01

1.2K 35 2
                                    

01- Kedatangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

01- Kedatangan

Sore menjelang maghrib. Sebuah pondok pesantren khusus putra digegerkan oleh seorang gadis dengan pakaian seksinya. Bajunya yang ketat dan leging panjangnya sangat mengganggu pemandangan. Rambutnya yang lurus sepinggang tergerai indah seperti rapunzel. Kaca mata hitam yang bertengger manis di kepalanya membuat penampilannya tambah memukau.

Semua santri putra menatapnya kagum. Secara, di pondok ini tidak ada seorang wanita kecuali istri dan putri semata wayang kiyai mereka. Melihat pemandangan seperti ini seolah surga bagi mereka. Apalagi letak pesantren ini lumayan jauh dari pemukiman kota.

Mendengar keributan dari dekat gerbang pesantren, Kyai Sholeh selaku pengasuh di pondok itu menghampiri. Matanya membulat terkejut kala melihat perempuan itu. Ia berkali-kali mengucap istighfar lalu menyuruh istrinya yang berada di dekatnya untuk membawakan kerudung. Sang istri pun menurut. Ia berbalik badan untuk kembali ke rumah.

"Siapa kamu dan apa maksud kamu datang ke sini?" tanya Kyai Sholeh dengan suara tegasnya.

"Nama saya Atlanta," jawab perempuan itu.

Atlanta mengaku sebagai model dari Jakarta yang tersesat di hutan. Mobilnya terperosok ke jurang sehingga ia tidak bisa pulang sementara hari sudah menjelang magrib. Karena sang kyai tidak tega, akhirnya Atlanta diizinkan menginap di pesantren selama satu malam. Kebetulan pesantren ini punya kamar khusus untuk tamu yang menginap.

"Saya hanya mengizinkan kamu menginap semalam di sini. Besok pagi kamu harus segera bersiap untuk pergi."

Atlanta hanya mengangguk. Selagi menunggu sang ibu nyai kembali, Atlanta mengedarkan pandangannya. Semua orang tengah menatapnya dengan kagum dan ia menyukai hal itu. Tapi ada satu orang yang menarik perhatiannya. Seorang pemuda yang memakai baju putih dan sarung biru. Sepertinya lelaki itu lebih tua darinya. Mata tajam lelaki sama sekali tidak meliriknya, bahkan wajahnya terlihat datar dan menyebalkan. Atlanta tidak suka hal itu.

Setelah ibu nyai kembali, ia langsung memakaikan Atlanta kerudung yang seperti selendang itu. Kacamata yang tadi bertengger di kepalanya ia pindahkan untuk menutupi mata indahnya. Ia tersenyum untuk berterima kasih dan tentu saja senyumannya itu membuat para santri bersorak riang.

"Azam tolong antar Atlanta ke kamar tamu!" titah Kyai Sholeh pada salah satu santrinya.

Orang yang di sebut Azam itu langsung menoleh. Apa? Mengantar perempuan ini? Azam terpaksa mengangguk tanpa mengatakan apa-apa. Sementara Atlanta tersenyum tipis melihat ekspresi yang ditunjukkan Azam. Ia cukup pintar membaca mimik wajah orang lain meski terlampau datar seperti Azam.

'Oh, namanya Azam,' batin Atlanta. Ia sangat senang karena yang mengantarnya adalah orang yang sedari tadi menarik perhatiannya.

Namanya Azam Raqnan Saifullah. Lelaki berusia 24 tahun itu adalah santri kepercayaan Kyai Sholeh. Ia juga sudah diperbolehkan mengajar di pesantren. Azam adalah satu-satunya orang yang tidak tertarik dengan pesona Atlanta karena ia hanya tertarik pada satu orang saja. Azam adalah tipe lelaki yang setia. Ia tidak akan bisa jatuh cinta pada orang lain jika di hatinya masih tertulis nama yang selalu ia sebut dalam solat malamnya.

Dia adalah Harum Az-Zahra. Putri semata wayang Kyai Sholeh. Sudah menjadi rahasia umum kalau Azam sudah mengaguminya sejak lama.

Sesuai perintah Kyai Sholeh, Azam bersama satu temannya mengantarkan Atlanta ke kamar tamu yang terpisah dari asrama.

Ketiganya sampai di kamar tamu. Azam dan temannya hendak beranjak pergi, namun langkah mereka terhenti karena Atlanta bersuara.

"Di sini nggak ada selimutnya? Lampunya juga mati nih," ujar Atlanta sambil menekan saklar. "Tolong dong ...!" Suara Atlanta dibuat manja.

Azam menghela nafas pasrah. Ia dan temannya akhirnya membawakan Atlanta selimut dan lampu yang baru. Namun saat di perjalanan untuk kembali ke asrama, teman Azam tiba-tiba memegangi perutnya dan izin ke toilet. Lagi-lagi Azam menghela nafasnya lalu mengangguk.

Sampai di tempat Atlanta, Azam memberikan selimut dan lampu itu, tapi Atlanta tak kunjung menerimanya. Akhirnya kedua barang itu Azam taruh di atas ranjang dengan kasar.

"Pasangin sekalian dong," pinta Atlanta.

"Pasang sendiri!" ketus Azam.

"Cowok mana yang tega biarin cewek pasang lampu ke tempat setinggi itu?"

Azam membuang nafasnya kasar lalu berbalik, ia mengambil kursi dan naik untuk memasang lampu, membuat Atlanta yang melihatnya tersenyum senang.

"Coba nyalain!" suruh Azam.

Atlanta menuruti perintah Azam. Ia menekan saklar lampu dan lampu pun menyala membuat Atlanta bersorak riang. Saking riangnya, ia tidak sengaja menyenggol kursi yang dinaiki Azam. Otomatis Azam kehilangan keseimbangan dan...

Bruk!

"Aduh!!"

Bersamaan dengan itu, Kyai Sholeh dan beberapa santri datang melihat Azam terjatuh tepat di atas tubuh Atlanta.

"Astaghfirullah!"

"Innalilahi!"

"AZAM!!!".

"AZAM!!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Makasih yang udah baca☺️☺️
Kalo ada typo atau kesalahan penulisan mohon tegurannya ya🙏🙏
Jangan lupa vote dan commentnya. Mau share juga boleh asal jangan di plagiat.

Model vs UstadzWhere stories live. Discover now