40

144 21 0
                                    

Beberapa hari kemudian, hampir semua telah menjadi normal kembali dari Anin telah kembali beraktivitas setelah mengunjungi beberapa kali konsultasi pada psikiater untuk menyembuhkan apa yang dia rasakan, Eve yang menyaksikan acara pemakaman kakaknya di pemakaman keluarganya dan Gaby menemani Cindy selama perawatan di rumah sakit.

Untuk Jinan, dia disibukkan dengan pekerjaannya dan jadwal operasi yang menyita waktu. Serta berkonsultasi pada temannya merupakan dokter spesialis yang menangani masalah Cindy sekarang.

Sekarang Jinan berada di ruang pemeriksaan temannya itu, "Gimana sis?"

"Sebenarnya sih bisa sembuh nan, tapi..." Ucap Sisca terpotong dengan menghembuskan nafas beratnya

"Tapi apa sih jangan setengah-setengah" kesal Jinan

"Dia ngga bisa hamil" lirih Sisca

Sontak Jinan terkejut, "Hah?!"

"Gw udah berusaha keras nan apa yang istri Lo alami tapi ini takdirnya nan" Sisca mengungkapkan diagnosisnya

"Ngga bisa sis, gw baru aja nikah dan..." Ucapan Jinan terpotong dengan keluarnya air matanya

Melihat itu Sisca mencoba menenangkannya, "Udah nan tenangin diri Lo dulu"

Namun tangisan Jinan semakin kejer karena mendengar berita itu dari temannya yang telah dia percaya selama ini dengan kompetensinya. Dia kebingungan dengan keadaan sekarang karena tak mungkin dia memberitahukan ini pada Cindy sekarang apakah Cindy baru saja sadar dari beberapa hari sebelumnya.

*

Keesokan harinya adalah hari libur Jinan dan kebetulan Gaby sedang ada urusan yang membuatnya meminta Jinan untuk menggantinya. Niat Jinan untuk menyampaikan keadaan Cindy menjadikan dia bimbang karena dalam hatinya sangat menginginkan keturunan dari pernikahan mereka namun dengan keadaannya seperti ini membuat Jinan harus mengurungkan niatnya.

Sesampainya di kamar rawat Cindy, dia melihat Cindy sedang tiduran serta menonton serial drama Korea favoritnya melalui Ipad-nya. Dengan sengaja Jinan melangkah mengendap-endap untuk mengejutkan Cindy dan dia sukses.

"Hayoo" Jinan merangkul Cindy

"Ihh kamu mah gitu nan" Cindy memukul pelan lengannya

"Hehehe maaf yah, kamu serius banget" Jinan menoel hidung Cindy

"Iya nih, udah beberapa hari ngga ngikutin jadi kangen"

"Kangen Drakor doang nih?" Tanya Jinan berusaha menggodanya

"Ada lagi sih..." Cindy berpikir sejenak

"Apa?"

"Jajannya yang aku, disini ngga boleh makan itu dulu" jawab Cindy sangat ingin memakan kudapan favoritnya

"Terus ada lagi ngga?"

"Hmmm, ngga ada sih" Cindy terkekeh melihat wajah Jinan

"Ok"

"Dih udah tua ngambek hahaha" tawa Cindy

"Kamu juga masa ngga kangen aku?" Tanya Jinan melepaskan rangkulannya

"Ada lagi sih yang buat aku kangen² banget" balas Cindy sekarang merangkul Jinan

"Apa?"

"Juteknya"

"Apa?"

"Kamu" Cindy menekan pipi Jinan

"Masa?"

"Dih langsung dingin"

"Kamu juga udah beberapa hari ngga ketemu malah kangennya sama Drakor" kesal Jinan

"Hehehe maaf yah oppa" Cindy mengecup pipinya

My Little Happiness [End]Where stories live. Discover now