38

182 22 0
                                    

Keesokan harinya kemudian akhirnya Jinan dan Cindy dapat meninggalkan Indonesia menuju Korea Selatan untuk mengunjungi kedua orangtua Jinan dan sedikit berlibur untuk mereka berdua juga.

Mereka berangkat di malam hari setelah mereka pulang dari kampung Cindy karena kebetulan di Korea sedang ada festival Halloween yang terkenal jadi mereka tidak ingin melewatkan hal itu dan juga keesokan harinya mereka juga ingin berkeliling melihat tempat-tempat yang indah.

Sebenarnya sebelum keberangkatan mereka menuju Korea sedikit ada perdebatan diantara mereka berdua karena tiket menuju Korea memiliki beberapa tipe dan harga dan Jinan memaksa untuk mereka langsung sampai kesana tanpa transit karena jika mereka transit akan memakan waktu lama dan juga takutnya bagasi mereka akan bermasalah. Namun tidak dengan Cindy karena prinsipnya untuk meminimalisir budget berlebihan dan kebetulan di aplikasi biasa Cindy membeli tiket ada promo dan harga murah, namun namanya juga Jinan dia tidak mau itu.

Perjalanan 7 jam ini mereka habiskan hanya untuk tidur dan juga mengobrol sebentar untuk mengisi luang selama perjalanan yang cukup melelahkan ini.

Dan akhirnya mereka sampai di Korea dengan keadaan lelah karena mereka berangkat jam 22.30 dan sampai 07.40 apalagi Cindy yang hanya tidur di pesawat. Jinan berusaha menghubungi Ayana namun tidak ada balasan dari dia dan itu membuat Jinan kesal karena dia sudah berjanji akan menjemput mereka.

Beberapa saat kemudian sebuah mobil berukuran besar berhenti di depan mereka, Jinan dan Cindy kebingungan melihatnya dan ketika pintu mobil itu terbuka melihat seseorang disana dan Jinan mengenali itu.

"Selamat pagi tuan Jinan" sapa pengawal Jinan

"Kenapa anda yang menjemput saya?" Tanya Jinan dengan ketus

"Saya mendapatkan kabar bahwa tuan Jinan dan calon menantu nyonya akan datang jadi nyonya meminta saya untuk menjemput anda" jawab pengawalnya

Jinan bingung dengan jawaban pengawalnya, "Calon menantu? Dia sudah menganggapnya itu?"

"Saya tidak tahu pasti namun itu yang disampaikan oleh nyonya"

"Terserah deh, masukan koper kami" pinta Jinan

"Baik tuan"

"Nan dia ngomong apa?" Tanya Cindy yang tidak mengerti percakapan Jinan dan orang itu

"Dia ngomong calon istri aku cantik banget" goda Jinan sambil mengelus pipi Cindy

Cindy memukul lengan Jinan, "Apaansih kamu nan udah jelas tadi muka kamu kek kesel gitu, mana ada ngomong gitu dengan muka kesel kamu"

"Hehehe nanti yah aku ceritain di hotel"

"Hotel?" Cindy yang bingung

"Iya sayang aku pesen hotel tadi" jawab Jinan menunjukkan pesanan hotelnya

"Kenapa ngga di rumah kamu aja?"

"Ngga mau ah nanti ngga bisa deket-deket sama kamu" jawab Jinan yang tidak ingin menuju rumahnya

"Ya Allah nan belum sah kok udah gini, udah ke rumah aja" Cindy bersikeras menuju rumahnya

"Iya deh iya"

Setelah memasukkan koper mereka, kemudian  mereka menuju ke kediaman Jinan yang cukup elit yaitu distrik Gangnam terbilang cukup jauh dari bandara.

*

Sesampainya di kediaman Jinan, Cindy terkejut melihat rumah Jinan yang cukup besar untuk dihuni oleh 4 anggota keluarga Jinan. Jinan yang melihat Cindy langsung merangkul Cindy dan membuyarkan pandangan Cindy yang sedang memandang rumahnya.

My Little Happiness [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang