderkan kepalanya di dada Lani.

Lani mengelus pucuk kepala sang empu sambil mengucapkan kata penenang.

Malam itu...

Flashback

"Malam daddy" Ucap Rian semangat menyapa daddynya yang sedang sibuk bekerja.

"Hm" hanya sebuah deheman yang rian dapatkan, setelah duduh didepan daddy nya rian menatap wajah tegas Regas dengan tatapan polos.

"Besok Ian dibagi raport" Ucap Rian malu malu. Ia terus menunduk kebawah enggan menatap daddynya.

"Besok juga orang tua wajib hadir karna ada acara, daddy besok --" Belum sempat menyelesaikan ucapannya Rian sudah mendapatkan jawaban.

"Pergilah keluar, ajak lani daddy tidak bisa. Sibuk" Rian semakin menunduk, ia mengangguk kemudian keluar.

Saat bertemu dengan Lani ia langsung menangis sambil digendong Lani.

Flashback off

"Cup cup udah mau sampai, berhenti menangis okay?" Ucap Lani tangan nya masih setia mengelus punggung sang anak dengan lembut.

Rian menggelengkan kepalanya, ia masih mau menangis pokoknya.

"Hiks sebentar lagi nangisna boleh?" Lani yang mendengar itu hanya mengangguk kemudian memeluk Rian dengan pelan.

"Gemasnya bayii"


Sesampainya Lani dan Rian disekolah mereka sudah disambut oleh panitia panitia OSIS yang berjaga diluar.

Senyum manis Lani mampu membuat mereka meleleh dan penasaran, pasalnya Lani menggendong sang primadona sekolah, Rian yang merasa menjadi pusat perhatian hanya menghela nafasnya dan menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Lani.

"Selamat datang nyonya, mari saya antar ke kursi," Ucap salah satu anggota OSIS yang bernama Siti itu mengantarkan Rian ke kursi yang disediakan. Sekedar mengingatkan Siti temannya Rian dikelas.

"Bayi tidak ingin melihat acara didepan hm?" Tanya Lani lembut, Lani merasa seperti sugar mommy yang sedang memangku baby boy nya.

Rian menggelengkan kepalanya, lagipula acaranya belum dimulai, ia sedikit mendongak melihat suasana sekitar.

Apakah teman temannya mengajak orang tua mereka?

Tak lama kemudian segerombolan anggota inti jagibar datang kearah Rian sembari bernyanyi riang, mereka sangat bergembira dan bersyukur karna naik kelas semua.

Jadi Baby?! Where stories live. Discover now