🦋 PART 05 🦋

11.7K 712 17
                                    

"Mana Elgar sama gangster sampahnya itu? Apa mereka beneran ga dateng?" desak Agas. Lama mereka menunggu kehadiran Lemoy’s tapi gangster itu tak kunjung tiba.

Bahkan anggota Demon sampai ada yang ketiduran, main catur, remi, dan melakukan hal lainnya untuk mengisi waktu luang. Sedangkan Kiara masih tak sadarkan diri dengan kepala teleng dan mulut tertempel lakban.

"Ga tau." Razor menyahut, menenggak sebotol bir yang diambilnya dari meja. "Kalo beneran dia ga dateng," ada jeda, matanya melirik Kiara nyalang. "gue bakal beneran ngelakuin ancaman itu."

Selang beberapa detik, dugaan Demon salah. Ternyata Lemoy’s benar datang ke markas mereka. Maka, Razor cepat bergegas keluar dengan tampang angkuhnya, disusul seluruh anggota.

"RAZOR!!" teriak Elgar lantang.

Razor keluar dari lubang markas alias pintunya. Langsung menghadiahi Elgar dengan sorot remeh dan arogan khasnya.

"MANA KIARA?! KELUARIN CEPET!!"

"Udahan lo ngent*tnya?" tawa Razor memancing gelak tawa dari anggota Demon yang lain.

"Anjay ng*nt*t dulu nih?" sahut Agas mengompori.

"Adek lo boleh dient*t ga?" timpal Alga mengulur-ulur waktu.

"DIEM LO BANGSAT! GA USAH NGEBACOT, KELUARIN KIARA SEKARANG!!" maki Elgar menggebu-gebu.

"Wih santai aja, anying. Ga usah esmosi begitu," desis Razor lagi. Kakinya mengambil satu langkah maju, tak lupa menerbitkan seringai mengejek.

"Katanya lo ga peduli? Katanya bodo amat? Lo tsundere, ya?"

"Ck, ni orang gaje banget sih." Arvin memalingkan wajahnya sekilas, tak mengerti apa mau Razor yang kini sangat bertele-tele. "Mau lo ngebacot gitu aja atau adu jotos?"

"Halah udah ga usah ditanyain, langsung aja serbu!" Salah satu anggota Lemoy’s berseru.

Elgar yang merasa setuju segera memberi aba-aba dan dipahami para anggotanya. Mereka sontak menyerbu dan saling adu jotos dengan Demon. Perkelahian pun tak dapat terhindari, masing-masing melawan satu orang. Tak terkecuali Elgar yang langsung berhadapan dengan Razor.

Elgar gelap mata segera menyerang membabi-buta pada Razor. Tapi cowok rambut pirang itu gesit menghindari pukulan dan serangan dari Si Elgar.

Perkelahian antara dua cowok ketua gangster itu sama-sama berlangsung sengit. Bahkan mereka sudah babak-belur karena kemampuan masing-masing yang tak bisa diragukan.

"NYERAH BANGSAT!"

"LO YANG NYERAH ANJING!"

"GUE GA PEDULI! SERAHIN KIARA CEPET!"

"GA SEMUDAH ITU!"

Selain adu jotos, Elgar dan Razor sempat-sempatnya beradu bacot juga. Keduanya tak ada yang mau menyerah, sama-sama berjuang dan ingin kemenangan.

Di sisi lain, Kiara akhirnya tersadar dengan keadaan agak pening. Pandangannya kabur dan buram, pun perlahan mulai normal. Dia memindai sekeliling dan teringat bahwa dia lagi diculik.

‘Ke mana para bajingan itu?’ Kiara membatin.

Kemudian gendang telinganya menangkap ada bunyi-bunyi keributan di luar gedung ini. Yang Kiara yakini, pasti sedang terjadi perkelahian di luar sana. Tapi dia tidak tahu siapa melawan siapa. Apakah kakaknya benar-benar datang menyelamatkannya? Ah, tapi Kiara tidak mau banyak berharap sih.

Setelah meringis, Kiara mencoba melepaskan diri dari ikatan tali yang melilit tubuhnya.

Demi apa susah banget? Tangan Kiara saja sampai tergores gara-gara bergesekan dengan tambang itu berkali-kali. Mana badannya lemas pula karena dari jam istirahat sekolah dia belum makan.

ANIMOUS #1 | 2022 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang