30

374 41 8
                                    

Sesampainya di rumah, Frans langsung menjatuhkan tubuhnya pada sofa ruang tamu dan melonggarkan sedikit kerah baju dan ikat pinggangnya. Melihat suaminya telah pulang kerja, Anin yang sedang memasak mematikan kompornya dan menghampiri Frans.

"Baru pulang pah?" Tanya Anin setelah menghampiri Frans

"Iya mah, tadi habis diskusi sama Okta" jawab Frans melihat kehadiran istrinya

"Gimana solusinya?"

Frans menceritakan apa yang terjadi selama di kantornya dan juga tentang sanksi yang diberikan Okta padanya.

"Gitu yah, gpp pah itu buat pembelajaran kamu jadi jangan gitu lagi yah" ucap Anin mengelus pundak Frans

"Iya mah, tapi aku ngga suka aja sama orang kantor yang kayak gitu" kekesalan Frans setelah beberapa orang membicarakannya di belakang

"Wajar pah itu kan kesalahan kamu juga bisa jadi bahan obrolan dan olokan buat kamu, dan itu seharusnya bisa buat kamu jadi kuat" nasihat Anin agar Frans menjadi kuat

"Gitu yah mah"

"Iya pah, sebentar lagi masakannya jadi kamu panggil Christy yah" pinta Anin menegakkan tubuhnya

"Lah bukanya dia lagi sama Rio yah" Frans yang bingung

"Ohh iya lupa, dia sering pacaran jadi lupa" Anin menepuk keningnya karena lupa

"Haduhh kamu mamahnya tapi lupa" Frans menegakkan tubuhnya juga dan merangkul Anin

"Kamu juga kenapa ke yang lain coba, lupa udah punya istri?" Anin memukul pelan dada Frans

"Maaf mah, jangan dibahas lagi dong"

"Kamu juga sih bikin aku kesel"

"Iya deh maaf ya, kita makan berdua aja yuk" ajak Frans

Anin menganggukkan kepalanya, "Hm"

Dengan sabar Frans menuntun Anin menuju dapurnya dan melanjutkan memasaknya yang sempat tertunda, setelah itu mereka makan malam berdua.

*

Seminggu kemudian, Cindy sudah menyiapkan semua yang akan dia sampaikan untuk sidang skripsi nanti dan juga menyiapkan dirinya agar tidak gugup jika diberi pertanyaan dari dosen penguji dan pembimbingnya.

Selama perjalanan Cindy terus berdoa dalam hatinya agar diberikan kelancaran dalam sidangnya, disampingnya juga ada Jinan yang mengantarnya menuju kampus dan melihat Cindy sedang gugup Jinan mengelus tangannya agar memberikan ketenangan pada Cindy.

"Kamu pasti bisa sayang" ucap Jinan dan tersenyum manis padanya

"Tapi nan nanti ditanyain aneh-aneh sama dosen gimana" kekhawatiran Cindy yang akan datang nanti

"Ngga akan kalo dosen nanya kayak gitu kamu bilang aja pertanyaan itu tidak masuk dalam skripsi saya gitu"

"Kalo tersinggung?"

"Ngga sayang namanya juga dosen penguji itu nguji kamu"

"Semoga yah nan"

"Aku percaya calon istri aku pasti bisa jalani semuanya dengan maksimal" ucap Jinan mengelus pipi Cindy

Cindy menundukkan kepalanya, "Iya nan"

"Jangan lesu gitu yah, yang semangat nanti dosennya seneng kalo kamu semangat buat sidang" Jinan mendongakkan dagu Cindy agar menatap mata Jinan

"Ngga tau nan aku lagi bingung aja"

"Bingung kenapa?"

"Aku bingung nanti yang aku jelasin nanti bener ngga"

My Little Happiness [End]Where stories live. Discover now