19- GARA-GARA UBI CILEMBU

1.8K 213 0
                                    

Manusia menginginkan kesempurnaan darimu sedangkan Allah menginginkan ketaatan yang baik darimu.

"Susah, ya... Punya istri cantik," gumam Khair seraya memakan ubi Cilembu dengan tenang.

Abida tersedak. Perempuan itu buru-buru mengambil minum lalu meneguknya.

"Kenapa marahnya lama banget?"

Khair mengangkat bahunya acuh. "Kamu pikir aja."

"Kalo seandainya Farel beneran suka seenggaknya aku nggak suka, kan?"

Cowok itu mendengus. "Ke rumah Abi. Mau nggak?" Ada jeda. "Sebentar lagi kita beda negara soalnya."

Cowok itu berjalan lalu merapatkan tubuhnya kepada Abida. "Mau kamu suka apa enggak, kamu disukain sama orang selain aku aja udah bikin cemburu. Paham, kan, Sayang?"

•|•

"Makanya, Bi... Jadi orang jangan cemburuan. Ketularan kan ke anak," ketus Sarah seraya mengusap wajahnya bimbang.

Rafa menghela napas. "Kamu masih mau di Al-Ahgaff?"

Anaknya menaikan sebelah alisnya. "Menurut you?"

Hamzah tertawa. "Ngakak!" Ada jeda. "Kenapa bisa secemburu itu, sih?"

Khair tertawa sinis. "Mau cemburu aja. Ini yang aku nggak suka dengan persoalan cinta. Gampang cemburu," sahutnya dengan wajah jutek.

Cowok itu berjalan ke arah nakas lalu mengambil kaca mata hitam milik Asyabila. Khair memperhatikannya sekilas lalu memakainya. Seketika bibirnya tersenyum sempurna.

"Ini kaca mata buat aku aja, ya? Jelas banget soalnya."

Asyabila bingung. "Tapi kan kamu nggak min? Kalo mau pake juga nggak masalah. Kakak udah dari lama nggak make itu."

Ersha ikutan bingung. "Beneran cocok? Tapi kan itu min enam?"

Hamzah geleng-geleng kepala. Cowok itu berjalan lalu mengambil alih kaca mata itu dan memakainya. Seketika dirinya menyemburkan tawa.

"YA ALLAH, PUNYA ADEK GINI BANGET!"

Hamzah tak kuat. Cowok itu duduk seraya memegang perutnya yang sakit.

"Pantes aja jelas! Orang yang dipake kaca mata bolong!"

Ersha menepuk jidatnya dan meringis melihat Abida menggigit bibir dalamnya agar tidak tertawa.

Khair mendengus. "Pantes aja jelas. Soalnya juga nggak ada perbedaannya."

Pasha berdecak frustasi. "Bener dikit apa, Dek."

Cowok itu mengibaskan tangannya. "Nggak penting. Kan udah punya istri."

"Idih! Anta sombong banget, ya!"

Hamzah mengeluarkan ponselnya lalu membuka salah satu aplikasi. "Mau cari jodoh di sini," ucap cowok itu seraya memasang muka sombongnya.

Rafa melotot. "Aplikasi apaan itu?! Hapus atau Abi jodohin sama Ning?!"

Hamzah bukannya sedih justru memasang raut gembiranya. "Nah! Gitu kek dari dulu!" Ada jeda. "Jodohin sama Ning Asia, ya?!"

Rafa menatap anaknya itu dengan tatapan mengejek. "Ngarep!"

"Ya Allah... Hatiku telah lunglai, letih, lemah..."

Pasha meraup wajahnya kasar. "Demi apapun... Pasha beneran tertekan punya Adek modelan kayak gini." Ada jeda. "Keriput otak ana...."

Khair tak menanggapi. Cowok itu berjalan ke arah kulkas ingin mengambil makanan kesukaannya. Tapi apa yang dilihat justru membuat dirinya kesal.

"Kok ubinya nggak ada?!"

Mereka diam lalu dengan serempak menunjuk ke arah Rafa. "Nih! Pelakunya!"

"Ya Allah... Saya kepala keluarga di sini tapi makhluk-makhluk macam kalian minta dirujak, ya?!"

"Ubi Khair, Abi makan?!"

Rafa memasang raut kusutnya lalu mengangguk. "Iya, Abi makan."

"Kenapa dimakan?! Itukan punya Khair..."

"Tinggal beli lagi apa susahnya."

Khair mencibir. "Yaudah. Kalo gitu kenapa nggak beli aja pas mau makan? Apa susahnya."

Hamzah menahan tawanya secara terang-terangan.

"Bidadari..."

"Ya, Khair?"

"Pulang."

"Loh?"

Khair mendengus melihat tatapan bingung tersebut. Cowok itu menghampiri istrinya lalu menggandeng tangannya seperti biasa.

Khair tersenyum sinis lalu berbisik. "Kita pulang habis beli ubi Cilembu."

"Terus?"

"Terus sampe rumah kita makan berdua. Gimana?"

Melihat Abida yang menunduk membuat Khair tertawa gemas.

"Udah lucu, cantik lagi." Ada jeda. "Singkat aja, Bidadari... Sebelum kita dipertemukan kembali, kamu itu seperti malam Lailatul Qodr yang datangnya selalu ditunggu-tunggu."

Maaf kalo pendek. Qoutes yg di atas itu saya referensi dari Al-Qur'an ya... Yg pas dikata ketaatan yg baik. Tadinya mau saya tambahin juga ayatnya cuma lupa😭maaf bgt, ya Allah...

Pokoknya bunyi ayatnya gini seinget saya. "Janganlah kamu bersumpah karena sesungguhnya yang Allah inginkan adalah ketaatan yang baik darimu."

Kira² gitu... Kalo ada yg tau di surat apa dan ayat ke brp boleh komen...

Pahala Surgaku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang