3

2.8K 160 2
                                    

Setalah melakukan proses pengurus jenazah mendiang sang ayah kemudian keluarga natio baik masyarakat maupun para petinggi petinggi perusahaan lain pun ikut turut mengantarkan mendiang ke tempat terakhirnya.

Setibanya di pemakaman zee pun ikut turun ke liang lahat untuk menguburkan jenazah sang ayahnya kemudian zee pun yang mengadzani sang ayah.

Setelah proses pemakaman selesai para masyarakat maupun para petinggi perusahaan kini satu persatu telah pergi dari pemakan. Kini hanya tersisa keluarga natio dan keempat sahabat si bungsu yang masih betah duduk di hadapan makan sang ayah.

"Ayahh kenapa ayah cepat sekali ninggalin kami ayah kan janji kemarin mau pergi jalan jalan katanya ayah pengen banget liat cici nikah dengan pilihan shani ayah" Lirih shani ketika sudah menaburkan bunga untuk makam sang ayah

"Ayahh katanya ayah janji mau bawa jinan ikut kalo ayah pergi meeting ke luar negeri katanya ayah mau ngajarin jinan supaya jinan bisa jadi pemilii perusahaan yang terkenal tapi syah malah ninggalin jinan" Ucap jinan sembari mengeluarkan air matanya

"Ayahh... Ayah waktu itu bilang mau ngajak aku kulineran bareng kan ayah bilang mau ngajak aku menjelajahi kuliner Indonesia kan tapi ko malah ninggalin aku ko ayah tega banget ninggalin bunda cici kaka adek sama dedek" Tangis gracia pecah setelah mengeluarkan kata katanya.

"Ayahh gita bentar lagi mau lulus katanya ayah mau ngajarin gita biar jadi kaya ka jinan sama ci shani kalo aya pergi siapa yang ngajarin gita ayahh aku pengen jadi kaya ayah kaya cici sama ci shani sukses di dunia bisnis ayah" Lirih gita sambil ngusap tanah makam sang ayah

"Ayah janji waktu itu mau buatin aku studio musik tapi ko ayah malah pergi sihh terus nanti kalo aku di ledekin dedek siapa yang mau ngebela aku ayah" Ucap chika bergetar karna menahan tangisnya

"Ayah tadi pagi bilang sama aku buat jagain bunda cici sama kakak kan aku bakalan jagain mereka ayah tapi kan aku minta jagain mereka bareng ayah tapi kenapa malah ninggalin aku sendirian buat jagain bunda cici sama kakak apa aku bisa jaga mereka sendirian ayah aku minta tolong sama sayah disana bantu aku agar bisa jagain mereka ya ayah aku janji akan buat mereka aman aku janji bakalan bikin mereka bahagia ayah tolong bantu aku ya" Ucap si bungsu zee di hadapan makam sang ayah membuat tenggorokannya tercekat menahan tangis. Sungguh sakit hatinya menerima kejadian yang sangat cepat menimpa keluarganya ini

Bunda melody hanya diam bunda melody menangis mendengar ucapan yang keluar dari mulut keenam anaknya itu hatinya sangat sakit menerima fakta bahwa suaminya telah meninggalkan dia secepat ini padahal baru saja tadi pagi dia dibuat kesal oleh suaminya itu karna suka ngerecokin dia ketika sedang masak ataupun sedang bersantai dirumah

Brukkkk

"Bundaa..... " Pekik keenam anaknya

Tubuh sang bunda seketika ambruk setelah menahan rasa lemas akibat lelahnya menangis

Zee kemudian mengangkat tubuh bundanya itu untuk dibawa pulang kemudian cici dan kakaknya mengikuti zee dari arah belakang. Teman teman zee pun mengikuti zee kerumahnya menggunakan kendaraan mereka masing masing.

Tibanya merekan dirumah zee bergegas membawa bundanya ke kamar lalu dibaringkan tubuh bundanya secara perlahan, shani langsung sigap memberi minyak kayu putih ke bundanya.

Mata bunda perlahan terbuka dan melihat disekelilingnya, ia sadar bahwa sekarang ia sudah ada dirumahnya lebih tepatnya berada di kamarnya.

"Bunda syukurlah udah sadar" Ucap shani

Hanya senyuman yang iya berikan kepada anak anaknya yang tengah menatap kearahnya. Baik shani maupun adik adiknya pun mengerti arti dari tatapan dan senyuman yang bundanya berikan

 6 Buah Hati BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang