05

549 20 0
                                    

05 - Cemburu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

05 - Cemburu

Cup.

Azam mencium bibir Atlanta sekilas membuat Atlanta terdiam membeku seperti patung.

"Saya pernah bilang jangan ngebantah ucapan saya. Jangan salahin saya kalau saya berbuat lebih dari ini."

Setelah mengucapkan itu, Azam kembali menjalankan motornya.

'Kenapa saya lakuin itu?'

Sementara Atlanta memegang bibirnya yang tadi dicium Azam.

'Bi-bibir gue udah nggak suci, huaaa.'

Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke tempat pengajian Azam. Setelah kejadian tadi, Atlanta jadi lebih banyak diam. Tidak seperti sebelumnya yang mengoceh tidak jelas. Ia juga menatap Azam takut-takut. Atlanta tidak menyangka Azam bisa melakukan itu. Yang semakin membuat merinding Azam melakukannya di tengah jalan.

*****

Di depan bangunan kecil itu, terlihat Kyai Sholeh yang terus menatap jalanan seperti sedang menunggu seseorang. Ia tidak menyapa Azam yang baru datang sama sekali. Azam menghampirinya diikuti Atlanta di belakangnya.

"Pak Kyai sepertinya sedang menunggu seseorang?" tanya Azam sambil mengulurkan tangannya.

Kyai Sholeh menoleh lalu meyambut uluran tangan Azam. Ia tersenyum lalu tatapannya kembali ke jalanan yang lenggang.

"Iya. Saya sedang-eh itu dia. Kenapa lama sekali, Nduk? Abi tunggu dari tadi loh...," ucap Kyai Sholeh pada seorang perempuan berjilbab biru muda dengan pakaian kuliahnya.

"Maaf, Abi. Tadi Harum agak lama ngobrol sama Ummi di rumah."

Dialah Harum. Harum Az-Zahra. Hari ini ia baru datang dari Jakarta, tempatnya menuntut ilmu. Harum memang kuliah di Jakarta sejak satu tahun yang lalu. Azam juga sebenarnya selalu ditawari untuk kuliah bersama Harum di Jakarta. Namun Azam menolak walaupun Kyai Sholeh berjanji akan menanggung biaya kuliahnya.

Sebelum menikah dengan Atlanta, Harum inilah yang menjadi pujaan hati Azam. Ia selalu bermimpi untuk menjadi menantu Kyainya. Azam memang sering diminta menggantikan Kyai Sholeh untuk mengisi pengajian dan uangnya ia tabung untuk melamar Harum. Namun mimpinya kini harus ia hapus karena kehadiran orang baru yang menjadi tanggung jawabnya, Atlanta. Perempuan itu yang seharusnya menjadi prioritasnya saat ini.

'Oh, ini yang namanya Harum. Lumayan cantik juga walaupun gue lebih cantik.'

Atlanta menatap Azam dan Harum bergantian. Ia tahu dua orang di hadapannya ini memang saling mencintai. Entah kenapa ada rasa tidak suka saat Azam menatap Harum dengan begitu dalamnya. Tatapan itu tidak pernah sekali pun ia dapatkan dari Azam. Hingga satu ide jail terbesit di otaknya.

"Mas, kaki aku sakit," ucap Atlanta dengan manja sambil menggelayuti tangan Azam, membuatnya menjadi pusat perhatian.

Azam menoleh karena Atlanta tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan itu. Ia agak malu sebenarnya, tapi ia juga kesal karena Atlanta tiba-tiba bersikap manja di depan Kyai Sholeh dan Harum.

Model vs UstadzWhere stories live. Discover now