19. Ketiduran bukan bolos!

37.1K 2.9K 105
                                    

Kini Rian sudah berada dikelasnya. Hanya duduk dan menunggu teman teman nya datang. Tak lama dari itu Raisya yang baru datang langsung menghampiri Rian.

Rian menoleh kearah Raisya yang duduk di sebelahnya. Menampilkan wajah bingung, Raisya tersenyum tangannya terulur untuk mengusap kepala sang empu dengan lembut.

"Pulang sekolah dijemput siapa?" Tanya Raisya yang masih setia mengelus kepala Rian. Rian enggan menjawab, perasaan nya tidak enak.

"Mau pulang" ucap Rian sedikit menunduk, Raisya menyerit bingung kenapa dengan Rian?

"Eh kok pulang, kan mau belajar" ujar Raisya sambil tersenyum walau kebingungan. Rian menggelengkan kepalanya. Raisya menghela nafas nya dia memilih duduk daripada meladeni bayi yang dalam keadaan bad mood.

Rian hanya diam sambil menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan. Rasanya ingin menangis saja, ditambah Tio dan Hilman tak kunjung datang.

Rian memutuskan untuk pergi dari kelas dan berjalan kebelakang sekolah, Rian yang hanya celingak-celinguk sambil berjalan akhirnya sampai dikawasan belakang sekolah, Rian teringat kalau disini tempat yang paling nyaman saat dahulu.

Di belakang sekolah itu ada semacam gazebo dengan pohon mangga di depan Rian memutuskan untuk tidur disana.

*

*

*

Sekitar pukul setengah 10 Rian bangun, dirinya segera bergegas kelapangan berharap ada salah satu temannya disana.

Tapi siapa sangka, bukan bertemu temannya dirinya malah bertemu dengan seorang guru mata pelajaran sejarah yang terkenal dengan killer nya. Kebetulan sekali bapak itu sedang menjadi petugas piket.

"Mau kemana kamu?" Tanya bapak itu, sebut saja namanya Pak Wisnu. Rian yang merasa kerah belakang nya ada yang menahan segera menoleh kebelakang.

"Rian rian bolos lagi?" Tanya pak wisnu kembali, Rian menggelengkan kepalanya. Dia bukan bolos tapi memutuskan tidur di gazebo!

"Nggaa Ian ga bolos" jawab nya, Rian merasa risih melihat sorot tajam milik Wisnu.

Pak Wisnu menyeret Rian ke tengah lapangan, sekarang mereka menjadi sorotan ditambah dengan ada beberapa kelas yang sedang olahraga.

"Kamu itu ya! kelakuan nya cuman bisa bolos dan bolos"

Busett mau dibawa kemana tuh

Anjr berani banget pak Wisnu

Oyy bapak nya Rian tolong

BUSETT PANGGIL AZKA PANGGIL ARTHUR

Aaa bayi gue mau diapain sama tuh tua bangka!

Ini inti jagibar juga kemana sih kok ga ngawal bos nya.

BEJIR LIATT SI RIAN!!

Mulai banyak teriakan dari sebagian siswa, pasalnya jam jam segini sudah mulai banyak yang keluar kelas.

Rian yang dibawa hanya diam dan pasrah, ngomong ngomong Rian lapar...

"Heh, dengar ga yang saya omongin?" pak Wisnu kembali bersuara. Rian mendongak menatap Wisnu dengan pipi yang kemerahan.

Tak ada angin dan tak ada badai tiba tiba saja Wisnu membentak nya.

"MEMANG DASAR ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG KAMU YA!" Teriak wisnu membuat Rian tersentak, Rian yang merasa omongan pak wisnu ini akan berlanjut panjang memutuskan untuk menunduk sambil meremat ujung baju nya.

"Mau jadi apa kamu? Sudah tau bodoh bukan nya belajar malah pergi keluyuran dengan tidak jelas, sekolah itu untuk belajar bukan untuk bolos, tidak usah sekolah kalau hanya mau bolos!" Ujar pak Wisnu kembali, Rian menahan bulir air mata yang mungkin sebentar lagi akan turun.

Dada nya sesak mendengar umpatan bapak tua didepan nya. "MAU JADI PAHLAWAN KAMU?! BAPAK TAU KAMU BUAT GENG, GENG YANG ISINYA ANAK NAKAL"

"Dasar beban keluarga pantas saja kamu tidak dianggap oleh keluarga kamu sendiri, mereka malu karna kamu pernah tidak naik kelas. Cih dasar anak bodoh kerjaan nya hanya tawuran!" Mereka yang menyaksikan ikut merasa sakit hati, ucapan pak Wisnu benar benar membuat bayi mereka menangis. Tak ada yang berani memisahkan, karna takut dengan guru killer.

Rian ingin menangis sekarang, mata nya sudah berkaca-kaca, nafasnya tersendat-sendat.

"Berhenti" ucap pria jangkung yang baru datang dengan jas abu-abu. Dia adalah ketua OSIS disekolahan Rian. Mereka semua bernafas lega, hanya dia yang bisa menghentikan aksi tidak terpuji yang dilakukan Wisnu.

Pria itu menghampiri Rian dan pak Wisnu, lalu meninju wajah pak wisnu hingga keluar darah dari bibir pak Wisnu sendiri. Rian tidak melihat kejadian itu, dia hanya fokus menunduk menatap kedua kaki nya yang mengenakan sepatu sekolah.

Petugas PMR segera kelapangan untuk menyelamatkan pak Wisnu dari amarah sang ketua OSIS. "Tunggu surat peringatan mu" ucap ketua OSIS itu langsung mengintrupsikan petugas PMR membawa pak Wisnu ke uks.

Guru guru mulai berdatangan, Selesai wisnu di amankan, pria itu mendekat kearah Rian, dan berdiri dihadapan Rian.

"are you okay?" Tanya pria itu, panggil saja Angkasa Wilshere anak dari seorang pengusaha Wilshere. Angkas memiliki kembaran, yang sifat nya berbanding terbalik dengan angkasa sendiri.

Rian menubruk tubuh angkasa lalu memeluknya erat, tinggi rian hanya sebatas dada angkasa. Angkasa yang merasakan basah dibagian dada nya segera menggendong Rian ala koala dan membawanya keruangan OSIS.






#TBC

Gimana menurut kalian? Adain konflik jangan? Kalau ada konflik nya i izin buat slow update;)

Ketik yes ->

Ketik no ->

Jadi Baby?! Where stories live. Discover now