🦋 PART 35 🦋

8.5K 489 46
                                    

"LEPAS! LEPASIN GUE!!" Leana berontak keras, dia tak ingin mati konyol di tangan pria asing ini. "TOLONG!"

Namun, sebanyak apapun Leana berteriak, tak ada seorangpun yang mendengar. Pria itu langsung menyeretnya ke ruang bawah tanah yang ada di rumah ini. Tanpa lupa mengunci pintu.

"Jangan berteriak! Percuma kamu melakukan itu, tidak akan ada yang mendengar!" sentak pria bernama Mali tersebut.

"Mau lo apain gue?! Lepasin gak?! Gue bakal lapor ke polisi!" Leana menggeliat ketika Mali melilit tubuhnya dengan tali tambang. Cewek itu benar-benar ketakutan, bahkan kini sudah meneteskan air mata.

"Bodoh. Untuk apa aku melepaskanmu? Kamu adalah hidangan makan siang yang lezat, aku akan memasakmu dengan resep yang enak," ucap Mali sambil menjilati bibirnya. Ia tak sabar untuk menyantap tubuh Leana yang molek dan bugar.

Pria itu berjalan menjauhi Leana, lantas mengambil buku usang dari dalam lemari dinding. Itu adalah buku resep makanan. "Baiklah, mari kita lihat ada resep apa saja di sini."

Mali sibuk membalikkan lembar halaman buku-buku tersebut di sela tangisan Leana. Cewek itu terus memohon agar dibebaskan, dia tidak ingin menjadi korban seorang kanibal.

Hei, tunggu.

Kanibal?

Tiba-tiba Leana teringat sesuatu.

"This or that itu?" Cewek itu tertegun begitu mengingatnya. Mana yang lebih seram dan menegangkan? "Kanibal or hantu? Dan gue milih ... kanibal."

Pupil Leana melebar, tidak mungkin ini suatu kebetulan. Semuanya benar-benar di luar dugaan.

"Siapa yang udah merencanakan ini semua?! Siapa dalangnya?!" Leana menyalak beringas, menatap Mali tajam. "Pasti lo disuruh orang kan?! Kenapa gue yang harus jadi korban?!"

Mali masih anteng membaca buku resep sambil membelakangi Leana. Dia merasa tak peduli, sesekali membolak-balik halaman buku usangnya.

"Jawab! Lo bisu atau tuli?! Arghh!!" Karena tetap tak mendapat respon, Leana akhirnya menyerah. Jantungnya berdegup kencang, napasnya memburu.

Semuanya sudah terlambat.

Leana terlambat menyadari, walau ia tahu siapa dalangnya, itu sudah tak lagi berguna.

"Ah, akhirnya aku menemukan resep yang cocok untuk mengolah tubuh cantikmu!" Mali berseru girang, langsung ia dekati Leana dan memandangi body cewek itu.

Kepala pria itu manggut-manggut, sembari tangannya mengelus-elus janggutnya yang hampir memutih. "Sepertinya akan lezat jika dimasak ala-ala resep babi guling."

"NGGAK! NGGAK MAU! LEPASIN GUE!!" Leana menggeleng cepat, air mata deras mengaliri pipinya.

Tak mau berlama-lama karena sudah keroncongan, Mali meraih pisau besar berkarat di meja lalu tak basa-basi menusukkan benda itu tepat ke jantung Leana.

Crat!

Darah menyembur, mata Leana membelalak seiring pisau laknat itu menembus permukaan kulitnya hingga menembus ke jantungnya. "Argh..." Dia terpekik lirih.

Dan mungkin itu adalah suara terakhirnya, karena dalam sepersekian detik berikutnya, nafas Leana berhenti bersama nadi yang tak berdenyut lagi.

Hidup Leana berhenti di situ.

Namun, itu bukanlah akhir dari Leana.

Seringai keji terbit di bibir Mali, karena korbannya sudah tidak bergerak lagi. Ia lepaskan tali yang melilit tubuh Leana, lalu menggendong cewek itu ke meja makan yang lebar. Leana direbahkan di sana, untuk selanjutnya Mali eksekusi.

ANIMOUS #1 | 2022 [ END ]Where stories live. Discover now