16

1.1K 105 12
                                    

Jaehyun tersenyum menatap Mark dan Haechan duduk bersampingan, tapi keduanya saling buang pandang. 

" Jadi... siapa yang mau cerita?" Tanya Johnny tegas, mereka benar benar seperti disidang

Mark dan Haechan saling kembali menatap, tatapan mereka penuh benci, amarah dan kekesalan.

" Kau saja!" Mark duluan bicara

" Kenapa aku?!"

" Kan kau menyebabkan masalah!"

" Kan kau yang menyuruh ku tidur di kamar mu!"

" Hey hey... jangan berantem gitu... udah malam lho, katanya mau tidur, kalau kalian berantem terus... ini sampai pagi ngga bakal selesai lho" Jaehyun menengahi. 

Haechan membuang wajahnya, dan menggenggam kedua tangannya, Mark memperhatikan gerak gerik tangan Haechan, tangannya bergetar.

" Yasudah aku saja...." Mark mengalah.

Malam itu

Mark sedang sibuk mengerjakan tugasnya, salahkan saja Mark yang terlena membaca komik berjam jam hingga ia lupa waktu dan tugasnya menumpuk. Mark tidak punya waktu lagi untuk menunda tugasnya, jika semua tugas ini tidak siap besok pagi, gurunya pasti akan memarahi Mark habis habisan. Karena itu Mark terjaga hingga pukul 2 tengah malam. 

" Ughh... selesai juga" Mark meregangkan tubuhnya menatap jam yang hampir menunjukkan pukul setengah tiga pagi. 

Mark mencuci wajahnya, meminum segelas air yang sedari tadi ia taruh di meja belajar dan bersiap untuk tidur. Ketika baru saja ia mau merebahkan tubuhnya Haechan tiba tiba berteriak. 

Mark pun berlari ke kamar Haechan, takut maling ataupun pencuri yang masuk. Tapi ketika ia membuka pintu kamar Haechan, Mark benar benar kaget. 

Haechan meronta dan meraung raung di lantai, menendang nendang kakinya bebas dengan kedua tangan yang menutup telinganya sambil menggeleng panik. 

" Aaak! pergi! Pergi! " Teriaknya histeris

" Haechan!"

Mark menghampiri Haechan, mencoba menenangkan Haechan 

" Hey... ada apa... Chan tenganglah!"

" AAK PERGI! JANGAN SENTUH AKU! PERGI!"

Mark bingung, Haechan berkalut sendiri dengan pikirannya dan ia tidak sadar.

" Haechan... tenang... ini aku ...sadar lah... Haechan..."

Mark menangkup pipi Haechan, memaksanya untuk menatap Mark lurus

" Hey..hey... lihat aku.... lihat aku... tenang..." Mark mengusap pelan pipi Haechan untuk menangkannya 

Haechan mulai sedikit tenang, kemudian saat ia menatap Mark, ia tiba tiba berubah ketakutan, melepas tangan Mark dari wajahnya dan menyeret tubuhnya mundur menjauh dari Mark. 

" Haechan?" Tanya Mark bingung

Haechan terus mundur dalam duduknya, hingga punggungnya berbenturan dengan tempat tidur, Haechan pun kaget dan menoleh kebelakang, tubuhnya langsung bergetar, dan kembali menutup telinganya sambil menggeleng pelan 

" Tidak...tidak... maafkan aku.. maafkan aku..." Kini Haechan menangis sambil menggeleng cepat menutup kedua telinganya dengan tangannya 

Mark sedikit ragu ragu mendekati Haechan, takut ia memberontak. Namun perlahan Mark mengelus pelan kepala Haechan 

" Haechan......" Panggil Mark hati hati

Haehan menatap Mark ketakutan, matanya merah berlinang air mata. Mark pikir Haechan akan kembali panik dan berteriak, tapi Haechan malah mendekatinya, bersimpuh didepannya dan merapatkan kedua telapak tangannya layaknya orang memohon. 

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now