2

22.4K 2.6K 168
                                    

Jadwal update tidak di tentukan, kemudian alur di buat lambat

________________________________________________

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Pagi hari, Kinney siap dengan pakaian sekolahnya. Ada perbedaan mencolok, yang terjadi pada dirinya sekarang.

Dulu ia akan memoles wajah tidak sewajarnya, sehingga terkesan berlebihan. Lalu sekarang ia terlihat lebih alami menggunakan polesan bedak tipis dan lipbalm.

Senyum cerah terbit di bibir Kinney. Ia akan mulai nya dari awal. Tentu saja membantu dan membuat kehidupan baik untuk orang tuanya.

Ayah Kinney, bekerja keras. Di pagi hari ia akan mulai bekerja kemudian pada malam hari waktunya untuk pulang. Jika sempat dirinya akan menjemput Kinney terlebih dahulu.

Bertanya mengenai pekerjaan sang ayah, dia hanya seorang buruh keras, karena satu hal.

"Jam berapa kau pulang? " tanya William, menatap putrinya lembut. Wajah yang sudah tidak terlihat muda, menampilkan energi tidak terbatas.

Begitulah perjuangan seorang ayah. Meski begitu, paras Ayah Kinney, di kategori kan sebagai pria tampan, diusianya yang sudah menginjak kepala empat.

"Ayah tidak perlu menjemputku. Seorang teman akan mengantarkanku saat waktunya tiba. Ayah tidak perlu khawatir," jawab Kinney tersenyum.

"Benarkah? Siapa temanmu itu? " William tentu tidak langsung percaya.

Bukankah putrinya selalu menjadi bahan ejekan. Mungkinkah ia mempunyai seorang teman?

"Dia baik dan selalu menolongku. "

"... "

"Ah, Ayah sekarang kau harus kembali bekerja. Ini sudah hampir telat, " ucapnya mencari alasan.

Mendengar itu William kembali pada akal sehatnya. Lalu mengangguk.

"Baiklah. Jika ada satu hal yang mengganggumu jangan terlalu di pikirkan! Ayah pergi," pamit William, melajukan sepeda motornya.

Kinney, memasuki kelasnya dengan tenang. Hampir seluruh siswa siswi di sekolah menatapnya.

"Katakan padaku apa dia seorang Dewi? "

"Cantik sekali. "

"Keindahan macam apa ini? "

"Siapa gadis itu? Seorang siswa pindahan kah? "

"Dewi dia seperti Dewi. "

Beberapa siswa melontarkan pujian pada Kinney.

Bagaimana reaksi mereka saat menyadari bahwa  seseorang yang baru saja mereka puji adalah Kinney?

Mungkin mereka akan memuntahkan seteguk darah.

Ruisha, kebetulan ada di sana. Wajahnya yang semula berseri, redup. Seseorang yang amat ia kenali duduk di kursinya dengan malas.

Tetapi gayanya membuat seluruh siswa geger sampai berseru heboh.

"Kinney, bagaimana dia bisa datang tanpa make up? " gumam Ruisha, merasa jengkel.

Ruisha tentu bagaimana Kinney tanpa riasan. Dia kemudian melangkah lebih dekat.

"Kau tampil berbeda hari ini. Terlihat lebih cerah apakah ada sesuatu?" tanya Ruisha dengan wajah munafiknya. Dia menampilkan senyum yang menawan.

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Where stories live. Discover now