Salah Sangka

351 64 19
                                    


Niatnya, Ayu ingin datang lebih cepat ke ruang BEM sebelum rapat dimulai untuk mengembalikan sweater milik Aga yang kemarin dipinjamkan. Tapi, rencana terkadang memang tak sesuai kenyataan, Ayu harus menemui dosen terkait mata kuliah etika dasar psikologi untuk konsul tentang perbaikan makalahnya, jadi Ayu datang sedikit telat, dan saat Ayu masuk ke dalam ruangan, keadaan sudah ramai. Aga juga sedang mengobrol dengan yang lainnya. Bahkan ada Wina di sana.

Lagi asik banget ngobrol sama gebetannya, nanti dulu deh, takut ngambil momennya.

Ayu memilih duduk diam di sebelah Dhiska, menemani cewek itu menonton drama korea kesukaannya.

"Gila, ini second leadnya ganteng banget deh, Yu." Ujar Dhiska pada Ayu.

Ayu tidak menjawab, karena masih termenung.

"Heh, bengong aja." Dhiska menyenggol siku Ayu dengan sikunya, menyadarkan Ayu kembali kepada dunianya.

Dhiska sadar kenapa Ayu sampai terbengong seperti itu, membenarkan posisi duduknya, dan membisikkan sesuatu pada Ayu.

"Yaelah kasih aja, paling lo digodain doang tuh sama antek-anteknya, apalagi ada Marko sama Kiki."

Ayu hanya menghembuskan nafas kasar. Memandang paper bag yang sudah ia siapkan. Ayu balik membisikkan balasan pada Dhiska.

"Bukan itu, liat aja lagi PDKT."

Dhiska ikut melihat kearah Aga dan Wina yang masih asyik bercengkrama. Bahkan langsung melirik ke arah Ayu begitu Wina tertawa sambil menepuk bahu Aga.

"Kalau lo naksir sama dia, kayaknya mundur aja deh, Yu. Saingan lo berat banget."

Sontak Ayu langsung melotot ke arah Dhiska. Sejak kapan ia pernah naksir pada Aga? Ngobrol juga baru sekali, itupun cuma sekedar dipinjamkan sweater, selebihnya, menegurpun Aga tidak pernah dan Ayu juga acuh acuh saja.

"Siapa juga yang naksir? Maju aja nggak pernah gue udah disuruh mundur."

Dhiska menahan senyumnya, lalu ia mengunci ponsel dan dimasukkan ke dalam kantung celana.

"Makan geprek aja yuk. Laper banget nih." Dhiska bangkit sembari menarik tangan Ayu, dengan perasaan sedikit malas, Ayu hanya mengikuti Dhiska ke kantin dekat ruang BEM, menemaninya makan ayam geprek langganan Dhiska disini.

—-

Agenda makan ayam geprek Dhiska harus sedikit kacau karena Ayu berkali-kali dikirimi pesan oleh Kiki agar segera hadir di rapat sekarang. Mau nggak mau, Dhiska harus mempercepat kunyahan ayamnya yang bahkan masih ada setengah porsi.

Ayu mau meninggalkan Dhiska sendiri juga tidak bisa, karena Dhiska harus ada teman untuk mengobrol selama makan. Jadi, Ayu barusan meminta kelonggaran waktu pada Kiki dan teman-teman di dalam, lima menit saja, hingga Dhiska menghabiskan ayamnya.

"Ayu, jalannya pelan-pelan aja, perut gue... perut gue masih penuh..." Dhiska berbicara dengan nafas yang terputus-putus. Langkahnya sangat lambat dibanding Ayu.

"Gue udah ditunggu, Dhis."

"Aduh... kurang ajar banget si Kiki, sampe dia butuh lo karena hal nggak penting, gue kempesin ban motornya." Ujar Dhiska dengan nada yang kesal.

Ayu kembali menarik Dhiska agar berjalan lebih cepat lagi.

Saat mereka masuk, semua mata tertuju pada Ayu dan Dhiska yang sedikit terlambat. Kiki sampai bertepuk tangan sendiri. Saking kikuknya, Ayu nggak tahu harus merespon apa, dia hanya menganggukkan kepalanya lalu segera mengambil duduk di sebelah Wina.

"Emang ada apa sih, Win?" Bisik Ayu pada Wina yang masih tersenyum lebar pada Ayu.

"Masalah audisi band, kamu dibutuhin, Yu. Nanti diumumin kok sama Nadine."

point of viewWhere stories live. Discover now