11. Beneran pisah

42.8K 2.9K 63
                                    

"Tuan"

Sudah ke dua puluh kalinya Ridwan mencoba membangunkan Rian , bahkan pipi Rian sudah mulai memerah akibat tepukan tangan Ridwan.

Rian akan berangkat ke bandara bersama inti jagibar untuk mengantarkan Gara. Ridwan sudah kewalahan saat membangunkan tuan muda nya yang tak kunjung bangun.

Jalan terakhir nya Ridwan menggendong Rian dan mengguyur Rian menggunakan air dingin

"AAAAA HIKS"

Rian langsung menangis saat air dingin mulai membasahi kulit nya, Ridwan hanya menggelengkan kepala nya, dan melanjutkan aktivitas nya memandikan Rian sambil menunggu anak itu menangis

Setelah rian mandi dan bersiap, Ridwan pergi keluar untuk mengurus pekerjaan nya yang lain, disini Ridwan bukan menjadi pengasuh dan bodyguard untuk rian saja terkadang ia dipanggil Regas untuk meeting.

~~~

Rian kini berguling guling kesal di karpet tebal berbulu nya depan tv menunggu teman teman nya datang, tak lama dari itu Regas datang dengan menggendong seorang gadis.

Membuat atensi Rian beralih pada seorang gadis yang tertidur di gendongan daddy nya, hati nya terasa sesak apalagi Regas mengusap lembut punggung sempit itu

"Morning daddy" sapa Rian dengan senyum manis nya, ia menghampiri daddy nya yang duduk di salah satu sofa di ruangan itu, Rian menelisik wajah prisia yang memejamkan matanya.

Sedangkan Regas hanya menatap anak nya acuh, menyebalkan sekali pikirnya.

Tak lama Rizal datang dengan pakaian santai dan menggendong tas ransel di belakang nya, Rian menoleh kearah rizal yang menatap nya tajam.

Dengan berani dia memeluk rizal menelusupkan wajah  nya ke dada bidang sang abang, tapi siapa sangka rian dihempaskan oleh rizal sampai kepala nya mengenai lantai. 

DUG 

"akh" rian meringis kecil sambil memegang kepala bagian belakang nya, sedangkan mereka hanya menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Rion yang baru turun melihat kejadian seperti ini hanya menghela nafas nya. 

"Berani sekali kau menyentuh ku sialan!"

'kupikir mereka berbubah' batin rion.

tak lama dari itu rian berdiri dan berlari ke kamarnya, dengan menahan tangis anak itu teratih atih menaiki anak tangga.

"kita berangkat" ujar regas melangkahkan kaki nya keluar, meninggalkan rizal dan rion yang masih diam dengan seribu bahasa.

Tak lama dari itu mereka berdua menyusul sang ayah.

sementara inti jagibar yang lain sedang berada di supermarket untuk membeli susu kotak untuk rian.

Sesampainya inti jagibar di masion tempat Rian tinggal mereka langsung masuk, bukan tidak sopan tapi mereka sudah biasa melakukan hal ini jika daddy nya Rian sudah pergi dan memang sudah mendapatkan izin dari ridwan.

Saat Azka membuka pintu kamar rian ia melihat Rian yang sedang meringkuk di dalam selimut sambil menangis, tangan kekar Azka membawa tubuh mungil itu ke pangkuan nya, mereka semua terdiam.

Rian kembali menangis di pelukan Azka, menumpahkan semua kekesalan nya dan kekecewaan nya. 

"Sstt sudah" ujar Arthur yang duduk di sebelah Azka, tangan nya terulur mengapus buliran air mata yang jatuh ke pipi bulat Rian

"Hiks s-sakit kepala ian, Abang" ucapnya lirih sambil menangis, Arthur setia mengusap punggung Rian.

"Kita berangkat sekarang aja, kasian Gara dah nunggu" ucap Tio di angguki mereka semua, Rian di gendong oleh Arthur.

*
*
*

Sekarang Rian dkk sudah berada di bandara, Rian berada di gendongan koala Gara, anak itu menangis sedari tadi.

"Udah dong jangan nangis" ribuan bujukan sudah di lontarkan inti jagibar yang lain.

"Abang jangan tinggalin ian~" suara Rian sudah menjadi candu untuk mereka semua, saat anak itu menangis dan merayu.

Gara menghela nafas nya, ia tersenyum dan memeluk Rian dengan erat.

Cup

Cup

Gara mengecup kedua pipi bulat Rian dengan lembut, mengelus punggung sempit itu dan mendekap nya.

"Abang janji akan balik lagi, sekarang Rian disini sama Abang Arthur, Azka, Tio, Hilman dan jemi oke? Mereka siap nolongin ian" Gara memberikan kelingking nya, mengajak Rian pinky promise.

Rian mengangguk menautkan kelingking nya dengan kelingking Gara, mereka semua tersenyum.

Rian turun dari gendongan Gara, lalu berjalan sambil menggandeng Gara.

"Jangan lama lama Gara~"

"Iya Rian"

Setelah itu Gara masuk untuk di periksa dan menuju pesawat nya, tak lupa dengan dua pengawal Gara yang di utus oleh sang Daddy.

Rian menghampiri Azka sambil merentangkan tangannya, Azka yang paham langsung menggendong Rian ala koala.

"Anterin Rian pulang Abang" ucap Rian, ia sangat lemas sekarang.

Azka mengangguk, dan akhirnya mereka mengantarkan Rian pulang, setelah Rian masuk kehalaman masion, inti jagibar memutuskan untuk pergi ke basecamp mereka.

*

*

*

"Welcome to home baby boy"

"Dad--"

"Buka baju mu dan di ruangan khusus"

"Hu'um"


#TBC

Vote and komen lah lurr





Jadi Baby?! Where stories live. Discover now