10- AKAD

3.3K 320 7
                                    

"Kamu adalah perempuan biasa yang Allah ciptakan, tapi Allah jadikan kedudukanmu di hidup saya menjadi perempuan luar biasa setelah Umma."

"Gus pernah suka sama orang tapi nggak direstui?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gus pernah suka sama orang tapi nggak direstui?"

Khair berdehem seraya memasukki kedua tangannya ke saku seraya menggeleng.

"Karena saya baru kali ini jatuh cinta."

Refleks Shaka melihat Abida yang sedang sesekali menyapa dengan orang yang lewat sedangkan Khair mengambil batang yang berada di tengah jalan lalu melemparnya ke arah orang lain hingga terkena mata.

Cowok itu mendengus sedangkan Shaka menatap heran begitu juga dengan Abida. Ingin bertanya tapi takut jika cowok itu tersinggung.

Khair tersenyum sinis. Orang yang dirinya lempar pakai batang adalah seorang lelaki yang ingin menjambret tas seorang wanita sedangkan wanita itu sedang fokus untuk berdzikir di tengah keramaian.

"Kenapa emangnya kamu nanya gitu?"

Shaka menggaruk tengkuknya sedangkan Khair mengangguk paham. "Masalah Oliv, kan?" Ada jeda. "Pas awal dia masuk pondok Abi, kamu yang anter sampe akhirnya Abi nerima Oliv tanpa biaya karena yang kamu temuin pun orang itu seorang diri."

"Kata Abi, Oliv anak baik-baik. Orang tuanya udah meninggal waktu pas kecil, dia tinggal sama Omnya." Cowok itu lagi-lagi mendengus. "Tapi karena sering dapet pelecehan dari Omnya, Oliv nekat buat pergi."

Shaka tercengang. "Jadi?"

"Hm... Anak yang dia kandung anak Omnya." Khair mengibaskan tangannya. "Mana mungkin seorang santri melakukan hal yang sekeji itu apalagi di lingkungan pondok?"

Shaka mengangguk setuju.

"Gus...." Shaka tersenyum. "Tiga hari lagi, ya?"

•|•

Hari pernikahan adalah hari yang selalu ditunggu-tunggu untuk sebagian besar calon mempelai. Tapi entah kenapa bagi Abida, justru hari ini adalah hari yang paling dirinya khawatirkan. Sebab surga dan nerakanya terdapat pada hari ini. Apakah dirinya benar dalam memilih nahkoda surga atau sebaliknya?

Qayla tersenyum lembut melihat putri sulungnya itu sangat cantik. Dibaluti dengan pakaian syar'i tak luput ada tudung yang akan menutupi seluruh wajah anaknya nanti.

"Kamu ridho, kan, Nak?"

Abida menghampiri Qayla yang duduk di kursi . "Umi..." Mata perempuan itu berkaca-kaca. "Selagi buat Umi ridho dan bahagia, Abida bakalan tetep ridho apapun itu."

Qayla mengecup kening sang anak. "Berbahagialah, Abida...."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pahala Surgaku✓Where stories live. Discover now