13. Sakit

47.6K 3.1K 53
                                    

Clek

Pintu kamar Rian terbuka oleh Regas, pulang dari luar bersama Prisia dan kedua anaknya membuat ia khawatir dengan keadaan Rian.

Walaupun gengsi nya selangit dia tetap seorang ayah untuk Rian. Dia berusaha mati matian untuk tidak peduli tapi ternyata hati mungil nya berkata lain.

"Rian?"

Regas menghampiri Rian yang meringkuk di kasur nya dengan gulungan selimut. Membuka perlahan selimut itu dan membawa Rian menghadap kepada dirinya.

Pemandangan yang ia lihat adalah Rian bermata sembab habis nangis, pipi dan hidung memerah. Ia merasakan hangat tubuh Rian.

Sepertinya anak nya terkena demam, atau efek benturan keras yang ia dapatkan tadi pagi?

Dengan perlahan Regas menggendong anak nya ala koala, mengelus punggung sempit Rian. Ternyata anak nya sangatlah ringan, dan tubuh Rian sekarang sangat mengecil?

"Ugh" lenguh Rian yang merasa tidurnya terganggu.

"Sstt tidurlah" ucap Regas beranjak keluar, ia akan membawa anaknya kerumah sakit.

Rian meracau tidak jelas di gendongan Daddy nya, tubuh nya merasa tak nyaman dan kepalanya berat.

Rian terisak di gendongan sang daddy, sepertinya anak itu belum sadar siapa yang menggendong nya.

"Kita kerumah sakit" ujar Regas menuju lift.

Lift terbuka di ruang keluarga. Regas mendudukan tubuh nya di sofa sambil menggendong anak bungsu nya, tak lama dari itu datang Rion yang membawa segelas minuman.

"Lho dad?" Rion segera menghampiri Regas, moment langka!

"Adik mu demam, cepat panggil dokter." Rion mengangguk ia segera menghubungi dokter pribadi keluarganya.

Sedangkan Rian yang masih merasakan pusing menenggelamkan wajahnya di dada Regas, satu kata yang ia rasakan, nyaman.

Rion kembali dengan membawa selimut tipis untuk adik nya, ia memberikan selimut itu pada daddy nya.

"Terimakasih" Rion mengangguk.

Selang beberapa menit dokter datang, Rion dan Regas segera membaringkan tubuh Rian dikasur kecil dekat sofa yang disediakan Rion tadi.

Dokter itupun langsung memeriksa kondisi tubuh Rian. Tubuh Rian menggeliat tak nyaman kala suntikan vitamin itu menembus kulit nya.

Mata nya terbuka sambil berkaca kaca, ia melihat Regas Daddy nya dan Rion abangnya menatap dirinya dengan tatapan datar.

"Sakit" gumam nya pelan, dokter muda itu tersenyum sambil menyelesaikan tugasnya.

"Hebat! Rian anak hebat" ujar dokter itu. Rian yang dipuji hebat hanya menampilkan senyuman manis nya walau matanya masih berkaca kaca.

"Ini resep obatnya tuan,"

"Diberikan 3 kali sehari. Dan juga jangan lupa untuk berikan vitamin" ucap dokter itu pada Rion, setelah itu dokternya pergi pulang.

"Kau dengarkan? Sekarang minum obatmu lalu pergi tidur" ucap Rion langsung membawa Rian ke gendongan nya.

Sedangkan Rian hanya bisa menatap Rion, wajah nya sangat tampan uy!

*

*

*

Kini Rian duduk di sofa menunggu kedatangan Rion membawa obat, sedangkan daddy nya Regas malah asik sendiri dengan iPad ditangan nya.

Sesekali Regas menoleh kearah Rian yang duduk terdiam di sofa tanpa melakukan apapun, mata sayu dan hidung merah itu menambah kesan keimutan anaknya.

"Kenapa hm?" Tanya Regas kala Rian menoleh kearah nya.

Mata Rian berkaca-kaca dan akhirnya menangis, salahkan Regas yang bertanya kenapa!

"Hiks" satu isakan lolos dari mulut nya, mau tidak mau Regas harus menenangkan nya.

Regas membawa Rian untuk duduk di pangkuan nya. Rian langsung menenggelamkan wajahnya di dada sang Daddy, sedangkan Regas langsung mengusap lembut surai anaknya.

"Pusing daddy" lirih anak itu menahan tangis.

"Sebentar lagi obat nya datang."

Tak lama dari itu Rion datang dengan nampan yang berisikan obat obatan dan satu gelas air putih.

"Kasih dulu obat nya dad, baru tidur." Ucap Rion,  Regas segera membantu Rian duduk kedepan, dan membantu anaknya meminum obat yang disuapi Rion.

Selesai minum obat, Rian dibawa oleh Rion untuk tidur dikamar nya, dan akhirnya Rian tertidur sambil memeluk abang keduanya.

Regas mengintip dari balik pintu, ia tersenyum tipis melihat anak anaknya akur seperti ini.

"Get well soon baby boy" gumam Regas dan melangkahkan kaki nya pergi dari kamar Rion.


#TBC

Ian nya sakitt:(

Jadi Baby?! Where stories live. Discover now