09. Sekolah

46.9K 3.1K 67
                                    

Keesokan harinya Rian sudah bersiap untuk pergi bersekolah bersama Gara, ia menggunakan pakaian yang sudah disiapkan ridwan sebelum nya.

Untuk kejadian kemarin ia memutuskan untuk melupakan, anggap saja dia tidak pernah bermain dengan kedua Abang nya.

Tok Tok Tok

Rian menoleh saat ada yang mengetuk pintu kamarnya ia bergegas membuka nya dan ternyata itu adalah Ridwan pengasuh kesayangan nya.

"Selamat pagi tuan muda" ujar Ridwan dengan senyuman manis nya Rian juga ikut tertawa dan merentangkan tangannya minta di peluk.

"bagaimana tidur nya tuan muda?" Tanya Ridwan saat Rian ada di gendongan nya.

"Ian tidur lama~" jawab Rian sambil menyenderkan kepalanya di bahu Ridwan.

Ridwan membawa tas Rian dan pergi menuju ruang makan untuk sarapan, Ridwan sengaja langsung membawa Rian ke dapur untuk makan disana.

Rian diberikan satu porsi bubur ayam yang lumayan banyak, kebetulan sekali dia sedang lapar karna kemarin malam tidak makan. 

Setelah menghabiskan makanannya Rian segera keluar masion dan menunggu Gara di gerbang masion, tidak lupa Ridwan yang selalu dibelakang rian membawa tas perlengkapan Rian yang nantinya akan diberikan ke Gara.

Pukul 06.15 Gara datang menggunakan motor dan seragam nya, Gara terkekeh geli saat Rian langsung menghampiri nya dan merentangkan kedua tangannya.

Gara yang paham langsung menggendong Rian ala koala sedangkan yang di gendong memilih untuk menyenderkan kepalanya di bahu.

Ridwan memberikan tas yang berisi perlengkapan Rian dan tas untuk sekolah Rian pada gara tak lupa Ridwan memberikan sedikit wejangan untuk mereka berdua.

Setelah itu mereka pun berangkat, Rian tampak anteng duduk di belakang menikmati udara pagi.

Mengingat kejadian kemarin membuat hatinya sedikit sedih ia memeluk erat Gara dari belakang.

*

*

*

Setelah sampai Rian bilang ingin digendong, Gara yang paham jika teman nya ini sedang badmood langsung menggendong nya ala koala.

Gara mengusap lembut punggung sempit nya sedangkan rian menyenderkan kepalanya di bahu gara.

Di gendongan rian diberi wejangan oleh gara untuk menghindari beberapa murid yang memang menjadi musuh nya.

"Jauhi ketua osis sekolah kita karna itu bahaya. Dan ketua geng blakvad yang mukanya sama kaya ketua osis"

"Kalau mau bolos ajak tio atau Hilman, jangan sendiri!" Hanya di balas anggukan lemas dari sang empu

"Nanti adek harus pakai Lo - Gue, panggil adek 'gue' dan panggil orang lain 'lo', oke dek?" Rian mengangguk lagi, kini mereka berjalan di koridor gara seperti papa muda yang mau datang ke posyandu.

"Ian malu" bisik Rian pada gara pasalnya siswa siswi di sana terus memandangi gara, dan terjadilah bisik bisik tetangga.

"vibes nya kaya papa muda"

"Buset siapa tuh digendong"

"Etdah gemes banget"

"Sayang mama disini"

"Kaya Rian ga sih?"

"Ga mungkin anjir Rian itu sangar"

"Rahim dedek anget mas"

Jadi Baby?! Where stories live. Discover now