TERATAI 41

54.7K 7.2K 2.9K
                                    

Hai assalamualaikum.....
Sesuai janji. Udah tembus berarti hari ini update.

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya. Absen dulu kalian askot mana aja, nih? Siapa tau kita dari satu daerah 🤭

Part ini tembus 2k komen kayaknya bisa, soalnya ada yang sedikit menarik 😭

41. Tuyulnya Elvano.
.
.
.

"Aku nggak mau melayani kamu dalam keadaan mabuk. Itu sama aja aku melayani seekor--KAK JANGAN!"

Elvano mulai bertindak nakal. Laki-laki itu bahkan dengan kasar melepas kerudung dan baju yang gadis itu kenakan dengan paksa.

Alara sudah bergetar ketakutan. Di atasnya saat ini seperti bukan Elvano. Ia terus berusaha menghindar dari sentuhan laki-laki itu, tetapi ia tidak sanggup. Tenaga Elvano tentu jauh lebih besar darinya.

"K-kak aku nggak mau kayak gini hiks ...."

"Aku takut tolong sadar, Kak! Kak Elvano nggak kasar," lirih Alara dengan berusaha menghindari Elvano.

"Sssttt, diam sayang. Nikmati," bisik Elvano sensual. Hal itu semakin membuat Alara ketakutan. Terlebih lagi tatapan lapar dari suaminya itu.

"Ya Allah, dia memang suami aku, tapi aku nggak mau memberikan hak dia dengan cara seperti ini. Bantu aku ...."

Alara merasa kamar mereka menjadi sempit, padahal ukurannya lumayan besar. Bahkan ranjang yang besar masih mempunyai celah. Namun, Alara merasa sesak dan sempit. Tangannya berkeringat dingin bersamaan dengan sentuhan Elvano pada bagian tubuhnya. Alara tidak bisa berbuat apa-apa. Iya pasrah dengan air mata terus mengucur.

"Kak Elvano t-tunggu ...." Suara Alara kian melirih bersamaan dengan ia menahan isak tangis sekaligus reaksi aneh pada tubuhnya.

Dengan tangan bergetar tangan Alara terangkat dan menangkup wajah Elvano agar mau menatapnya.

"Kak Elvano lihat aku? Tatap aku, Kak. Kamu yakin mau melakukan ini hiks? Kak ... ini sulit untuk aku, tapi kamu suamiku. Aku harus gimana, aku takut liat kamu kasar—"

"Ala." Elvano meletakkan telunjuknya di bibir Alara agar ucapan gadis itu terhenti. "Gue nggak sepenuhnya mabuk," lanjut Elvano mengaku.

"Kamu mabuk hiks, baunya alkohol. Kamu kasar sama aku kak, kamu suami aku tapi kenapa kamu mau melakukan ini seperti mau memperkosa aku." Baru kali ini Alara menangis sampai sesenggukan karena Elvano.

Elvano memukul kepalanya berulang kali berharap kesadarannya sepenuhnya kembali. Cowok itu menjatuhkan wajahnya di ceruk leher Alara yang terbuka. Tangannya tidak tinggal diam, tanpa Alara sadari Elvano menarik selimut untuk menutupi tubuh gadis itu yang sebagian pakaiannya sudah Elvano buka.

Cowok tersebut merasa bersalah ketika melihat gadisnya ketakutan dan menangis karenanya. Ia beranjak dari atas tubuh Alara. Cowok tersebut duduk, lalu dengan lembut ia menarik Alara agar duduk. Sekarang kedua tangannya mengeratkan selimut untuk menutupi tubuh Alara.

Setelah tubuh istrinya itu terbungkus sempurna oleh selimut, Elvano langsung memeluknya dengan lembut.

"Maafin gue, La. Gue khilaf, gue lepas kendali. Ada yang sakit?" tanya Elvano. Kesadarannya perlahan kembali. Sebisa mungkin ia melawan pening yang mendera kepalanya.

TERATAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang