41

1.4K 155 1
                                    

Suasana ruangan yang bernuansa putih kini terus menegangkan. Pasalnya Cindy dan juga dokter Sean yang dibantu oleh para susternya belum juga menampakkan dirinya.

"Jinan ayolah bangun" Lirih Cindy yang terus membantu dokter Sean menangani jinan

"Dok jantungnya melemah" Ucap salah satu suster

"Ayo siapkan alatnya cepat" Tegas dokter Sean

"Jinan aku mohon" Lirih Cindy

Mereka kini tengah berusaha sekuat tenaga mereka dengan tak lupa rapalan doa yang terus mereka panjatkan dalam hatinya demi kembalinya pasien sekaligus sepupu yang sedang berjuang dari mautnya.

"Jinannnnnn"

Luruh sudah tubuh Cindy pada pada tubuh jinan. Ia peluk erat tubuh sepupunya yang tak lupa tangisan yang sedari tadi ia tahan kini pecah sudah dalam dekapan tubuh sepupunya.

"Kita berhasil"

Itulah salah satu ucapan yang keluar dari mulut dokter Sean.

Mereka telah berhasil menyelamatkan jinan dari mautnya telah berhasil membawa jina kembali pada keluarganya.

"Makasih. Makasih karna kamu mau kembali" Bisik Cindy pada jinan

"Cindy sekarang kita tinggal nunggu jinan siuman karna kondisi jantungnya sudah stabil kembali. Kita keluar dulu kasih tau keluarganya" Ucap dokter Sean sambil mengusap bahu Cindy

"Ayoo kita kasih tau keluarganya dulu" Ucap Sean saat melihat Cindy bangun dalam dekapan jinan

Cindy pun mengangguk dengan kondisi mata yang sembab akibat menangis.

Cklekkkk

Semua mata kini tertuju pada dokter Sean dan Cindy yang keluar dari ruangan jinan diikuti oleh beberapa suster.

"Cindy"
"Ka Cindy"

Panggil semua saat melihat Cindy keluar dari ruangan jinan

Cindy pun kini menghampiri bunda yang berada di samping bangsal chika diikuti oleh yang lain menghampiri karna ingin tahu kabar yang akan Cindy berikan kepada mereka.

"Gimana keadaan jinan cin baik baik aja kan?" Tanya bunda

"Jinan gapapa kan cin?" Tanya shani

"Kakak kenapa nangis?" Tanya zee

"Semua baik baik aja kan?" Tanya gracia

Cukup tegang rasanya saat Cindy tidak memberikan jawaban sepatah kata apapun pada mereka.

Gita yang sedari terus menggenggam tangan adiknya chika kini ikut bersuara dan bertanya kepada kakak sepupunya

"Ka jinan baik baik aja kan kak" Tanya gita

"Ka jinan gapapa kan kak?" Tanya chika dengan kondisi yang telah mengeluarkan air matanya

"Bunda" Lirih Cindy menghampiri bunda

Greppp

"Hikss bunda hikss" Tangis Cindy kini kembali pecah saat memeluk tubuh bunda mel

Zee floran oniel adel olla dan tian kini hanya bisa pasrah saat mendengar tangisan Cindy. Pikiran mereka buntu hanya satu yang ada di pikiran mereka yaitu 'ka jinan pergi'.

"Dokter jawab dong jangan diam aja" Ucap gracia sambil menggoyangkan lengan dokter Sean

Deggg

"E-ehh" Kaget dokter Sean

"Anak bunda kuat jinan kuat melewati semuanya" Ucap Cindy sambil melepaskan pelukan dengan bunda mel

Lemas. Inilah akhirnya jawaban yang mereka tunggu kembalinya jinan pada mereka. Ucapan rasa syukur mereka panjatkan pada sang pencipta atas kembalinya jinan.

 6 Buah Hati BundaWhere stories live. Discover now