membujuk istri kedua

31.4K 1.9K 65
                                    

Di sisi lain Zila masih setia membuka matanya dan duduk seorang diri ditepi kasur.

Walau begitu empuk dan menjadi impiannya untuk tidur di kasur seperti itu tapi kali ini tak membuat ia memejamkan mata saat pikiran bercabang berputar hebat di kepalanya.

Ia begitu syok saat mengetahui dirinya dijadikan istri kedua oleh Fajar. Zila mengira ia satu-satu istri dari pria tampan itu tapi kenyataanya ia menjadi salah satunya.

Tanpa sadar ia menyakiti wanita lain, Zila merebut suami dari wanita lain. Air matanya menetes, ia berdosa. Dirinya telah berdosa.

"Zila." Fajar melihat istri keduanya melamun.

Zila membalikkan tubuhnya menatap Fajar yang datang menemuinya. Iantak menyangka wajah setenang itu bisa melakukan hal keji seperti ini.

"Mengapa belum tidur, ini sudah larut."

"Bagaimana Zila bisa tidur saat menyakiti hati wanita lain, mas."

Fajar mendudukkan tubuh nya di samping sang istri. Ia juga turut diam di sana.

"Bolehkah Zila mengatakan mas adalah orang terjahat yang pernah Zila temui? Bolehkan Zila membenci suami Zila?" matanya kembali berembun, tanpa ia perintahkan genangan itu turun begitu saja.

"Demi Allah Zila lebih baik tidak menikah dari pada harus menjadi penghancur rumah tangga orang lain."

"Mas tau? Saat Zila menatap wajah istri pertama mas Zila seakan menjadi wanita jahat, Zila membuat wanita lain menangis."

"Zila membuat wanita lain terluka hiks... Hiks..." sungguh ia juga perempuan yang memiliki hati, ia merasakan apa yang Ainun rasakan saat ini. Berbagi suami dengan wanita lain, ia merasa sangat jahat.

Fajar meraih kerapuhan Zila dan dia bawah ke dalam dekapannya. Hatinya juga hancur sama seperti kedua istrinya. haruskan ia menyesali perbuatannya? Kedua orang yang ia cintai menangis karena ulah nya sendiri. Ainun yang telah memberinya cinta ia khianati, dan Zila yang ia janjikan cinta ia lukai.

"Zila, jangan membenci mas. Kamu tidak jahat, mas lah yang jahat sayang."

"Kalau begitu ceraikan Zila, mas. Zila tak mau mas menjadi orang jahat karena telah menyakiti hati dua wanita." titahnya.

Fajar menggeleng, ia mengeratkan pelukannya. "Jangan sayang, jangan pergi. Mas sudah berjanji pada ayah, mas akan menjaga kamu."

"Mas, menyakiti Zila."

"Mas janji akan adil Zila. Mas janji." ucap Fajar mantap.

"Ainun sudah menerima kamu Zila, dan kamu pun juga harus begitu."

"Mas hati wanita mana yang tidak sakit jika suaminya menikah lagi, kamu mau bersikap adil? Percuma mas salah satu dari kami pasti bakal ada yang terluka, jangankan dari segi materi dari segi cinta saja Zila tidak yakin kamu bakal adil." ini juga semua salahnya yang dengan mudah mau menikah dengan suami orang.

"Mas akan berusaha Zila."

"Mas hanya manusia biasa." pertegas Zila.

"Kita pasti bisa Zila."

"Ya Allah mas, begitu egois dirimu." raung Zila. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, menangis di sana menyesali pernikahan yang sudah terjadi.

Senandung Keikhlasan (New Version)Where stories live. Discover now