TERATAI 42

53.1K 7.2K 2.2K
                                    

Assalamualaikum

Kangen gak?

Vote dulu yok

واستعينوا بالصبر والصلاة

41. CAMAREDERIE

.
.
.

"Biar dia tau peran Alara sangat penting di kehidupannya," jawab Eki tersenyum lebar.

"Jangan-jangan ini semua rencana, lo?" tebak Zayden. Eki langsung mengangguk cepat.

“Wah! Parah lo, Ki! Nanti kalau Elvano tau habis lo dihajar sama dia,” ujar Galih menggeplak lengan Eki yang duduk di sampingnya.

Eki terdiam memikirkan ucapan Galih. “Kira-kira kalau nanti gue dihajar sama Elpan bakal masuk ICU nggak, ya?” ucap Eki tiba-tiba. Matanya menatap sahabat-sahabatnya dengan melas. Habislah hidupnya. “Gimana kalau gue dikubur hidup-hidup?” lanjutnya memelas.

“Makanya, kalau buat rencana itu pikir dulu resikonya,” sindir Dylan.

“Emang awalnya gimana, Ki? Yang lihat kejadiannya banyak, ‘kan? Nama Elvano bisa dicap jelek,” ujar Zayden.

“Dua hari lalu gue ngomong sama Papa ....”

“Pa, tolonglah!”

“Jangan konyol kamu.”

“Ck, ini bukan kejahatan, bukan kriminal, Paaaa!”

“Enggak!”

Paaa!”

“Enggak kamu, huh?”

“Ini demi kebaikan. Sekali ini aja, ya.”

“Ck, dasar berandal. Fine!”

“Nah, gitu dong! Papa tau sendiri El orangnya gengsi banget, jadi kita sebagai sahabatnya pingin bantu menyadarkan dia kalau Alara itu berharga banget di hidupnya. Soalnya kalau lihat mereka, tuh, gemes banget. El pakai gaya-gayaan cuek banget sama Alara,” jelas Eki.

“Oo, kalau gitu papa mau bantu. Jadi gimana?”

“Besok Eki masuk ke mobil Elpan, terus tinggalin sejumlah uang. Besok kita tinggal beraksi. Tugas Papa bilangin ke pelayan-pelayan, dan suruh calon kakak ipar buat tuduh Elpan besok. Soalnya Elpan ilfeel banget sama dia, sedangkan Eki rusakin CCTV,” jelas Eki.

“Calon kakak ipar?” tanya Nugroho bingung.

“Hehe, si Rano kembarannya Neng Runi, Pa,” jawab Eki menyengir. Nugroho hanya memutar bola matanya malas.

“Jadi semuanya udah sekongkol?” tanya Zayden. Eki mengangguk.

“Siap-siap aja wajah jelek lo tambah jelek waktu Elvano tau, Ki,” peringat Nila tertawa.

Raut wajah Eki kembali memelas. “Gue ikhlas, deh, jadi bonyok. Asal rencana gue berhasil, dan sahabat gue bisa sadar dengan pentingnya Alara di hidupnya. Dan semoga ponakan gue cepat diproduksi,” ungkap Eki.

Zayden merangkul bahu Eki. “Gini baru namanya sahabat, tapi nggak usah berkorban sampai keadaan wajah lo terancam, Ki,” kata Zayden terkekeh.

“Wah, Ekidok! Kau laaaaaaah sahabat terbaik akuuuu!” Galih berseru dengan nada seperti tokoh kura-kura di kartun si kancil.

“Kalau untuk gue mau berkorban nggak, Ki?” celetuk Dylan.

“Untuk Bang Dylanda apasih yang nggak? Nyawa pun gue pertaruhkan,” jawab Eki berdiri, lalu duduk di sebelah Dylan. Cowok tersebut merangkul pundak sahabat terdinginnya itu. Dylan tersenyum tipis, bahkan sangat tipis. Tidak ada yang melihatnya.

TERATAI Where stories live. Discover now