6

1.2K 133 8
                                    

2018

Waktu terus berlalu, bahkan ketika kau memohon pada tuhan untuk menghentikan waktu, waktu akan terus berjalan. Prinsipnya cuman satu, jalani dan nikmati. Begitulah cara untuk bertahan hidup di kerasnya dunia ini. 

Dan itu yang selalu dipegang teguh oleh Haechan. Diumurnya yang masih 17 tahun, cara pikir anak ini sudah sangat dewasa, selain didikan orang tuanya yang sangat baik, kejadian 3 tahun yang lalu benar benar memaksanya untuk menjadi dewasa. 

Karena kecelakaan mobil, papi tercintanya terpaksa meninggalkan dunia yang keras ini, Haechan sangat sedih karena hal itu, tapi setidaknya tuhan masih sayang padanya, karena setidaknya tuhan tidak mengambil ayahnya walaupun harus mengambil kedua kaki ayahnya. 

Sejak saat itu Haechan yang menghidupi dirinya dan ayahnya, mencari uang untuk biaya perawatan ayahnya dan keperluan lainnya. Seharusnya Haechan kini adalah seorang siswa SMA kelas 2, namun setelah menyelesaikan sekolahnya di SMP, Haechan memutuskan untuk berhenti sekolah, fokus mencari uang dan merawat ayahnya. 

Haechan akan melakukan apapun hanya untuk memastikan ayahnya kembali pulih. Karena kecelakaan itu kondisi jantung Johnny juga ikut rusak, karena itu Haechan harus ekstra dalam mencari uang dan merawat ayahnya, mengorbankan pendidikannya tidak seberapa dengan mengorbankan waktu yang ia punya dengan ayahnya.

Haechan itu pintar, dan ia tau cepat atau lambat, tuhan pasti akan memanggil kembali ayahnya, karena itu selagi Haechan masih punya waktu, ia harus memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang ia punya. 

Melihat anaknya yang dipaksa dewasa, jujur saja membuat hati Johnny teriris, Haechan tidak pernah menangis, bahkan saat pemakaman Ten, Haechan masih bisa fokus merawat Johhny di rumah sakit, anak itu benar benar kuat. 

Haechan tidak pernah mengeluh, bahkan untuk mengatakan bahwa ia lelah berkerja hingga larut malam Haechan tidak pernah. Haechan selalu tersenyum, sambil membawakan makanan panas pada Johnny 

Itu Hobby ku ayah....

 Jawab Haechan setiap kali ditanya kenapa ia terus bekerja. Dan jujur saja itu menyakiti hati Johnny, anak muda mana yang menjawab hobinya adalah bekerja. Seharusnya Haechan menjawab seperti anak anak lainnya, bermain bola, memancing, bermain game ataupun yang lain. Tapi begitulah Haechan, ia lebih mementingkan kebahagian orang lain diatas kebahagiaan dirinya. 

Haehan itu anak yang cerdas, selalu mendapat peringkat pertama di sekolah, mendengar Haechan yang tidak ingin melanjutkan sekolah mengiris hati Johnny bahkan mereka sempat bertengkar karena hal itu. Johnny kecewa, bukan pada Haechan tapi pada dirinya, kerena seharusnya malaikat kecil ini ia lindungi, bukan melindunginya.

Aku tidak suka belajar ayah... membosankan

Jawab Haechan ketika Johnny berulang kali memaksa Haechan untuk kembali bersekolah. Tapi Johnny itu juga tidak bodoh, ia ayah kandung Haechan, ia tau siapa putranya itu. Setiap malam, Johnny tau,  terkadang Haechan masih suka membaca buku pelajarannya, mengerjakan soal matematika padahal buku itu sudah penuh ia tulis. 

Setiap malam ingin rasanya Johnny menangis, Haechan terlalu banyak berkorban untuknya, tapi Johnny tidak bisa melakukan apa apa. Haechan itu anaknya keras, jika ia sudah bulat dengan tekadnya tidak ada orang yang bisa membantahnya. 

Johnny hanya bisa pasrah, menuruti apa yang Haechan inginkan. Satu hal yang selalu di pegang teguh oleh Johnny, ia harus fokus pada perawatannya, agar ia bisa meringankan beban Haechan, karena melihat dirinya yang pulih, Haechan akan sangat senang. Hanya itu yang bisa dilakukan Johnny saat ini. 

Dalam doanya, Johnny selalu memohon pada tuhan, untuk terus melindungi Haechan, anak itu masih kecil, tapi ia sudah berperang di kerasnya hidup dari pagi hingga pagi. Terkadang Johnny takut menatap langit, membayangkan Ten yang memarahinya karena tidak bisa melindungi malaikat kecilnya itu. 

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now