13

2K 145 10
                                    

Saat ini di kamar milik shani sudah berkumpul keluarga natio bahkan teman temannya zee. Mereka tengah memperhatikan dokter cindy yang sedang mengobati luka luka yang ada di wajah gita.

"Kayanya gita abis berantem ini mukanya sampe bonyok kaya gini" Ucap cindy

"Astagaaa kenapa bisa kaya ginii sii nak" Lirih bunda yang berada di samping gita

"Ko ka gita sadarnya lama banget ka cindy" Ucap chika pada kakak sepupunya itu

Yaa memang cindy adalah seorang dokter dan anak dari adiknya bunda melody sekaligus dokter pribadi keluarga laksani natio.

"Efek kehilangan banyak darah dari hidungnya jadi bikin gita lemes sekaligus pusing untung aja hidungnya ga patah akibat ditonjok" Jelas cindy

"Tapi gapapa kan cin?" Tanya shani

Cindy yang sudah selesai mengobati gita pun menatap shani lalu tersenyum.

"Gapapa ci bentar lagi juga siuman ko" Ucap cindy

"Syukurlah" Ucap jinan dan gracia

"Ini resep obat yang harus gita minum nanti suruh gita minum obatnya dua kali sehari ya pagi sama malem jangan beraktivitas terlalu banyak karna bekas pukulan yang di perutnya takut sakit lagi" Jelas cindy sambil memberi secarik kertas pada bunda melody

"Iya makasii ya cin maap bunda ngerepotin malem malem" Ucap bunda melody

"Gapapa bunda jangan minta maap ini udah tugas aku apalagi ini buat keluarga sendiri" Ucap cindy sambil tersenyum

"Kalo gitu aku pulang yaa aku ada jadwal shif malem hari ini" Ucap cindy sambil beranjak dari duduknya

"Yauda yuu aku anter kedepan" Ucap jinan

"Ayo sama bunda juga" Ucap bunda  meody

Cindy yang mendengar ajakan jinan tersenyum manis kearah jinan.

"Aku pamit ya bye semuaaaa" Ucap cindy

"Byeee cindy"
"Bye ka cindyy"

Kini mereka tengah duduk di dalam kamar shani sambil menunggu gita siuman. Gracia yang kini tengah melihat kearah adik bungsunya yang tengah menatap gita dengan tatapan datarnya.

Gracia paham dengan tatapan yang adiknya itu berikan. Sebuah kegagalan pada dirinya sendiri karna tidak bisa menjaga kakaknya itu. Gracia pun kini menghampiri zee lalu duduk di samping zee.

"Heii udahh jangan nyalahin diri sendiri kita kan gatau kapan musibah akan datangnya udah yaa" Ucap gracia sambil mengusap bahu zee

Shani jinan dan chika kini tengah menatap kearah gracia dan zee. Mereka juga paham apa yang gracia katakan pada adik bungsunya itu.

Kemudian ada bunda melody dan jinan yang muncul dari arah luar. Kini bunda melody pun menghampiri anak bungsunya itu. Floran yang berada di samping zee pun akhirnya bangkit dari duduknya memberikan ruang untuk bunda melody duduk di samping zee.

"Heii sayangg liat bunda" Ucap zee menarik dagu sang anak bungsunya itu

"Jangan merasa bersalah atas kejadian ini kita gattau kapan musibah akan datang kepada keluarga kita terlebih sekarang dengan apa yang terjadi dengan ka gita" Ucap bunda sambil mengusap pipi zee

"Maapin zee bunda maapin zee yang udah gagal jagain kalian maapin zee" Ucap zee yang kini menundukkan mukanya

"No jangan minta maap sayang ini bukan salah kamu udah yaa nanti kita dengerin penjelasan ka gita kalo kakaknya udah bangun" Ucap bunda

"Eughh sshhh sakitt" Lirih gita membuat semua atensi melihat kearahnya

"Bunda liat kakak dulu ya sayang" Ucap bunda pada zee dan langsung menghampiri anak keempatnya itu

 6 Buah Hati BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang