Singkatnya kini shani dan sikembar pun tengah berada di dalam mobil yang kini bertujuan menuju kantor miliknya karna ada beberapa berkas yang harus shani sendiri yang tanda tangani.
Di kursi belakang terdapat shani dan kedua anaknya yang tengah duduk anteng sambil melihat kearah jalanan dengan posisi toya yang berada di pangkuan shani sedangkan zoya yang berada di samping kanan shani sambil memegang boneka dinonya.
"Pak cupil nda cape kah?" Tanya toya pada pak supir
"Hahaha ngga non kecil bapak udah biasa ko" Ucap pak supir tertawa sambil pandangan lurus kearah jalan
"Pak cupil mau gantian cama zoya nda?" Tanya zoya
"Lucu banget sihh anak anak bunda ini hmm" Ucap shani gemas dengan kedua anaknya itu
"Wihhhh emang non kecil udah bisa pakai mobil yaa" Ucap pak supir
"Nda cih pak nda bica aku" Ucap zoya polos
"Lucu banget sih sayang gemes bunda nak" Ucap shani sambil mencubit pipi zoya
"Undaa abang tian ana?" Tanya toya pada bundanya
"Abang tian lagi sekolah dulu sayang sama abang yang lain nanti juga sore udah dirumah ko" Ucap shani sambil mengelus kepala toya
"Abang nda lupa kan unda mau ajak toya beli ikan" Ucap toya
"Nanti kalo udah pulang kita tanyain ya sayang" Ucap shani
"Sudah sampai non" Ucap pak supir
"Ehh iya cepet juga yaa" Ucap shani sambil melihat kearah sekitaran kantornya
"Keasikan ngobrol sama non kecil jadi cepet non" Ucap pak supir tersenyum
"Hahaha iya juga pak. Yauda saya mau masuk dulu ya pak nanti bapa ke kantin di kantor aja takut mau makan dulu sama ngopi ngopi nanti saya telpon lagi kalo udah beres" Jelas shani
"Iya non siap" Ucap pak supir
"Ayo sayang sayangnya bunda kita masuk dulu yuu" Ucap shani pada anak anaknya
"Ayoo unda" Ucap si kembar dengan semangat
"Mau gendong atau jalan kaki?" Tanya shani
"Jalan kaki aja unda kacian unda kebelatan kalo gendong toya cama zoya" Ucap zoya
"Perhatian banget sih nak" Ucap shani.
"Yauda yuu masuk sayang" Lanjut shani sambil memegang tangan mungil kedua anaknya.
Di halaman mansion kini terparkir sebuah mobil mewah lalu turunlah seorang gadis dengan perawakan tinggiln nan cantik. Siapa lagi kalo bukan si mba pesona graduation.
ehh koo!
sorry guys.
Chika yang turun dari mobilnya sambil menenteng tasnya tak lupa tangan yang kini sibuk mengotak ngatik handphonenya.
"Kayanya belum pada pulang deh" Ucap chika yang merasa rumahnya terasa sepi
"Lahh cici bawa si kembar ke kantor" Ucap chika yang melihat pesan dari cicinya bahwa ia sedang ke kantor dengan membawa si kembar.
"Aihh baru mau main sama kitty" Ucap chika
Chika pun kini masuk kedalam rumahnya lalu menuju kearah kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang cukup melelahkan.
"Eh non mau makan dulu?" Tanya sang art yang melihat chika yang baru turun dari arah tangga
"Ehh bibi eumm boleh deh udah agak laper sih" Ucap chika
"Yauda hayu atuh non bibi siapin" Ucap art
Kini singkatnya chika sudah selesai dengan acara makannya. Chika pun kini tengah bersantai di ruang tv sambil memainkan hpnya dan jangan lupakan tv yang sedang menyala tapi sama sekali tidak chika lihat sama sekali.
YOU ARE READING
6 Buah Hati Bunda
General FictionDi sebuah Mansion terdapat satu keluarga harmonis yang dimana ada sang kepala keluarga yang bernama Zean Putra Natio dan seorang ibu rumah tangga bernama Melody Putri Laksani Natio mereka dikaruniai 6 orng anak dimana diantara mereka terdapat 5 anak...
