8

16.7K 2K 12
                                    

Setelah melakukan riset isi kepala saya di penuhi ide baru, yang tidak memiliki hubungan dengan cerita ini. Alias ide untuk cerita baru haha

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
SELAMAT MEMBACA
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

Pukul lima sore hari Kinney, baru saja menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan di sekolah.

Ia bergegas menuju gerbang untuk mencari Taxi. Rencana? Tentu saja mencari bahan baku dan rumah kecil.

Ruisha yang entah kebetulan atau di sengaja, kini berada di gerbang sekolah. Melihat ke arahnya.

Senyum sinis menghiasi wajah cantik Kinney. 'Rencana apa lagi yang akan di lakukan gadis busuk itu? ' dia tersenyum remeh. Berusahalah sampai tua!

"Kinney, kau pulang sendiri? Apa paman tidak menjemputmu? " Kinney menggeleng dan mengangguk sebagai respon.

"Mau ku antar? " Kembali, Kinney menggeleng sekarang ia dapat dengan mudah menebak isi otak kecil di kepala Ruisha.

"Ruisha kau tidak pantas memberinya tumpangan! Kinney menjijikan. "

"Lihatlah ekspresi itu. Sayang sekali wajah itu milik gadis tidak tahu malu! "

Kini, banyak suara mulai memenuhi kedua gendang telinga nya dari berbagai arah. Ruisha justru tersenyum lembut. 'Itu palsu!'

Ingin sekali ia menghajar wajah gadis di depannya hingga tidak berbentuk tetapi ia masih mempunyai hati nurani meskipun dari dulu ia tidak pernah mengenal kata ampun. Sebut saja karena Ruisha masih saudara dan juga sesama wanita.

"Kinney, lebih baik ku antar. Sebentar lagi malam! "

Tidak usah. Kinney mendorong Ruisha amat pelan karena terlalu dekat. Tetapi gadis itu terjatuh. Wajahnya memerah dan masih menampilkan senyum.

"Jalang! Aku tidak sudi mengantarmu. Tetapi aku hanya ingin membuat citramu semakin buruk!" Batin Ruisha. Dan kembali mencari simpati banyak orang.

Kinney, mengangkat sedikit alisnya. 'Apakah Ruisha kertas? Hanya dorongan kecil tanpa tenaga bisa membuatnya begitu menyedihkan. Haruskah seseorang memberinya piala Oscar? Dia gadis yang pandai berakting. '

Tidak memperdulikan nya, Kinney kembali melanjutkan langkahnya, mencari taxi.

Tanpa di sangka Ruisha melanjutkan aksinya, mengejar Kinney hingga berkahir menabraknya keluar dari trotoar. Beruntung saja mobil di sekitarnya tidak padat.

"Kau! " Geram Kinney, tidak tahan. Gadis gila ini?

"Ah... Kinney, maaf. " Ruisha mendekat ke arahnya . Ia tidak melihat bahwa sebuah mobil sedan kecil melaju dengan kencang tepat di belakangnya.

'Shit! Gadis ini akan tertabrak haruskah aku tolong? Tetapi aku... "

Belum selesai dengan dramanya, tubuh Ruisha membeku mobil sedan yang melaju tak tentu arah itu tepat berada di belakangnya. Jelas, hal itu akan menabrak nya.

Brak

"Ruisha.... "

"Astagah Kinney! Lihat bantu dia... "

"Kecelakaan ! "

"Kecelakaan! "

Beberapa orang yang hadir berteriak. Tubuh Kinney terpental cukup jauh. Beruntung, dirinya mempertahankan posisi tubuhnya seimbang dan melindungi bagian tubuh yang paling berharga.

Mendengar sesuatu, Rayyan, Zerxio dan Karl bergegas menghampiri. Ekspresi dingin Rayyan sedikit goyah. Karl dan Zerxio bahkan sempat terpaku.

Kerumunan itu membuka jalan untuk Rayyan. Kinney, tidak sadarkan diri. Mata indahnya tertutup. Tidak ada banyak darah yang keluar. Hanya memar saja.

SOUL TRANSFER : (KINNEY STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang