22

1K 103 3
                                    

Haechan menggit kuku jarinya, menggoyang goyangkan kakinya tidak tenang sambil menatap pintu dari ruang tv. 

" Chan...." Panggil Johnny melihat anaknya itu sedari tadi tampak khawatir 

" Udah... kamu tenang aja... " Johhny kembali menambahkan pasalnya anaknya itu tidak merespon ucapannya 

" Tapi ayah..." Haechan menatap Johnny khawatir 

" Percaya sama ayah...." Senyum Johnny sambil mengelus pelan kepala Haechan 

Haechan pun mengangguk pasrah tapi dirinya masih tampak khawatir. 

Haechan baru tau ternyata ada kesalapaham antara Mark dan Jaehyun dan itu sangat bahaya, dan Haechan mengerti kenapa Mark selalu dingin pada ayahnya. Haechan tidak ingin lagi ada kesalahapan seperti itu, Haechan pernah mengalaminya, saat dirinya ingin berhenti sekolah. Padahal Haechan hanya salah paham dengan ayahnya itu selama 3 hari tapi rasanya sangat lama dan Haechan benar benar sedih karenanya

Namun, Mark dan ayahnya, mereka salah paham bertahun tahun dan tentu luka yang muncul pun sudah semakin dalam. Haechan takut, bagaimana jika Mark sudah terlalu membenci ayahnya dan tidak bisa memaafkan ayahnya atau sebaliknya, Jaehyun tidak bisa memaafkan kesalahan Mark. 

Namun Ayahnya menenangkannya, mengatakan bahwa,

Tidak ada anak yang benar benar membenci orangtuanya, dan 

Seberapa besarpun dosa seorang anak, orang tua pasti memafkannya

Begitulah ucap Johnny menenangkan Haechan, saat Haechan  mengomel ngomel takut hubungan mereka semakin rusak. 

Ting Tong

Haechan melompat dari duduknya berlari menuju pintu ketika mendengar bunyi bel pintu. Namun kerena ia yang bergerak tidak hati hati membuatnya terjatuh

" Tuh ayah bilang apa... tenang Haechan..." Johnny geleng geleng kepala melihat Haechan yang tersungkur di lantai, anaknya itu kalau sudah khawatir terkadang suka lupa diri. 

" Hehe... ia ayah..." Haechan pun berdiri sambil mengelus lututnya, kemudian berlari membuka pintu 

" Pam-" 

Haechan mengurungkan niatnya memanggil Jaehyun, ketika melihat Mark yang tengah digendong di punggung Jaehyun, Mark tertidur, wajahnya merah dan matanya sembab, tidak jauh berbeda dengan Jaehyun 

" Shht... dia tidur" Cicit Jaehyun pelan kala Haechan membuka pintu 

Mereka berdua menangis berjam-jam, dan Mark pun tertidur sangking lelahnya.

Haechan hanya mengangguk paham dan menutup pintu perlahan. Johnny menghampiri mereka menepuk pelan pundak Jaehyun, tersenyum bangga seolah menyelamati Jaehyun. 

" Terimakasih..." Cicit Jaehyun

" Memang seharusnya begini... Sekarang kau tidak sendiri lagi... ada Mark disampingmu" Johnny menyemangati Jaehyun dan Jaehyun pun mengangguk paham. 

" Chan bantu paman Jaehyun bawa Mark keatas" Pinta Johnny

" oke..siap bos" Senyum Haechan sambil memberikan gerakan hormat

Haechan tersenyum sambil berjalan disamping Jaehyun, ia sudah lega hubungan ayah dan anak ini akhirnya terselasaikan, tidak ada lagi dusta dan kebohongan diantara mereka. 

Jaehyun tersenyum tipis, pasalnya Haecahn mengintip intip penasaran saat Jaehyun menaruh Mark keatas kasur, mengingatkannya saat pertama kali Haechan melihat Mark saat ia gendong dulu. Setelah menyelimuti Mark dan mengecup keningnya, Jaehyun pun meninggalkan kamar. 

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now